Dua

634 86 10
                                    

Seseorang sedang duduk santai didalam kamar hotelnya sambil sesekali menyesap rokok yg terselip diantara jemarinya.

Sakit hati yg pernah dia alami dulu sewaktu sekolah, jelas sudah berhasil membuatnya tumbuh menjadi pria yg penuh dendam dan egois.

Kim Jongin. Menaruh dendam sangat besar pada seseorang yg secara tidak lansung menghinanya dulu dan menganggap dirinya begitu kotor dan tidak berguna.

"pergi kau! Sampai kapanpun aku tak pernah sudi berteman dengan anak dari seorang penjahat sepertimu!"

Seseorang yg tanpa sengaja membentaknya dan mengucapkan kata kata tidak pantas hanya karena perbedaan status keluarga mereka yg sangat berbeda.

Jongin jelas berasal dari keluarga hancur yg bahkan ayahnya sudah terkenal sebagai seorang mafia tanah. Jongin bahkan tak tahu siapa ibunya. Asal usulnya itu jelas berbeda dengan orang yg sudah mengejeknya karena dia berasal dari keluarga baik baik dan kaya raya.

Lamunan jongin harus terganggu ketika seseorang mengetuk pintu kamar hotelnya dan tanpa dipersilahkan masuk, orang itupun lansung masuk kedalam dan menghampiri jongin.

"apa pekerjaanmu lancar sayang?" tanya jongin sambil menatap orang yg ternyata seorang wanita yg kini duduk tepat dihadapannya.

"sebentar lagi. Aku hanya butuh waktu sebentar lagi untuk bisa menjebaknya dan kau harus menepati janjimu untuk membayar ku secepat mungkin"

"oh tentu saja. Kau jangan pernah meragukanku untuk soal menepati janji" jongin berdiri dari tempat nya lalu perlahan mulai berjalan mendekati wanita yg ada didepannya. Mengelus rambut panjang nya yg indah lalu mencium bibirnya cepat.

"aku bahkan tidak sabar untuk melihat bagaimana rayuanmu untuk bisa membawanya ke ranjang dan bermain dengan tubuh indahmu ini sayang" jongin kembali menciumi bibir wanita itu dengan nafsu dan kasar. Namun bukannya menolak, wanita itu pun malah meladeni permainan jongin dan terbawa dengan suasana panas yg jongin ciptakan untuknya.

"kau bilang, dia begitu mencintai istrinya. Aku sedikit ragu untuk merayunya jika kita tidak menggunakan cara licik seperti biasanya"

"cinta tak selamanya ada diantara mereka dan bukankah kau sempat menyukainya dulu huh? Bukannya ini kesempatan bagus untukmu, untuk mendapatkan kembali cintamu itu?" dengan beraninya, tangan jongin mulai membuka satu persatu kancing kemeja yg wanita disampingnya kenakan kini dan tersenyum nakal lalu kembali menciumi wanita itu dan ciumannya kini beralih pada bagian lehernya.

"rasa cintaku bahkan jauh lebih besar untukmu sekarang kim jongin" ucap wanita itu susah payah saat jongin jelas jelas sedang merangsangnya saat ini.

"aku percaya padamu setelah kau memuaskanku malam ini. Setidaknya aku harus mencicipimu dulu sebelum orang itu yg melakukannya"

Setelah mengucapkannya, jongin lansung menyerang wanita itu dan mereka bercinta dengan penuh hasrat dan gairah yg begitu meledak ledak dari keduanya. Dinding hotel lah yg menjadi saksi dari pertarungan keduanya saat diranjang.

Jongin dan wanitanya hanyalah sepasang manusia yg sibuk dengan urusan mereka masing masing. Sibuk untuk membalaskan dendam dan sibuk untuk memperkaya dirinya tanpa memikirkan apa pengaruhnya untuk orang lain.

Bahkan untuk membunuh nyawa manusia sekalipun, sanggup dilakukan keduanya demi memuaskan dirinya sendiri. Mereka bedua hanyalah manusia egois yg dibentuk karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya dan terlebih karena pengaruh sekitar yg selalu saja memojokan mereka.

The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang