" Siapa bapak itu ?" wajahnya tak begitu jelas, tubuhnya tinggi tegap kesan wibawa dan bijaksana begitu jelas terlihat, tiba-tiba aku merindukan sosok ayah yang telah lama meninggalkanku. Bapak-bapak itu hanya tersenyum melihatku sungguh senyum yang menyejukkan. Dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, beliau memanggil namaku ." Angeeellllllllllllll..................."
Aku bangun dari tidurku dengan raut wajah heran, mimpi aneh itu muncul lagi. Sudah lebih dari sepekan ini aku memimpikan bapak misterius itu. Aku tak mengenalnya tapi ketika bapak itu muncul dimimpiku, aku selalu merasa bahagia dan tentram. Kuperhatikan sekelilingku sudah mulai gelap dan kulihat jam sudah menunjukkan pukul 6 sebentar lagi maghrib. Aku bangun dari kasur empukku, karena kehujanan sepulang kerja aku langsung tiduran dan nggak terasa aku malah terlelap. " Mungkin efek dari tidur sore jadi mimipi aneh deh ." ucapku seraya meregangkan ototku yang kaku, sayup-sayup mulai terdengar suara azan magrib sungguh suara yang indah. Alam seakan mengerti dengan keindahan suara itu, seketika suasana menjadi hening. Binatang malam pun tak ada yang bersuara, waktu terasa berhenti dedaunan sama sekali tak ada yang bergoyang. Kunikmati alunan suara itu, " Sepertinya aku mengenal suara ini , tapi siapa ya ...?" Aku mencoba mengingat dimana aku pernah mendengar suara ini tapi gagal sekeras apa pun aku mengingatnya malah kebuntuan yang aku temui. Aku berjalan keluar dari kamar, rumah ini sepi sekali maklumlah aku hanya tinggal dengan mama dan mbok tinah, dia pengasuhku sejak kecil tapi biasanya jam 5 sore mbok tinah akan pulang kerumahnya sendiri, yacchhhh,,,, dia memiliki keluarga sendiri sedangkan mama baru pulang jam 8 malam sebenarnya aku sudah bersikeras agar mama tak bekerja lagi tapi mama terlalu keras kepala tapi aku kagum dengan sosok mama sejak ayah wafat mama berjuang membesarkanku sendirian, mama tak pernah berniat mencari pengganti ayah dan sejauh yang kuingat ayah adalah sosok yang baik bertanggung jawab tak pernah menelantarkan keluarganya setelah wafat pun ayah masih membagikan cintanya pada keluarganya. Ayah meninggalkan sebuah restoran dan kini dikelola mama sebenarnya aku sudah menyuruh mama agar usaha itu dihandle oleh adik ayah tapi mama tetap ngak mau, " Ini peninggalan ayah jadi mama akan selalu menjaganya seperti mama menjaga kamu sayang ." ucap mama ditengah perdebatan kami dan kalau sudah begitu aku harus mengalah karena aku nggak mau melihat mama bersedih lagi jika harus mengingat tentang ayah. Kuambil air wudhu dan segera ku tunaikan ibadah solat maghrib setelah selesai kurapikan semua peralatan solatku, suara iwan fals kembali membahana didalam kamarku, kuambil hpku yang masih berada didalam tas sejak pulang tadi aku belum sempat menyentuh hpku. Kulihat ada 3 miscal dan 5 message, 3 miscall semuanya dari mama , " Ada apa tumben mama miscal biasanya nggak pernah ." ucapku sedikit khawatir. Aku menelpon mama balik setelah terdengar bunyi terhubung beberapa detik. " Ya, hallo....." jawab mama diseberang sana.
" Hallo, mama nggak papa ? Maaf ya tadi telpon mama nggak angel angkat soalnya angel tadi masih tidur ." jawabku buru-buru.
" Hei....hei.... calm dawn, angel....... everything is oke, mama cuma mau ngomong kalau ntar tolong jemput mama diresto ya soalnya mama lupa bawa dompet ." jelas mama.
" Oh, gitu... syukurlah kalau mama nggak papa ." ucapku lega. " Mau dijemput jam berapa ?"
" Berangkat jam 8 aja ya ."
" Iya, udah kalau begitu... da...da...ma.........."
" Iya, hati-hati dijalan ," ucap mama setelah itu terdengar bunyi tut...tut...
" Huuh..." aku mendengus lega syukurlah mama nggak papa, kalau sampai ada apa-apa dengan mama entah apa yang akan terjadi dengan kehidupanku selanjutnya. Lalu kulihat siapa saja yang mengirimi ku pesan mbak resa 1 kali, adrian 1 kali dan aditya 3 kali, aku tersenyum ketika aditya sampai mengirimi ku sms sampai 3 kali, kelihatannya dia khawatir sekali, hehehehehe dan adrian tumben banget ni anak sma, ada apa ya, lalu kubuka sms dia.........
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan aku mencintaimu
RomanceAngel seorang gadis periang namun cukup plin plan dalam menentukan sikap hidupnya, tergila-gila dengan seorang cowok tampan namun takdir berkata lain saat dia merasa dekat dengan cowok itu, aditya pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata apa pun...