" ada yang ingin kukatakan padamu. Maukah kamu mendengarkannya?" Sambungnya lagi. Saat ini aku takut, takut menghadapi kenyataan yang ada dihadapanku sekarang.
" Appa dan Mama sudah menunggu diluar" Jawabku bohong. Aku pun pergi meninggalkannya diiringi Hyurin yang menggenggam tanganku erat.
"Hyurin-ah sakit" kataku pelan
"Bertahanlah Nana-ya." Jawab Hyurin. Ya Hyurin satu-satunya orang yang tahu kondisiku selain kedua orangtuaku. Hyurin pun memanggil taxi.
***
Hyurin POV
Aku tahu segala tentang Nana. Bahkan aku tahu perasaan nya yang mungkin tidak dia sadari. Saat itu dia berkata bahwa mengagumi Jong In. Setiap dia membicarakan Jong In dia sungguh bersemangat wajahnya bersinar senyumannya tak pernah lepas dari wajahnya. Mungkin seperti kata orang cinta bisa membuat seseorang menjadi lebih cantik. Ya aku mengetahui perasaan yang tidak disadari oleh Nana. Perasaan itu bukan Kekaguman tapi sebuah cinta. Ketika dia bercerita dia melupakan kondisinya. Jadi ketika melihat Jong In bersama Nara tadi aku marah. Aku marah dengan diriku sendiri yang tidak bisa menolong Nana. Bahkan ketika dia mengatakan bahwa dia sakit, ini adalah pertama kali dia mengatakan sakit dengan suara yang bergetar itu. Sesakit-sakit dia, dia tidak pernah mengeluh dan menerima kondisinya itu dengan mengatakan bahwa itu cobaaan dari Tuhan.
***
Jong In POV
"Ahhhh...."teriakku frustasi. Aku frustasi tidak bisa menahan dia pergi. Aku bertanya-tanya kepada diriku mengapa aku tidak langsung mengatakan bahwa aku mencintai dia, aku ingin dia menjadi pacarku saat aku berpidato tadi ya. Bahkan pidato tadi telah meninggalkan kesalahpahaman. Aku bertekad bahwa besoklah aku akan mengungkapkannya. Hari ini gagal maka besok harus sukses. Terbayang wajahnya tadi. Dia sangat pucat keringat dingin,ahhhhhh ini sangat menggangguku. Apa dia sakit?

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumimu
FanfictionTanpa kusadari rasa kagum ini telah berbuahkan cinta. Akankah cinta ini berbuah manis ataukah pahit? Baca ceritanya dan kau akan tahu cinta ini akan berbuahkan rasa apa.