Bag 7: About Fly and Her

4.9K 174 15
                                    

Bag 7: Damaged people are dangerous, they know they can survive (Unknown)

"Iya iya, aku akan cerita," kataku akhirnya, meremas-remas jariku kalut, tidak percaya bahwa aku akan cerita juga tentang kisah hidupku akhir-akhir ini yang sangat menggelikan. "Dari mana aku harus cerita?" tanyaku lugu.

"Dari awal, bagaimana kau bisa akhirnya menikah seperti itu," jawab Anis.

"Er.. sebenarnya ceritanya sangat panjang."

"Iya Sofi.. Lalu?" Renna menimpali.

"Sabarlah sedikit, aku mencoba mengurutkan tiap-tiap kejadiaannya dikepalaku," aku berasalan lagi dan mereka masih tampak bersabar membuatku tersenyum geli. "Sebenarnya aku dijodohin," kataku.

"Ya.. aku tau," suara Anis terdengar lagi.

"Sebenarnya laki-laki yang dijodohkan denganku... Tidak menyukaiku, kupikir begitu, walau dia bilang tidak," ucapku hati-hati. "Jadi sekitar dua minggu yang lalu aku membatalkan pernikahannya," mereka tersentak. "Aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya tapi tepat 2 hari yang lalu, saat aku terbangun, aku berada di kamar laki-laki itu," teman-temanku menutup mulut kaget.

"Oh oh, astaga, apa... apa kau tidak berpakaian? Apa dia memperkosamu?"

Aku memutar mata, astaga, lihatlah pengaruh novel wattpad pada mereka.

"Bukan seperti itu!" aku mencibir dan meneruskan, "dari sanalah kutukan itu datang, laki-laki itu mengatakan padaku bahwa dia ingin menikahiku, tapi aku bertanya Bukankah kau bilang kau tidak menginginkan perjodohan ini? dan dia menjawab, Aku memang tidak menginginkan perjodohan ini, tapi bukan berarti aku tidak menginginkanmu .. Er.. seperti itulah," aku menggigit bibirku kalut, "Kemudian aku menerima lamarannya," lanjutku.

"Apakah dia laki-laki yang ku temui didepan sekolah?" Anis bertanya pertama. Aku menatap cewek itu lewat ujung mataku, tak berani, kemudian mengangguk. "Laki-laki dingin dan cuek itu?" tanyanya antusias.

"Apakah dia baik padamu?" tanya Natha.

"Er.. ya.. tidak juga," kataku bingung kulihat ke enam temanku menautkan alis tak mengerti.

"Apa kalian sudah berhubungan itu?" tanya Natha dan serempak kami menatapnya tidak percaya. "Hei! kenapa kalian menatapku seperti itu? jika Sofi tidak menjawab juga tidak mengapa," lanjutnya.

"Katakan padaku Sofi, saat kau menelponku dan mengatakan kau baru saja keluar dari rantai belenggu, apa maksudmu?" Anis mengalihkan pembicaraan. Oh! dia ingat.

"Er.. itu..." Aku mencoba berpikir untuk menghindari jawaban yang salah, ini rasanya seperti berdiri dipengadilan. "Kau tau bahwa Sami sangat dingin dan cuek, terkadang aku bisa melihat kebencian di matanya yang sama sekali tak beralasan, seakan dia akan mencekikku saat aku tertidur," jawabku, terpikir soal halusinasiku dimalam hari soal Sami yang mengelus rambutku, aku tak menceritakannya. Perutku akan melilit lebih buruk lagi.

"Mengapa dia begitu dingin dan cuek?" Tanya Natha.

"Ak-aku tidak tahu, kupikir karena dia tidak menerima perjodohan ini, dia jadi membenciku... Tapi dia bilang bahwa dia menyukaiku dan mau menikahiku," jelasku.

"Itu membingungkan," kata Tania tiba-tiba, "jadi dia membencimu atau menyukaimu?"

"Aku tidak tahu, dia bisa menjadi baik tapi terkadang bisa menjadi sangat buruk," jawabku.

"Hal buruk seperti apa yang pernah dia lakukan padamu?" tanya Jesicca kemudian seperti pertanyaan berantai.

"Er.. bicaranya selalu sarkastik."

"Mungkin dia memang seperti itu."

"Sayangnya dia hanya seperti itu padaku."

"Ash begitu membingungkan," ke enam temanku menggigit jari bersamaan. Aku tidak ingin pertemuan kami jadi buruk. Aku pun mengalihkan perhatian mereka dengan menonton film malam itu.

Marry YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang