11. Bertemu Seseorang

159 11 4
                                    


Cinta bisa datang dari pertemuan pertama. Bahkan, bisa dari pandangan pertama.


Terlihat dua orang sedang bertarung sengit. Keduanya sungguh hebat.

Sriiiing.

Tebasan pedang itu berhasil dihindari olehnya. Wow! Menakjubkan.

"Cukup!" teriak seorang Kakek-Kakek yang sekilas mirip Albus Dumbledore kepala sekolah Hogwarts di Harry Potter

Kedua orang itu segera menghampiri Kakek tersebut dengan terengah-engah.

"Latihan hari ini selesai, Abah senang kalian secepat ini sudah menguasai jurus-jurus yang Abah ajarkan, mari masuk ke padepokan dulu. Istirahat sebentar," ujar Kakek tersebut yang tak lain adalah guru mereka.

Sesampainya di dalam, mereka berbincang-bincang.

"Abah guru, apakah Ananda boleh menggunakan jurus Harimau Matahari dan Klembah Naga Seta?" tanya salah seorang murid perempuan yang tak lain adalah. Hayoo.. siapa? Melinda tentunya.

"Jurus itu sangat berbahaya, lagi pula kau belum sepenuhnya menguasai jurus Klembah Naga Seta," tutur sang Abah guru.

"Benar apa yang dikatakan Abah guru, Kak. Kau belum sepenuhnya menguasainya," sahut seorang laki-laki yang lebih muda dari Melinda.

"Kedua jurus ini, hanya untuk digunakan saat keadaan memaksa. Tapi, jika kau belum menguasainya. Bisa-bisa kaulah yang mati, Nak," nasehat Abah guru pada kedua muridnya

"Sebaiknya kalian perdalam ajian Sargonta terlebih dahulu," lanjut Abah guru kemudian.

"Baiklah, Abah guru. Kami mohon undur diri,"

Kedua pendekar itu meninggalkan padepokan Linga Jati yang sudah sepi.

"Eh, Bagus. Lo yakin kita bisa menguasai kedua jurus itu?" tanya Melinda pada adik seperguruannya yang tak lain bernama Bagus Giwino. Bagus masih muda kok. Dia kelas 9 loh.. ada yang mau? Cakep lagi. #iklan

"Gue juga gak tau, Kak. Semoga aja kita bisa," jawab Bagus

"Okeh.. bai Gus, gue duluan," Mereka pun berpisah diperempatan jalan setapak.

Melinda POV

Gue gak yakin bisa nguasain tuh jurus. Tapi gue harus bisa! Itukan jurus yang udah langka di jaman yang udah moderen kayak sekarang.

Gue terus jalan menuju rumah, soalnya dari padepokan itu gak jauh dari my home. Setiap malam minggu gue latihan silat. Soalnya buat jaga-jaga, sekalian buat ngatasin rasa jones ini *eaaks

Tiba-tiba, gue dicegat sama 3 orang yang tampang mukanya gak banget. Serem-serem tolol gitu. Yaitu, preman gadungan yang suka gangguin orang. Dan suka bikin warga resah.

"Eh, Neng manis. Mau kemana malem-malem begini jalan sendirian?" tanya salah seorang preman yang gak banget! Iyuuh..

"Gue mau ke jamban, mau boker," jawab gue asal.

"Hahaha.. jones ya? Jalan sendirian pas malming," aelaah.. preman gendut satu ini ngejekin gue. Ish kzl kzl kzl #alayNyet

"Minjem duit dong, Neng. Buat beli odol. Seratus ribu deh kalo bisa," pinta preman rambut gondrong.

Enak aja minta-minta. Kerja dong!

"Kagak ada duit,"

"Ciilaah... bocah ingusan, pelit lo."

huuh.. sabar. Gue diejek egen. Orang cantik banyak cobaan.

"Bang, gue gak lagi ingusan," jawab gue.

Story Of SMA (WRITER BLOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang