Naomi 4

9.7K 805 8
                                    

Naomi sedang berada dikamarnya, hari ini hari Sabtu jadi ia hanya bermalas-malasan sambil telponan dengan keluarga cemaranya. Video call bersama papinya dan maminya.

"Jadi kamu bakal kerjain tugas sama cowok nyebelin itu?"  Tanya mami padaku melalui video call.

"Hmm, iya. Anaknya sih lumayan pinter mi katanya."

"Jangan melihat orang dari kepintaran saja, Naomi. Tidak semua orang punya kelebihan itu."

"Eh mi. Jangan lupa ya pesenan aku. Lagian mami nggak bosen apa honeymoon sama papi terus. Nenek juga tuh! Setiap malem minggu makan berdua terus sama kakek. Igo juga padahal jomblo tapi sibuknya ngalahin orang pacaran."

"Ade papi denger ya kamu racunin mami. Liat aja papi potong uang jajan kamu ya." Ucap papi meskipun tidak ada di layar ponselku.

"Ade jangan katain abang terus sih. Kalo abang tau kan nanti dia ngambek."

"Lah, emang si abang gitu mi. Liat aja mbak Isa kasihan kan? Udah suka sama abang berapa lama tapi di cuekin. Nanti mbak Isanya pergi aja baru tau rasa si abang."

"Iya ya de. Kenapa si abang gitu ya sama mbak Isa. Padahal mbak Isa tuh sabar banget sama sikap dia dari SMP. Mbak Isa juga nggak jelek padahal. Jangan-jangan gengsi kali ya de."

"Biarin aja si abang mi. Nanti juga dia nyesel udah cuekin mbak Isa. Mbak Isa tuh beda sendiri dari fans fans nya abang mi. Cuma dia deh yang nggak ganggu ade waktu disekolah buat dapet informasi tentang abang."

"Bener juga ya de. Cuma Mbak Isa juga yang sabar hadepin abang kamu."

Percakapan tentang Igo memang akan menjadi percakapan panjang di sela-sela waktu keluarga ini. Jika Igo sempat ia juga akan muncul dilayar ponsel pintar itu.

Louisa Kerstin adalah wanita yang menyukai bang Igo sejak bang Igo SMP. Tapi Mbak Isa tidak pernah menganggu siapapun yang ada disekitar abang. Jarak rumah mbak Isa dan kamipun tidak jauh apa lagi ditambah ibu Mbak Isa dan mami temenan itu membuat mbak Isa selalu bisa kerumah main. Mbak Isa juga pribadi yang menyenangkan apa lagi dengan sikap lembutnya itu. Naomi termasuk orang yang dekat dengan Mbak Isa, cuma bang Igo saja yang tidak suka dekat dengan mbak Isa.

Bang Igo tidak memberikan respons apapun pada Mbak Isa. Menurut Naomi, Mbak Isa termasuk wanita bodoh yang masih menunggu bang Igo yang jelas-jelas dingin padanya. Ya meskipun Bang Igo tidak dekat siapapun sampai sekarang. Kedinginannya membuat para wanita penasaran padanya, jadi banyak sekali wanita-wanita yang mendekat padanya. Naomi hanya bisa menggelengkan kepala jika salah satu fans wanita datang ketempatnya, karna pasti banyak buah tangan dirumahnya.

"Ade, ada temennya nyari di bawah." Suara Bi Surti mengetuk pintuku.

"Iya bi."

"Siapa de?" Tanya mami.

"Nggak tau. Nih mau turun."

Naomi turun dengan ponsel yang masih tersambung dengan mami.

Naomi berjalan keluar rumah dan mendapati Ervin yang berada diluar rumahnya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Naomi.

"Ade nggak sopan sama tamu kok gitu." Ucap mami.

"Mi nanti aku telpon lagi. Bye mami, bye papi. Love you." Naomi mematikan sambungan ponsel sepihak.

Naomi tidak ingin menambah bahan omelan maminya pada Naomi, maminya itu menjunjung tinggi nilai kesopanan jadi ia pasti kena marah jika tau sikapnya begini pada temannya.

NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang