" Jong In oppa,oediga(mau kemana)" tanya Park Nara
" apa ada ingin oppa katakan padaku" sambungnya lagi"Huh..nggak ada"jawabku singkat. Aku pun menarik tanganku tapi masih ditahan. Aku pun berpaling
"Jong In oppa nggak perlu malu kok. Aku tahu kalau oppa mencintai aku. Semua orang juga menganggap begitu. Oppa Nara juga sama Oppa. Saranghae Oppa" katanya.
Orang-orang disekitar berteriak-teriak mendukung kami. Aku celingak-celinguk mencari keberadan Nana. Kalau terus seperti maka aku akan kehilangannya. Lalu kulihat dia bersama Hyurin menatap kami disini dengan pandangan yang tak bisa kuartikan. Kulihat dia pucat.
"Nara,maaf aku tidak menyukaimu. Aku sudah mempunyai orang yang kusukai." Jawabku lalu melepaskan tanganku yang digenggamnya.
Dia sangat terkejut. Aku tidak peduli yang kupedulikan disini hanya satu yaitu dia. Aku pun meninggalkan Nara yang masih shock dan orang-orang disekitarku yang masih bingung dengan kejadian yang begitu cepat ini.
" Nana."panggilku. Dia menoleh padaku. Aku pun mendekat pada dia.
" Ada yang ingin kukatakan padamu. Maukah kamu mendengarkannya?" Tanyaku penuh harap. Benar sekali, pandanganku tidak salah dia sangat pucat, bibirnya yang berwarna pink kini tak terlihat. Kulihat dia berkeringat dingin. Dia menatapku.
" Maaf, aku harus segera pulang. Appa dan Mama sudah menunggu."jawabnya.
" Tunggu, Nana." Kataku sambil menahan tangannya tapi aku kalah cepat. Dia berlalu pergi sambil digandeng Hyurin. Kulihat Hyurin meantapku dengan pandangan yang berkilat-kilat. Matanya dipenuhi dengan api yang berkobar-kobar. Dia marah. Kulihat sekilas bahu nana bergoncang-goncang. Apakah dia menangis. Aku ingin mengejarnya tapi melihat Hyurin yang seperti itu membuat nyaliku menciut dan hanya bisa diam melihat nya pergi.
Nana POV
Aku melihat dia bermain basket. Apakah ini perasaanku saja ya julihat dia bermain dan menatapku, seperti biasa aku tersenyum melihat dia bermain basket. Melihat dia bermain basket yang penuh semangat membuatku melupakan masalah yang menimpaku.
Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan timnya. Sebagai kapten tim dia memberikan pidato singkat atas kemenangannya. Kudengar dari sambutannya dia memberikan ucapan terimakasih khusus untuk seseorang.
Entah kenapa hatiku ini sakit. Padahal aku yakin perasaanku ini hanya sebuah rasa kagum kepada seseorang. Apakah mengagumi seseorang yang menyukai orang lain itu sakit? Ataukah rasa kagum ini telah tumbuh dan berbuahkan cinta? Kurasakan tanganku digenggam erat oleh Hyurin.
" Nana ayo kita pulang. Pertandingan nya sudak berakhir." Ajak Hyurin
"Emh...okay." jawabku
Kami pun beranjak dari lapangan basket. Kudengar bisik-bisikan orang mengenai seseorang yang dikatakan Jong In itu adalah Park Nara. Mendengar ini membuatku sakit. Aku merasakan sakit tidak hanya hatiku,kepalaku juga sakit, kurasakan keringat dingin bercucuran di tubuhku. Lalu kulihat Kim Jong In bersama Nara. Aku dengan jelas mendengar kata-kata dari Nara bahwa Jong In menyukainya. Aku pun segera berlalu, aku tidak ingin mendengar lebih, aku tidak ingin mendengar jawaban dari Jong In untuk Nara.
Kurasakan sesorang menahan tanganku"Nana tunggu." Suara ini aku sangat mengetahuinya suara seseorang yang sangat kukagumi mungkin sekarang seseorang yang kucintai, Kim Jong In.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumimu
FanficTanpa kusadari rasa kagum ini telah berbuahkan cinta. Akankah cinta ini berbuah manis ataukah pahit? Baca ceritanya dan kau akan tahu cinta ini akan berbuahkan rasa apa.