Chapter 2

29 4 0
                                    


Flashback On

Tok..Tok..Tok..

Ceklek

Pintu depan rumah keluarga Manuel terbuka , dan di depan sana berdiri seorang pria dengan setelan Kemeja putih yang di gulung . terlihat pria tersebut tersenyum berwibawa "Selamat malam" sapa pria itu , saat itu Key yang sedang berdiri di depan pria tersebut membalas sapaan tersebut " Selamat malam juga , silahkan masuk " dengan sopan Key membawa pria tersebut duduk di sofa " Terima Kasih " jawab pria itu dan langsung duduk diikuti Key .

" Eh Dani , apa kabar ?" sapa Jeremi Ayah Keira yang kaget melihat siapa yang datang bertamu malam-malam begini .

" Baik Jer , kamu gimana ? baik-baik kan ? " jawab orang yang bernama Dani itu , tapi Key heran melihat sorot wajah Dani yang kelihatan berbeda , seperti ada sesuatu yang di sembunyikan dan itu membuat Key merasa tidak nyaman .

" Iya , Puji Tuhan baik . eh , tumben banget datang malem-malem gini biasanya telpon dulu kan ? ada apa emang ?" tanya Jeremi yang heran melihat Dani yang tiba-tiba datang malam begini biasanya juga dia hanya datang kalo ada kepentingan saja dan itu juga harus telpon dahulu .

" emm , ini Jer ada sesuatu yang harus saya sampaikan " terlihat orang yang bernama Dani itu sedikit panik (?) " hmm? Kenapa sih ni Om kok gerak-gerak gajelas kek gitu sih ?" gumam Key dalam hati seperti curiga .

" apa? " jawab Jeremi " sepertinya kita bicarakan empat mata saja , boleh ? " tanya Dani dengan tatapan was-wasnya .

" baiklah , Key kamu kekamar kamu aja yah ato bantuin mama kamu lagi masak tuh di dapur " tawar Jeremi kepada Key supaya Key beranjak dari di tempat itu . " kenapa sih pake bicara 4 mata segala , gak biasanya juga kek gitu . orang aku penasaran lagi sama tu om kek gak ada baik-baiknya deh, duhh paan sih Key kok lu neting banget sih " gerutu Key dalam hatinya lalu beranjak pergi .

Kira-kira setengah jam sudah Jeremi dan Dani masih berbincang-bincang, sedangkan di dapur Karin mama Key sedang memasak , Kenan dan Keira sedang asik memperhatikan . Keira terlihat gelisah tak menentu karena merasa tidak enak dengan orang yang bernama Dani itu "kok gue ngerasa rada ngga nyaman ya deket sama om Dani tadi , kek ada yang di sembunyiin gitu Tapi apa coba , arrghh !!" sementara Key masih berkutat dengan pikirannya tiba-tiba terdengar suara bentakan dari Jeremi , sontak semua yang berada di dapur berlari menuju ruangan tamu . terlihat wajah Jeremi yang memerah padam seperti emosi , sedangkan Dani dengan seringai jahatnya .

" Pa , ada apa ini ?" tanya Karin dengan wajah cemasnya sambil mengelus pundak Jeremi untuk menenangkan

" Bawa anak-anak keatas sekarang !! " jawab Jeremi masih emosi dengan dada yang naik turun dan jari tangan yang sudah mengepal kuat .

Karena tidak ingin suaminya lebih emosi , jadi Karin tanpa basa-basi ingin membawa anak-anaknya untuk naik keatas , saat Karin hendak membalik badannya tiba-tiba Dani langsung menariknya dan merangkul leher Karin dengan Pisau yang entah sejak kapan sudah berada di tangannya . Karin berteriak ketakutan begitu juga dengan Kenan dan Keira .

" Lepaskan istri saya , kalau tidak saya laporkan kamu ke polisi sekarang !!"

" HAHAHA , apa kamu bilang? Polisi? HAHA , saya tidak takut sama sekali !! " jawab Dani Enteng sambil menggores sedikit pisau tersebut di pipi Karin sehingga keluar darah segar . Karin semakin berteriak karena pisau itu berhasil melukai pipinya .

Melihat hal tesebut Jeremi langsung menyuruh anak-anaknya keluar cari bantuan dan merogoh Hpnya di saku celana dan menelepon Polisi , Namun belum sempat dia menelepon , Dani langsung menusuk Pisau tersebut di perut Istrinya sebanyak 2 kali .

