Sudah lebih dari 3 hari, kota kecilku tak diguyur hujan langit bersinar sangat cerah tapi tak secerah hatiku, sudah lebih dari sepekan ini aditya sama sekali tak menghubungiku, yah.. sejak kejadian kemarin , kejadian dimana aku diperlakukan istemewa oleh nya dan untuk mencoba menghubunginya pun aku tak berani entah mengapa aku merasa takut untuk menghubunginya.
" Hei, kenapa bengong kesambet setan baru tau rasa lu ..!!!"
" Eh, mbak resa ... lagi galau nih ..!"
" Kenapa emang ? Ngomong-ngomong kemarin ngapain aja sama aditya ?"
" Nggak ngapa-ngapain, emang mau ngapain ? Sudah lebih dari seminggu ini aditya tak menghubungiku sejak dia mengantarkanku pulang , di pekerjaan pun aku tak pernah melihatnya . Apakah kau mendengar kabar tentangnya , mbak ?"
" Nggak sih, akhir-akhir ini aku sibuk ngurusin mak lampir, tapi mungkin aku akan cari tahu, aku nggak tega melihat teman aku bersedih hati kayak gini ."
" Gimana aku nggak sedih, kemarin aku dibuat bahagia dan hari ini aku dibuat bersedih kayak gini, kenapa dia hadir membawa kebahagiaan tapi secara tiba-tiba juga dia menghilang pergi membawa cintaku !"
"Udahlah, jangan dibahas lagi , tuh mukamu makin murung aja , tenang aja semuanya akan baik-baik aja, kau tak perlu bersedih lagi ."
.......................
Sudah jam 7 malam ternyata , azan magrib pun tak membangunkan ku terlalu lelap rupanya tidurku, ku regangkan ototku sepertinya badanku juga sudah mulai kaku seperti otakku , memikirkan aditya membuatku benar-benar frustasi , lebih baik jika aku jalan-jalan keluar mencari es krim atau segala sesuatu yang dapat mendinginkan otakku.
Ku telusuri jalanan dengan santai sambil melihat kekanan kiri, ku lihat di coffe shop ada seorang pria duduk sendiri dengan sesekali melihat jam tangannya mungkin dia sedang menunggu seseorang pikirku dan sepertinya aku mengenali pria itu, tapi siapa ya ? Yach aku ingat, dia kan Tama pria yang aku temui di resto dan yang kemarin aku temui juga di dunkin. Entah apa yang aku pikirkan , aku malah membelokkan motorku ke coffe shop itu dan aku menghampiri pria itu , entahlah aku hanya butuh teman dan kelihatannya pria itu sedang sendirian atau mungkin dia sedang menunggu seseorang.
“ Boleh ku temani ?” sapaku setelah berdiri dihadapan pria itu . Pria itu langsung menatap ku, melihat siapa yang telah menyapanya, “ Owh,, kau anak mrs.leana sedang apa kau disini ?” tanya nya sedikit terkejut.
“ Tadi nya aku hanya ingin jalan-jalan tapi kulihat kau disini sendirian jadi aku menghampirimu atau kau sedang menunggu seorang ?”
“ Yach .. aku sedang menunggu seseorang tapi yang aku tunggu belum muncul-muncul juga dari tadi .”
“ Kalau begitu saya pergi saja jika anda sedang menunggu seseorang.”
“ Oh tak usah sepertinya orang yang ku tunggu tidak datang, baiklah kalau begitu sepertinya kau malam ini yang akan menemani ku minum kopi , mari silakan duduk.”
Aku lantas duduk , lebih baik disini daripada aku bengong tak karuan dirumah pikirku, “ Moccacino atau cappucino ? “ tawar pria itu, “ Es Cappucino saja .” jawabku.
“ Di cuaca sedingin ini ?” tanya pria itu heran.
Ku jawab hanya dengan seulas senyum, “ Kau menunggu cewek kemarin ?” tanyaku.
“ Oh, iya .. kau kemarin ada di dunkin ya, sebenarnya aku juga melihatmu , aku ingin menyapamu tapi aku tahulah sifat dia , dia sangat pencemburu , aku menyapa cewek saja bisa-bisa dia akan diam tak bertanya padaku seminggu.”
“ Owh, jadi nenek lampir itu pacarmu ya.”
“ Maaf apa yang kau bilang ?”
“ Owh tidak , ngomong-ngomong sudah berapa lama kalian pacaran?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan aku mencintaimu
RomanceAngel seorang gadis periang namun cukup plin plan dalam menentukan sikap hidupnya, tergila-gila dengan seorang cowok tampan namun takdir berkata lain saat dia merasa dekat dengan cowok itu, aditya pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata apa pun...