Sleeping Diamond: Case I
-------------------------------------------Lelang berlian Sleeping Diamond dimenangkan oleh Lee Junki. Acara sudah selesai dan peserta yang ikut dalam pelelangan dipersilakan untuk beristirahat di hotel yang disediakan oleh tim penyelenggara.
Junki berjalan dengan kesal karena uang 200 juta dolar miliknya harus terbuang demi berlian yang sangat tidak ia inginkan. Apalagi uang itu terpakai bukan atas permintaannya sendiri.
Sesampainya di dalam kamar hotel, ia masih tak mau bicara dengan Chaewon.
"Pak, aku minta maaf. Aku melalukannya supaya memancing Julian Kang." Bujuknya ke Junki.
Junki memilin pelipis keningnya yang mulai terasa cenat-cenut.
Sungjoon diam tak berkata apapun. Membela Moon Chae Won sama saja menjadi musuh Lee Junki. Ia memilih membawa kotak berisi berlian itu. Kemampuan bela dirinya yang mumpuni membuatnya dipercaya membawa barang penting itu jika suatu saat Julian melancarkan aksinya.
Moon Chae Won mengekor di belakang Junki. Lama-lama kekesalannya membuncah karena dicuekkan dari tadi.
"Pak...kalo misi ini berhasil, bukankah kau juga dapat untung? Kau bisa naik pangkat. Kenapa mempermasalahkan uang yang jelas-jelas dipakai buat negara."
Mendengar ungkapan jujur dan spontan Moon Chae Won itu membuat Junki menoleh dengan sorot mata tajam. Chaewon menunduk dalam. Ia merasa sudah melakukam tindakan bodoh dengan mengucapkan hal itu di depan atasannya.
Junki mendesah berat lalu memegang pelipisnya yang semakin terasa pusing.
"Kau keluarlah. Aku tak mau melihat wajahmu sekarang." Usirnya.
"Keluar!!"
Tegasnya lagi dan langsung membuat Chaewon tersentak kaget.
Pintu hotel dibuka oleh Woobin. Ia datang untuk memberi ucapan selamat ke hyung tersayangnya yang baru saja kehilangan uang. Sekaligus ia ingin bertemu dengan Chaewon.
"Hyung sayang..." Panggilnya begitu pintu terbuka.
Ia berpapasan dengan Chaewon yang hendak keluar dari kamar hotel. Senyumnya hilang dan keduanya terdiam di posisinya masing-masing dengan mata saling memandang. Chaewon sempat menunjukkan keterkejutan namun segera mengalihkan lirikannya kearah lain saat sadar dirinya baru saja diusir Junki.
"Chae-"
Belum sempat memanggil nama lengkapnya, Chaewon sudah buru-buru pergi. Woobin mengedikkan bahu lalu kembali menyapa Junki.
"Hyung, gimana perasaanmu?" Ia kembali mengejek Junki.
"Sungjoon, kau usir dia juga. Aku sedang tak mau bicara dengan mereka berdua." Ucap Junki ke Sungjoon yang serasa seperti bodyguard aslinya.
Sungjoon mendesah panjang. "Sunbaenim, aku bukan bodyguardmu!" Tolaknya.
Namun tolakannya itu segera dibalas dengan lirikan tajam Junki. Seakan mengancam 'apa kau juga mau kuusir kayak mereka?'. Sungjoon menelan ludahnya sendiri karena wajah atasannya itu terlihat mengerikan saat sedang marah.
"Woobin, kau keluarlah. Sunbae sedang tak mau diganggu." Ia mendorong tubuh Woobin keluar kamar.
"Oke Oke. Aku keluar." Ucap Woobin mengalah.
Ia segera keluar dan mencari keberadaan Chaewon yang sempat keluar dari kamar tadi. Sosoknya sudah tak ada di lorong hotel. Mungkin saja dia turun. Ia berlari kearah lift yang terlihat turun ke lantai 1. Dipencetnya lift sebelahnya yang kebetulan akan turun ke lantai tempat dirinya berdiri saat ini.