" MAMA !!!" teriak Kenan dan Keira bersamaan karena melihat mamanya di tusuk pisau , sambil menangis mereka berlari menuju mamanya yang tergeletak tak berdaya di lantai .

" DASAR BAJINGAN GILA !! " teriak Jeremi saat Dani menusuk Istrinya dengan pisau . Jeremi melayangkan pukulan yang keras tepat di wajah Dani , darah segar keluar dari hidung Dani karena efek pukulan Jeremi . "sialan" umpat Dani .

Buru-buru Jeremi menghampiri Istrinya karena Dani terjatuh di lantai sambil memegang hidungya yang berdarah , Jeremi pun menangis melihat istrinya yang tak berdaya dengan darah yang terus keluar dari dalam perutnya . " ma , bertahan sebentar yah ." Jeremi terus membelai rambut istrinya dan tangan kirinya di letakkan di atas perut Karin yang di tusuk .

saat Jeremi hendak berdiri , tiba-tiba "dorr...dorr...dorr" Dani menembak Jeremi dengan pistolnya sebanyak 3 kali dan tepat mengenai dadanya . Jeremi pun langsung jatuh ke lantai dengan darah yang terus bercucuran , tubuh Jeremi dan Karin berhadapan , Jeremi dapat melihat Istrinya yang menahan sakit sambil menangis , Jeremi memberikan senyum terbaiknya sebelum akhirnya dia meninggal .

BHUKKK ....

Dani jatuh ke lantai karena seseorang memukul kepalanya kuat dengan sebuah kayu besar, dia terus meringis kesakitan di bagian kepalanya dan pingsan . Kenan langsung membuang kayu tersebut dan pergi ke tempat di mana mama dan papanya tergeletak . Kenan langsung memeluk Key karena terus menangis .

" Papa , mama bangunn !! " teriak Key menggoyang-goyang tubuh papa dan mama mereka . Tidak ada pergerakan , jantung Key makin berdetak cepat semua pikiran negatif segera ia tepis . Key mendekat dan meraba dada Papanya "Tuhan tolong jangan ambil Papa sekarang , aku sayang Papa Tuhan" batin Key menangis .

namun seketika mereka sadar , kalau papanya telah tiada telah pergi untuk selama-lamanya meninggalkan mereka berdua . "ini nggak mungkin , ini mimpi kan bang ken Papa nggak mungkin ninggalin kita kan bang , iya kan bang ?! " Keira memeluk kakaknya yang hanya diam menatap papanya yg sudah tak bernyawa .

" Key , kita harus relain papa yah ? papa udah tenang di sana , kamu kuat jangan nangis nanti papa sedih . papa nggak ninggalin kita kok , papa ada dan akan selalu ada di samping kita Key " seketika itu juga air mata langsung mengalir hebat di pipi Kenan .

" nggak , nggak mungkin Bang NGGAKK !!! " teriak Keira yang harus merasakan sakitnya di tinggal orang yang di sayang .

" Mama , bangun maa !! Mama harus kuat mama nggak boleh tinggalin kita !! hikss...hikss " Keira terus mengguncang tubuh mama nya .

Karin membuka mata , menatap lembut kedua anaknya yang terlihat kacau . " Kenan , kamu jaga baik-baik adek kamu yah . mama tau kamu kuat Ken iya kan? Bilang sama Key jangan nangis terus jangan sedih trus sekolah yang bener buat kita bangga ya "

" jangan bilang mama mau ninggalin kita juga , aku nggak mau maa !!" rengek kenan sambil mengelus pipi mamanya .

" maafin mama , mama pergi dulu mau nemenin papa " diakhir kalimatnya Karin tersenyum dan perlahan matanya mulai menutup dan akhirnya meninggal .

Flashback off

Kini hanya tinggal kenangan , menemani lamunan

Bersandar dalam impian , aku merindukan

Kini hanyalah doa , mengiring kalian di surga

Tunggu ajal pun tiba , kita selamanya

***

TBC

Oke chapter ini Cuma flashback skaligus kronologis kematian ortunya Key sama Kenan

Jangan lupa vomment !!

*ngedipsebelahmata

Stayed MemoriesWhere stories live. Discover now