Part 6 Support°

24 5 2
                                    

Kalista POV

Saat gue jalan melewati koridor sekolah, ga sengaja gue liat ada 2 orang yang lagi bercanda di ujung Koridor sekolah, kaya nya yang cowo gue kenal, apa itu Zidan?

Pas gue udah deket sama dua orang itu,
Gue tepak aja pundaknya eeh si pemilik pundak nengok.. Dan taraaa.... Ternyata bener dia Zidan..

"Tumben lu jam segini udah di sekolah."
Zidan cuma cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Emm.. Kal kenalin dia namanya Karin"
Zidan merangkul karin namun tetap ada jarak yg cukup jauh di antara mereka

"Hai gue Kalista sahabat Zidan dari awal SMK,"
Langsung aja gue ulurin tangan buat berjabat sama dia

"Karin"
Simple banget jawabnya

"Anak baru ya.?"
Tanya kalista to the point "

"Iya, dia pindahan dari LA"
Yeh malah Zidan yang jawab
Karin tetap diam

Author POV

Jam istirahat

Zidan dan karin nempel terus, ya mungkin itu karna karin anak baru dia masih belum kenal dengan siswa/i lainnya
Disekolah ini hanya beberapa orang yang baru dia kenal

Karin pindah ke sekolah zidan karna ibunya merasa lebih baik karin tinggal di Indonesia karna situasi di LA saat ini sedang tidak memungkinkan Karin untuk tetap tinggal di LA.
Perusahan Leonnard Company milik keluarga Karin sedang diujung tanduk, semuanya tergantung pada keluarga Healston (keluarga Zidan) jika zidan mau menerima perjodohan ini maka perusahaan Leonnard Company akan selamat tapi jika Zidan tidak menerima perjodohan ini berarti mau tidak mau Leonnard Company terpaksa gulung tikar.

"Zidan temen² kamu mana.?"
Zidan yang merasa bahunya di sentuh oleh seseorang ia pun menoleh dan ternyata yang menyentuh bahunya itu adalah Karin

"Zidan di tanya ko diem aja sih"
Karin memajukan bibirnya (ngambek) itu sangat membuat Zidan Semakin Gemas

"Gatau nih,kita ke perpus aja yu"
Tampa menunggu jawaban dari karin zidan langsung saja menarik lengan karin keluar dari kelas lalu berjalan menuju perpustakaan

Sedangkan di tempat lain Kawan² Zidan sedang berkumpul

"Iya tadi gue liat anak baru itu nemplok mulu ame zidan,udah kaya Laler sama nasi buluk"

Ya memang sejak tadi Kalista terus saja mengomel karna zidan dan karin tidak pernah berjauhan sedikitpun

Edward,dan sean hanya saling lirik
Kalista yang melihat itu langsung menepak jidat mereka satu²

"Woy.. Kalian ga homo kan.?"
Sean kaget dengan yang di ucapkan kalista ia pun aga menjauh dari edward

"Iidiiih, amit² gue homo sama dia, lagian gue normal kale Kal, kalo gue ga normal mana mungkin noh mantan gue bertebaran dimana².kalo misalkan gue homo juga ogah gue homo nya sama dia."

Sean yang mendengar itu langsung menoyor jidat Sean, sean hanya meringis akibat jitakan maut dari Edward

"Meski gue ga pernah pacaran tapi gue normal Kal, ga percaya.? Mau gue kasih liat bukti"

Sean hanya menggeleng² sambil terkekeh
Sedangkan kalista memasang wajah so bego nya

"Udah ah jangan bahas itu, ooiyah. Kal lu kenapa sih ko kaya yang terganggu sama kehadiran karin"
Sean dan edward saling tatap lalu memfokuskan pandangan mereka pada kalista

Kalista hanya dapat diam lalu membuang nafasnya kasar
"Gue bukannya terganggu cuma....... Emm. Cuma gue risih aja liat mereka nemplok mulu, lu liat aja kan tadi cuma mau nanya soal yang dia ga ngerti ke Bu Ine aja sampe harus di anter sama Zidan, alay banget"

Maybe I Love My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang