satu

1K 95 15
                                    

Joohyun pov.

Awalnya keluarga kami adalah sebuah keluarga yg bahagia dan penuh cinta serta kasih sayang. Aku menikah dengan seorang pria yg bernama Oh Sehun. Bukan menikah karena sebuah perjodohan tapi kami menikah memang karena atas dasar cinta.

Sehun bekerja sebagai pemimpin dari sebuah perusahaan swasta yg bergerak dibagian pengiriman barang internasional. Perusahaan itu sebenarnya milik orang tuanya tapi karena sehun adalah anak satu satunya dikeluarga itu jadi dia lah penerus dari kepemimpinan  orang tuanya itu.

Namaku Bae Joohyun. Aku bekerja sebagai guru bahasa asing disebuah sekolah dasar diseoul. Tak ada yg spesial dari diriku, aku hanya gadis biasa yg berasal dari keluarga yg biasa juga tapi keluarga ku sangat menjunjung tinggi sebuah pendidikan. Ayah bekerja sebagai dosen disalah satu universitas ternama dikorea. Sedangkan ibuku, dia tadinya bekerja sebagai chef tapi karena ayah melarangnya untuk bekerja lagi jadi sekarang,ibu hanya memasak didapur rumah kami.

Hubungan pernikahan ku dengan sehun awalnya baik baik saja. Kami bahkan telah menikah selama 2 tahun dan jarang sekali terjadi pertengkaran hebat yg berarti. Sehun adalah suami yg baik dan penyabar. Dia lelaki yg bertanggung jawab dan penuh ambisi untuk urusan pekerjaannya tapi dia akan berubah menjadi lelaki yg begitu manis ketika sudah kembali kerumah dan bertemu denganku.

Tapi memang benar apa kata pepatah jika selamanya yg baik akan selalu baik. Semua orang pasti akan mengalami masa masa sulitnya dan itu terjadi pada hubungan pernikahan kami.

Ada kekurangan dipernikahan kami dan hal itu beberapa kali menjadi alasan untuk kami bertengkar dan menyalahkan satu sama lain.

Kami belum memiliki seorang anak. Seorang kebahagian dan pelengkap dari keluarga kecil kami. Kami sudah berkonsultasi pada banyak pihak untuk mendapatkan segera momongan tapi dokter hanya bilang jika memang sepertinya kami belum dikasih kepercayaan oleh tuhan untuk mendapatkannya.

Aku frustasi,bingung dan putus asa. Sudah banyak cara kami lakukan untuk mandapatkan anugerah terindah itu tapi sampai saat ini belum ada hasilnya.

Dan saat itulah lembaran baru dipernikahan kami dibuat. Lembaran lembaran yg tadinya penuh cinta dan kasih sayang menjadi lembaran yg penuh amarah dan pertengkaran.

Semuanya yg tadinya baik baik saja perlahan menjadi memburuk. Sehun yg tadinya begitu perhatian menjadi lebih sibuk dengan pekerjaannya dan akan pulang larut malam.

Dan aku pun hanya bisa diam tanpa mau mendebat apapun tentang perubahannya. Mungkin kami memang membutuhkan waktu untuk menenangkan diri masing masing. Waktu untuk saling menjauhkan diri dan tanpa sadar karena waktu juga lah yg membuat kami perlahan menjauh dan pernikahan kami berada diujung tanduk..

6 bulan yg lalu...

Kami bertemu dengan orang orang yg membuat kami nyaman dan melupakan status kami yg sudah menikah.

Aku bertemu dengan seorang guru baru yg mengajar pelajaran matematika disekolah tempatku mengajar.

Namanya Kim Junmyeon. Seorang pria lajang yg tampan dan begitu baik sikapnya. Terutama pada anak anak yg memang menjadi muridnya. Junmyeon memiliki sikap yg teramat baik dan penyanyang dan hal itu menjadi point yg aku suka dari dirinya.

Awalnya aku kira, Junmyeon hanya bersikap baik karena dia adalah guru baru disana tapi perlahan, semenjak kami sering mengobrol dan menghabiskan waktu bersama, junmyeon memanglah laki laki yg baik dan tulus.

Dan entah dimulai dari mana, ada perasaan nyaman ketika aku sedang bersamanya. Rasa yg hampir beberapa minggu ini tak pernah aku rasakan saat bersama sehun sekalipun.

The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang