5

587 98 33
                                    


"Day, udah nyiapin perlengkapan kemping besok?" Pinky, salah satu sobat Dahyun selain Sinbi dan Chece alias Cheng Xiao, menoel lengan gadis yang sedang bengong itu.

"Day" Pinky mencubit pipi bulat Dahyun.

"Ha? Iya? Apaan Pink?" Dahyun cengo sambil melihat kearah Pinky.

"Ye, malah bengong. Gue tanya, lo udah nyiapin perlengkapan buat besok apa belom?" Pinky mencoba sabar dan mengulangi pertanyaannya.

"Oh. Itu? Udah kok." Dahyun menjawab seadanya dan menatap lurus lagi ke depan.

Pinky berdecak dan duduk di atas meja Dahyun.

"Lo mikirin apa sih? Ga biasanya lo diem mulu. Biasanya juga nyabe bareng Seungkwan sama Mas Hoshi."

Tidak biasanya Dahyun diam saja dan tidak menanggapi ejekan Pinky.

"Lo mikirin si Kino ya?"

Dahyun mengerutkan keningnya, "Kino siapa?"

"Lo ga tau Kino?" Pinky menepuk keningnya pelan yang hanya dibalas dengan gelengan kepala Dahyun.

"Itu lo, anjir, maba yang minta id line lo, yang kemaren bantuin lo escape dari Kak Taeyong."


'oh jadi namanya Kino'


"Ye, ngapain gue mikirin dia. Kaya kurang kerjaan aja gue."

"Ya emang lo kurang kerjaan. Eh tapi katanya mereka jadi top visualnya maba taun ini."

"Mereka?"

"Iya, si Dino, Kino, sama Chanwoo yang biasanya bareng Kino itu."

"Perasaan mereka biasa aja deh."

"Ye lo mah gitu. Eh tapi gue sukanya sama si Chanwoo. Kalem manis lucu gitu. Hehe"

"Lah lo kan udah ada si item."

"Ya kan bisa buat cadangan kalo gue pegatan ama si item." Kata pinky sambil menyibakkan rambut badainya.

Dahyun tidak menghiraukan curhatan Pinky tentang betapa menggemaskannya Chanwoo. Dahyun tenggelam dalam pikirannya sendiri, mengingat kejadian kemarin.



Flashback

"Gue mau balik tugas dulu." Dahyun akhirnya angkat bicara setelah beberapa menit dia dan Kino saling diam.

Belum ada selangkah dia berjalan, tangannya sudah ditahan Kino.

"Lo gamau ngomong apa-apa gitu?" Kino menatapnya tajam.

"Erm, thanks." Dahyun menggigit bibir bawahnya, kicep, tidak tahu apa yang salah, biasanya dia juga akan langsung nyolot begitu saja.

Dahyun terdiam menatap mata tajam Kino sampai akhirnya Kino menakup pipi tembemnya, membuatnya mengerucutkan bibirnya lucu, dan tersenyum.

"Sama-sama cantik"

Dahyun cengo gaes.

"Udah sana, katanya banyak tugas." Kino mendorong pelan tubuh mungil Dahyun.

Dahyun berjalan menjauh dan sesekali melirik ke belakang, melihat Kino yang dadah-dadah lebay.

"Ih, apaan sih dia. Ga jelas banget, gila, bikin malu ae." Dahyun meraba pipinya yang memanas.

End of the flashback.



Sudah beberapa hari sejak dia menghindar dari Kino. Yah meskipun dia tidak kenal dengan Kino tapi tetap saja.

Kating JutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang