Chapter 4

1.4K 114 14
                                    

Saat jam pelajaran di mulai, Jinyoung terus memperhatikan Nayeon yang sedang fokus menatap guru yang sedang menjelaskan bab limit fungsi.

Merasa diperhatikan Jinyoung, Nayeon langsung menginjak kaki Jinyoung sambil terus memperhatikan penjelasan guru.

" appo... Chagia..." bisik Jinyoung.

" makannya perhatiin penjelasan guru, ini materi penting nanti kan ada tes jadi kau harus memperhatikan jika ingin nilaimu bagus".

" wah aku beruntung bisa mempunyai pacar pengertian sepertimu... Aku semakin mencintaimu "

" berhentilah menggombal Park Jinyoung dan mulailah mendengar penjelasan guru!" perintah Nayeon dengan menatap kesal Jinyoung, sedang yang ditatap hanya tersenyum.

" walau tak memperhatikan aku sudah bisa" sombong Jinyoung.

" kita lihat saja nilai tes nanti, jika nikaiku lebih baik daripada kau... Kau harus menuruti semua mauku"

" Tapi jika nilaiku lebih baik kau harus memberiku ciuman saat di depan guru"

" siapa takut... Aku yakin aku menang dan kau kalah Park Jinyoung".

Setelah 1 jam berjuang mengerjakan tes, akhirnya hasilnya dibagikan.

" kita lihat saja im Nabong, kau akan memberiku ciuman nanti"

" tapi dalam mimpimu, karena aku yakin, aku yang akan menang. Jadi bersiaplah Park Jinyoung"




***

Di Kantin.

" Hey, kenapa kalian diem - dieman. Lagi bertengkar ya" ucap Jackson sambil menatap kedua orang di hadapannya.

" KEPO"

"wah kompakan nih pasangan baru. Kita harus seperti mereka chagia" ucap Jackson pada pacarnya.

" KOMPAK APANYA"

" nah itu barengan lagi" ucap Jackson.

" kenapa sih kalian habis tes matematika jadi kayak gini" ucap pacar Jackson.

" mungkin stress habis ngerjain soal tes tadi" sindir Jackson sambil merangkul pacarnya.

" YAK PERGI KALIAN"

" barengan lagi.... Ckk..Kalian ini udah kompak gini ngapain marahan gara - gara hasil tes sih".
" apa gara - gara nilai kalian sama - sama 100 jadi tidak ada yang kalah atau menang dalam taruhan kalian" ucap Jackson.

" kau tau darimana?" tanya Nayeon.

" aku kan duduk di belakang kalian, jadi aku tau"

" jadi menurutmu siapa yang menang dalam taruhan?" tanya Jinyoung antusias.

" menurutku kalian berdua menang"

" YAK...Hirai Momo. Kenapa kau malah bilang begitu? Awas kau".

Momo pun segera menarik Jackson untuk segera pergi sebelum Nayeon mengamuk.

" Mian" ucap Momo.

" ishh.."

***








" Jaebum-ah, sampai kapan kau mau musuhan dengan Jinyoung?" tanya Mark.

" iya, Hyung. Kau dulu kan berteman sangat akrab dengannya layaknya saudara" ucap Bambam.

" kenapa kalian membahas hal itu? Bahas yang lain saja" ucap Jaebum sambil meneguk minumannya.

" Ok ok aku minta maaf" ucap Mark.

Love Kiss (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang