Flashback On
Tok..Tok..Tok..
Ceklek
Pintu depan rumah keluarga Manuel terbuka , dan di depan sana berdiri seorang pria dengan setelan Kemeja putih yang di gulung . terlihat pria tersebut tersenyum berwibawa "Selamat malam" sapa pria itu , saat itu Key yang sedang berdiri di depan pria tersebut membalas sapaan tersebut " Selamat malam juga , silahkan masuk " dengan sopan Key membawa pria tersebut duduk di sofa " Terima Kasih " jawab pria itu dan langsung duduk diikuti Key .
" Eh Dani , apa kabar ?" sapa Jeremi Ayah Keira yang kaget melihat siapa yang datang bertamu malam-malam begini .
" Baik Jer , kamu gimana ? baik-baik kan ? " jawab orang yang bernama Dani itu , tapi Key heran melihat sorot wajah Dani yang kelihatan berbeda , seperti ada sesuatu yang di sembunyikan dan itu membuat Key merasa tidak nyaman .
" Iya , Puji Tuhan baik . eh , tumben banget datang malem-malem gini biasanya telpon dulu kan ? ada apa emang ?" tanya Jeremi yang heran melihat Dani yang tiba-tiba datang malam begini biasanya juga dia hanya datang kalo ada kepentingan saja dan itu juga harus telpon dahulu .
" emm , ini Jer ada sesuatu yang harus saya sampaikan " terlihat orang yang bernama Dani itu sedikit panik (?) " hmm? Kenapa sih ni Om kok gerak-gerak gajelas kek gitu sih ?" gumam Key dalam hati seperti curiga .
" apa? " jawab Jeremi " sepertinya kita bicarakan empat mata saja , boleh ? " tanya Dani dengan tatapan was-wasnya .
" baiklah , Key kamu kekamar kamu aja yah ato bantuin mama kamu lagi masak tuh di dapur " tawar Jeremi kepada Key supaya Key beranjak dari di tempat itu . " kenapa sih pake bicara 4 mata segala , gak biasanya juga kek gitu . orang aku penasaran lagi sama tu om kek gak ada baik-baiknya deh, duhh paan sih Key kok lu neting banget sih " gerutu Key dalam hatinya lalu beranjak pergi .
Kira-kira setengah jam sudah Jeremi dan Dani masih berbincang-bincang, sedangkan di dapur Karin mama Key sedang memasak , Kenan dan Keira sedang asik memperhatikan . Keira terlihat gelisah tak menentu karena merasa tidak enak dengan orang yang bernama Dani itu "kok gue ngerasa rada ngga nyaman ya deket sama om Dani tadi , kek ada yang di sembunyiin gitu Tapi apa coba , arrghh !!" sementara Key masih berkutat dengan pikirannya tiba-tiba terdengar suara bentakan dari Jeremi , sontak semua yang berada di dapur berlari menuju ruangan tamu . terlihat wajah Jeremi yang memerah padam seperti emosi , sedangkan Dani dengan seringai jahatnya .
" Pa , ada apa ini ?" tanya Karin dengan wajah cemasnya sambil mengelus pundak Jeremi untuk menenangkan
" Bawa anak-anak keatas sekarang !! " jawab Jeremi masih emosi dengan dada yang naik turun dan jari tangan yang sudah mengepal kuat .
Karena tidak ingin suaminya lebih emosi , jadi Karin tanpa basa-basi ingin membawa anak-anaknya untuk naik keatas , saat Karin hendak membalik badannya tiba-tiba Dani langsung menariknya dan merangkul leher Karin dengan Pisau yang entah sejak kapan sudah berada di tangannya . Karin berteriak ketakutan begitu juga dengan Kenan dan Keira .
" Lepaskan istri saya , kalau tidak saya laporkan kamu ke polisi sekarang !!"
" HAHAHA , apa kamu bilang? Polisi? HAHA , saya tidak takut sama sekali !! " jawab Dani Enteng sambil menggores sedikit pisau tersebut di pipi Karin sehingga keluar darah segar . Karin semakin berteriak karena pisau itu berhasil melukai pipinya .
Melihat hal tesebut Jeremi langsung menyuruh anak-anaknya keluar cari bantuan dan merogoh Hpnya di saku celana dan menelepon Polisi , Namun belum sempat dia menelepon , Dani langsung menusuk Pisau tersebut di perut Istrinya sebanyak 2 kali .
" MAMA !!!" teriak Kenan dan Keira bersamaan karena melihat mamanya di tusuk pisau , sambil menangis mereka berlari menuju mamanya yang tergeletak tak berdaya di lantai .
" DASAR BAJINGAN GILA !! " teriak Jeremi saat Dani menusuk Istrinya dengan pisau . Jeremi melayangkan pukulan yang keras tepat di wajah Dani , darah segar keluar dari hidung Dani karena efek pukulan Jeremi . "sialan" umpat Dani .
Buru-buru Jeremi menghampiri Istrinya karena Dani terjatuh di lantai sambil memegang hidungya yang berdarah , Jeremi pun menangis melihat istrinya yang tak berdaya dengan darah yang terus keluar dari dalam perutnya . " ma , bertahan sebentar yah ." Jeremi terus membelai rambut istrinya dan tangan kirinya di letakkan di atas perut Karin yang di tusuk .
saat Jeremi hendak berdiri , tiba-tiba "dorr...dorr...dorr" Dani menembak Jeremi dengan pistolnya sebanyak 3 kali dan tepat mengenai dadanya . Jeremi pun langsung jatuh ke lantai dengan darah yang terus bercucuran , tubuh Jeremi dan Karin berhadapan , Jeremi dapat melihat Istrinya yang menahan sakit sambil menangis , Jeremi memberikan senyum terbaiknya sebelum akhirnya dia meninggal .
BHUKKK ....
Dani jatuh ke lantai karena seseorang memukul kepalanya kuat dengan sebuah kayu besar, dia terus meringis kesakitan di bagian kepalanya dan pingsan . Kenan langsung membuang kayu tersebut dan pergi ke tempat di mana mama dan papanya tergeletak . Kenan langsung memeluk Key karena terus menangis .
" Papa , mama bangunn !! " teriak Key menggoyang-goyang tubuh papa dan mama mereka . Tidak ada pergerakan , jantung Key makin berdetak cepat semua pikiran negatif segera ia tepis . Key mendekat dan meraba dada Papanya "Tuhan tolong jangan ambil Papa sekarang , aku sayang Papa Tuhan" batin Key menangis .
namun seketika mereka sadar , kalau papanya telah tiada telah pergi untuk selama-lamanya meninggalkan mereka berdua . "ini nggak mungkin , ini mimpi kan bang ken Papa nggak mungkin ninggalin kita kan bang , iya kan bang ?! " Keira memeluk kakaknya yang hanya diam menatap papanya yg sudah tak bernyawa .
" Key , kita harus relain papa yah ? papa udah tenang di sana , kamu kuat jangan nangis nanti papa sedih . papa nggak ninggalin kita kok , papa ada dan akan selalu ada di samping kita Key " seketika itu juga air mata langsung mengalir hebat di pipi Kenan .
" nggak , nggak mungkin Bang NGGAKK !!! " teriak Keira yang harus merasakan sakitnya di tinggal orang yang di sayang .
" Mama , bangun maa !! Mama harus kuat mama nggak boleh tinggalin kita !! hikss...hikss " Keira terus mengguncang tubuh mama nya .
Karin membuka mata , menatap lembut kedua anaknya yang terlihat kacau . " Kenan , kamu jaga baik-baik adek kamu yah . mama tau kamu kuat Ken iya kan? Bilang sama Key jangan nangis terus jangan sedih trus sekolah yang bener buat kita bangga ya "
" jangan bilang mama mau ninggalin kita juga , aku nggak mau maa !!" rengek kenan sambil mengelus pipi mamanya .
" maafin mama , mama pergi dulu mau nemenin papa " diakhir kalimatnya Karin tersenyum dan perlahan matanya mulai menutup dan akhirnya meninggal .
Flashback off
Kini hanya tinggal kenangan , menemani lamunan
Bersandar dalam impian , aku merindukan
Kini hanyalah doa , mengiring kalian di surga
Tunggu ajal pun tiba , kita selamanya
***
TBC
Oke chapter ini Cuma flashback skaligus kronologis kematian ortunya Key sama Kenan
Jangan lupa vomment !!
*ngedipsebelahmata
YOU ARE READING
Stayed Memories
Teen FictionMungkin aku hanyalah sisa-sisa memori yang tertinggal jauh dan akan menghilang tertimbun dengan semua kebahagiaanmu. Kamu datang saat hati ini kosong dan hampa, kamu pergi saat hati ini penuh olehmu. Aku selalu tersenyum, itu caraku untuk menghiasi...