6

111K 5.2K 68
                                    

"Dan Re ada satu hal lagi yang kamu harus tau"

"Apa itu?"

"Posisi kanker kamu berada di tengah tengah kepala, sehingga resiko terbesarnya jika kamu di operasi akan meninggal di meja operasi" jelas sang dokter

"Terus Rere harus apa?" Tanya Rere dengan wajahnya yang berkaca kaca.

"Kamu bisa mengkonsumso temozolomide, obat ini adalah obat kemoterapi yang bekerja dengan memperlambat pertumbuhan sel kamu bisa minum obat itu ketika sebelum tidur atau satu jam sebelum makan. Obat ini sangat efektif untuk mengatasi kanker otak yang kamu derita, tapi kalo kamu minum obat ini dalam jangka waktu panjang dengan dosis tinggi sangat memungkinkan terjadi mengalami kerusakan sum sum tulang, bahkan kalo kamu minum selama lima sampai sepuluh tahun bisa menyebabkam leukimia." Jelas Dr. Kenzo dengan rinci agar Rere bisa mengert efek samping dari obat itu.

"Cepet cepet kasih tau orang tua kamu pasal penyakit yang diderita kamu, penyakit yang diderita kamu itu ganas bukan sekedar demam. Kanker kamu udah masuk stadium tiga yang seperti kamu tahu dimana sel tumor otak tidak lagi menyerupai sel normal dan perkembangan aktif." Jelas Dr. Kenzo berharap pasiennya mengerti.

"Terimakasih banyak untuk hari ini dok, Rere mau pulang dulu, Ini udah sore banget" ucap Rere yang mengendong tasnya kembali.

"Iya hati hati ya. Jangan lupa minum obatnya." Ucap dr. Kenzo yang dibalas oleh Rere dengan anggukan dan senyumannya, tak lama dari itu punggungnya tak terlihat oleh pandangan dr. Kenzo.

Rere keluar dari ruangan dr. Kenzo dengan wajahnya yang lesu, ia benar benar tak menyangka penyakit yang di deritanya tak biasa. Rere menghela nafasnya dan berjongkok karena kakinya yang tak bisa menahan berat tubuhnya ia menangis pelan di depan ruangan dokter kenzo.

Rere menghentikan tangisnya saat ia merasakan sentuhan di kepalanya, ia mengangkat wajahnya dan matanya lekas menangkap seorang bocah laki laki yang tersenyum kepada dirinya.

"Kaka jangan nangis" ucap bocah tersebut sembari menghapus air mata Rere.

"Kaka sakit?" Tanya bocah itu lagi

"Kaka kaya ibu Jojo dulu, waktu keluar dari ruangan, ibu nangis banget waktu Jojo sakit sampai harus tinggal di sini, kaka jangan nangis ya. Nanti Jojo bakal nemenin Kaka" ujar bocah tersebut.

"Kamu sakit?"

"Ung. Sampai Jojo ga punya rambut" kikik bocah tersebut dengan senyumannya yang menampilkan gigi kecilnya.

"Kaka namanya siapa?" Tanya Jojo

"Rere, kamu?" Tanya Rere

"Aku Jonathan, tapi lebih suka di panggil Jojo, umur aku tujuh tahun" ucap Jojo dengan senyuman manisnya membuat Rere ikut tersenyum

***

"Baiklah karena waktunya pulang, sok doa dulu KM," suruh guru terakhir mengajar yaitu bu Midah guru matematika wajib

"Sebelum pulang alangkah baiknya kita berdoa, berdoa di dalam hati menurut kepercayaan dan agama masing masing dimulai." Alvin menutup matanya serasa berdoa selesai mengerjaka sesuatu. "Selesai." Ucap Alvin mengakhiri doanya.

Seluruh siswa membereskan barang barangnya dan berhamburan keluar kelas untuk pulang, kerja kelompok, bahkan menongkrong di cafe cafe hanya untuk merilekskan diri atau hanya sekedar menumpang wifi.

"Del mau ke rumah Rere ga?" Tanya Salma kepada Adele

"Boleh, tapi gue gatau rumahnya" ucap Adele menggelengkan kepalanya

"Gue juga" ucap Salma

"Elo yang ngajak, coba aja lo chat" kesal Diva lalu ia menyuruh Adele untuk menghubungi Rere.

"Hape-nya ga aktif" ucap Adele

"Yaudah deh, kita berdoa aja biar Rere cepet sembuh"

Alvin mendengar percakapan teman dekatnya sehingga ia memutuskan untuk mengunjungi rumahnya, ia sangat menyesal meninggakan wanita itu sendiri.

"Vin hari ini gue main ke rumah lo ya?"

"Hari ini gue ga bisa, gue ada keperluan" ucap Alvin dengan tergesa gesa meninggalkan Angga yang menatap dirinya.

Bad Girl Vs Ketua Kelas [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang