"Ternyata adikku juga merepotkan," kata Shikamaru.
Setelah berhasil menggagalkan rencana kudeta terhadap calon adik ipar, Shikamaru merasa lega. Akhirnya, upacara yang telah direncanakan sepertinya akan berjalan tanpa harus menunda tanggalnya. Shikamaru tersenyum dalam perjalanannya menuju Suna, dia ingin segera mengabarkan kepada kekasihnya, Temari. Saat ini kekasihnya masih berada di rumah sakit akibat penyerangan beberapa waktu silam, di saat adik bungsunya sedang melakukan perjodohan. Shikamaru hampir saja terlambat menyelamatkan Temari, sehingga Temari sempat mendapat beberapa luka yang parah. Namun sekarang semua akan baik-baik saja dalam harapan Shikamaru.
Shikamaru tiba di rumah sakit Sunagakure saat pagi hari.
"Temari, ini aku. Boleh aku masuk?" Shikamaru telah tiba di depan kamar Temari dirawat.
Tidak ada jawaban. Shikamaru memutuskan untuk langsung masuk ke dalam.
"Permisi," dia berkata sambil membuka pintu.
Dia melihat kekasihnya sedang memandang ke luar jendela, dimana hari ini di Suna sedang mendung. Sangat jarang memang.
Setelah Shikamaru berada tepat di samping ranjang Temari. Temari baru menyadari kehadirannya dan menoleh ke arah Shikamaru"Ah, kapan datang? Kenapa tidak menyapa?"
Shikamaru menajamkan pendengarannya karena Temari berkata dengan volume suara yang sangat kecil. Mungkin staminanya belum pulih dalam hati Shikamaru. Walaupun sebenarnya Kunoichi satu ini adalah yang tersadis dan mempunyai semangat yang tak pernah padam. Mungkin ada masa dia kelelahan sehingga suaranya pun menjadi pelan.
Tanpa sempat menjawab pertanyaan Temari, pintu terbuka, tampak seorang ninja medis Suna beserta dua adik dari gadis yang sedang dirawat, Gaara dan Kankurou.
Keheningan tercipta dalam setengah menit, sampai adik paling bungsu berkata,"Shikamaru, tolong ikut aku sebentar."
Laki-laki berkuncir itu pun menurut dan mengikuti sang adik bungsu yang juga seorang Kazekage. Sementara ninja medis tadi memulai check up terhadap tubuh Temari, ditemani Kankurou."Mengapa Gaara dan Shikamaru pergi? Mau kemana mereka?" Sang putri sulung bertanya kepada Kankurou dengan suara yang sangat pelan.
Kankurou hanya terdiam. Menyisakan keheningan di dalam.Sementara di luar kamar, seorang shinobi dari Konoha membulatkan matanya seakan tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh lelaki berambut merah di hadapannya. Namun bukan dirinya jika langsung terguncang tanpa bisa berpikir jernih. Dia kembali memfokuskan kepada kata-kata lawan bicaranya.
"Kami belum memberitahu Temari," kata Gaara "Karena memang dia baru siuman tadi malam, itu pun dia langsung tidur lagi karena pengaruh obat jadi dia belum menyadarinya," lanjut Gaara.
"Jadi," sang Kazekage melanjutkan kata-katanya dengan sekali menarik nafas "Kumohon kau pikirkan cara memberitahunya, Shikamaru."
Shikamaru pun mendesah dengan pelan, "mendokusei". Kemudian memejamkan matanya sambil membayangkan sang kekasih yang selama ini selalu menunjukkan sikap selalu kuat dan tegar.
"Dia sangat kuat dan tegar," kata pria berkuncir tersebut. "Semoga ini akan berhasil, aku akan segera memberitahunya."
Sementara dua orang lelaki tadi sedang terlibat pembicaraan. Cuaca di Suna mulai berubah, petir mulai menyambar, membuat seorang gadis memejamkan sepasang mata hijaunya dari cahaya kilat yang masuk melalui jendela di sampingnya.
Kankurou bergegas menutup jendela tersebut, namun sepertinya Kankurou terlalu keras menutupnya, sehingga menjatuhkan sebuah gelas dari atas meja yang terletak di samping jendela. Gelas itu pecah di lantai. Tak selang berapa lama, hujan lebat melanda Sunagakure. Sangat langka memang, hujan mengguyur wilayah desa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight and Rain. Daybreak and You.
FanfictionPernikahan Shikamaru dan Temari yang harus tertunda karena Temari kehilangan pendengarannya. 🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸 Semua karakter saya pinjam dari Masashi Kishimoto Gambar punya orang, saya pinjam dan edit. Setting cerita setelah novel Ga...