Y (fanfiction of Super Junior)

5.1K 63 5
                                    

Pagi ini cuaca cerah. Burung-burung berkicau dengan merdunya. Di Seoul, semua orang sibuk pada jam-jam seperti ini sampai mereka tak menyadari keanggunan dunia yang indah ini. Seorang yeoja berusia 16 tahun tengah berlari dengan cepatnya, ikut meramaikan kesibukan pagi ini.

“akh, bagaimana ini? Masa hari ini telat lagi?”

Tidak lama sampailah dia di depan gerbang sekolah Paran High School. Tapi sesuai dugaannya, gerbang sudah tertutup.

“ahh...! sial!” ia menggerutu sebentar lalu memeriksa sekitarnya. Setelah dirasa tidak ada orang, ia mulai dengan memanjangkan celana legging yang sedari tadi di gulung di balik roknya itu. sepertinya dia memang sudah bersiap-siap akan hal ini. Lalu, ia memegang kedua besi gerbang dan mulai memanjat.

Hop! ia mendarat dengan sempurna. Kini ia berada dalam lingkungan sekolah setelah ia berhasil melewati deretan besi yang menjulang itu. Tapi baru sampai tiga langkah, firasatnya sudah tak enak.

“YA!"

Deg! Benar lagi dugaannya. Segera ia balikan tubuhnya dan didapati sosok Tuan Jung, sang guru BP yang tengah menatapnya misterius penuh arti.

 “mau kemana kau? Disini ada tugas menunggumu.” Kata Tuan Jung dengan seringaiannya.

 “eung..itu..aku ingin..” balas gadis itu dengan gugup. Ia tau apa itu yang dimaksud ‘tugas’. Terakhir kali ia ‘mengerjakannya’, badannya serasa remuk sampai ia lupa mengerjakan PR. Maka dari itu kali ini dia berusaha menghindari ‘tugas’ tersebut. Tapi sepertinya nasib baik tidak berpihak padanya.

“aku ingin..” gadis itu mulai mengancang-ancang kakinya

“lari!!” tak sampai menunggu jawaban dari tuan Jung, gadis itu langsung lari secepat kilat.

Merasa dipermainkan, Tuan Jung tidak mau kalah dan langsung mengejarnya. Tapi karna faktor usia, baru sampai lantai 2, Tuan Jung sudah tak sanggup lagi berlari. Napasnya sepert sudah diujung. Dan dengan jengkel, ia terpaksa membiarkan sosok yang dikejarnya itu hilang dari pandangannya.

 “hosh..hosh..awas saja..hosh..hosh.. jika aku..hosh..hosh.. melihatnya lagi!”

###

“permisi, maaf saya terlambat” sebuah suara langsung mengalihkan pandangan semua orang di ruangan itu ke arah pintu.

“terlambat lagi, Cho Nana-ssi?”, tanya Kim seongsaengnim menghentikan aktifitas mengajarnya.“eh..tadi ada sedikit urusan”

“aku tau kau pasti sangat sibuk. Sampai kau lupa bahwa kau masih sekolah. Atau mungkin menurutmu sekolah bukan lagi hal penting?”

 Nana hanya tertunduk. Pura-pura merasa bersalah. Ia tau tidak ada gunanya menjawab perkataan Kim Seonsaengnim. Yang ada nanti nilai pelajaran sejarah di rapornya bisa anjlok. Karna dibalik sosok karismatik dan cantiknya ini, Kim Seonsaengnim adalah tipe pendendam.

“ah kau ini! Lihat apa yang kau perbuat! Bahkan jam pelajaranku terbuang percuma gara-gara memarahimu!” hardik Kim Seonsaengnim lagi.

Huh, enak saja menyalahkan orang! Siapa suruh memarahiku, batin Nana.

Kemudian Kim Seonsaengnim memutar kepalanya ke hadapan para siswa. Pandangannya langsung terfokus pada namja di barisan belakang yang tengah tertidur. Karna hal itu, sontak seluruh sorot mata ikut menatap namja itu. Dia dalam masalah sekarang, batin kebanyakan siswa. Dan tanpa ada yang sadar, Nana menyunggingkan senyumnya saat menatap wajah lelah namja itu.

Kim Seonsaengnim yang sudah emosi bersiap melemparkan sebatang kapur yang sedang dipegangnya, kemudian dengan kesalnya ia menyambit kepala namja itu.

Y (fanfiction of Super Junior)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang