"Hyung, ada apa?" Jimin, namja berambut blonde yang sedang menarik ujung lengan hem namja berambut hitam itu menatap Hyungnya dengan tatapan sedih. Sejak pulang dari pesta house warming Hoseok dia menjadi diam tak berbicara sepatah katapun padanya.
Yoongi menepis tangan jimin dengan kasar, dan mendengus sambil menatap jimin dengan marah. Lalu dia mengambil kunci Apartement mereka berdua dan membuka pintu tersebut dan segera memasukinya, dan diikuti oleh jimin yang menutup pintu kembali.
Setelah sampai di ruang tv, Jimin melihat Yoongi terduduk di sofa dengan wajah kaku dan tatapan yang kosong. Dengan segera dia duduk disamping yoongi setelah sebelumnya mengambil nafas panjang untuk menekan emosinya.
"Hyung.. katakan padaku apa yang salah" dengan suara selembut mungkin Jimin berkata pada yoongi berharap sisi buruk yoongi tidak keluar saat ini. Dia mengulurkan tangannya untuk mengusap punggung yoongi pelan berharap sentuhannya dapat menenangkan yoongi seperti biasanya. Tetapi yoongi membalasnya dengan kembali menepis lengan Jimin dengan kasar.
"Don't touch me!!" Kata yoongi dengan mata menatap tajam pada jimin.
Jimin yang melihat yoongi seperti itu kaget selama beberapa detik sebelum dia merasakan sesak didalam dadanya. Dia sedih setiap kali dia melihat yoongi dalam keadaan seperti itu. Dirasakannya matanya memanas, dia kembali menghela nafas.
"Hyung-" Jimin meneguk ludahnya kasar "kenapa?" Jimin menatap yoongi dengan sedih.Tetapi yoongi yang seakan buta akan amarahnya hanya diam.
"Hyung.. kita sama-sama lelah. Aku tidak ingin kita bertengkar" mendengar itu yoongi dengan segera menolehkan pandangannya pada Jimin.
"So, now you are tired of me, huh?"
Jimin membelalakkan matanya mendenga perkataan yoongi, dan dengan segera dia mencengkram bahu yoongi.
"N-no, it's not like that, Hyung. Aku bilang jika kita lelah karna beraktivitas. Aku tak mau masalah ini semakin rumit hyung. Kumohon" dengan tatapan memohon jimin memberikan sedikit tekanan pada bahu yoongi berusaha meyakinkannya.
"Aku tahu jimin. Aku tahu semuanya. Aku tahu kau lelah denganku."
"What?"
"Aku tahu kau sudah tak ada rasa denganku" yoongi menepis kembali tangan jimin yang berada dibahunya dengan kasar. "JADI KAU BERSELINGKUH DARIKU DENGAN JUNGKOOK. dasar jalang"
Jimin menatap yoongi tak percaya. Orang yang sudah menjadi kekasihnya selama 3 tahun pertama kali ini menyebutnya dengan panggilan kasar dan menuduhnya seperti itu. Air mata kini sudah menganak sungai di pipinya. Dia sudah mulai lelah dengan sifat tempramental yoongi.
"I'm leaving." Jimin beranjak pergi, tetapi yoongi dengan cepat menarik tangan jimin lalu mendorongnya hingga dia dalam posisi tertidur disofa dengan kedua pergelangan tangan dicengkram dengan kuat oleh yoongi yang menindihnya saat ini.
"No, you ain't fucking leaving, Park jimin"
"Lalu apalagi yang harus kulakukan , Min Yoongi?" Jimin terisak. "Ya! Aku sudah lelah dengan sifatmu! Aku lelah dengan kau yang tiba-tiba marah denganku! 'tapi gak pernah sedikitpun aku punya pikiran selingkuh darimu!"
Yoongi menatap Jimin dengan mata memerah. Sedangkan jimin balas menatapnya dengan mata yang tak kalah merah dan airmata yang luber juga tubuh yang bergetar.
"Apa kau fikir aku bodoh, Park Jimin?" Yoongi mengencangkan cengkramannya pada pergelangan tangan Jimin. "Kau akhir-akhir ini selalu pergi tanpa bilang padaku! Kau juga selali menelfon jungkook. DAN KAU BERHARAP AKU TAK MENYADARI ITU?!" Yoongi berteriak tepat di wajah Jimin, dan membuat jimin makin terisak dan tubuhnya bergetar hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-shootie || Yoonmin ❤
Fanfictionfirst BxB fic, :'v im such a yoonmin trash :'3 terinspirasi dari Vshownya bangtan yang pake bahasa china tapi gue lupa judulnya(?) tau lah adzfkl. :)) Huli bebs One-shootie story :"