Semilir angin malam menyapu tubuh kurus gadis ini . Tubuhnya hanya di baluti piyama tidur . enggan untuk berpindah , seakan-akan dinginnya terpaan angin malam bukanlah hal yang membuat gadis ini berpindah dari tempat ini .
Seperti biasa , jika dalam keadaan sedih dia selalu pergi ke rooftop rumahnya . kepalanya mendongak keatas mata hazelnya dengan intens menatap bintang-bintang karya tangan Tuhan yang bertaburan di atas langit . sambil menghirup nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan , setetes air mata pun jatuh .
Ia menutup matanya , seperti kaset yang rusak bayang-bayang kejadian beberapa tahun yang lalu kembali terlintas di pikirannya .
"papa , mama" ia bergumam sembari memegang dadanya yang terasa sakit
"aku kangen kalian" tangisannya pecah . hanya suara tangisan yang terdengar di malam yang dingin dan hening itu .
Sementara itu , seorang laki-laki berdiri di belakang gadis itu . sama seperti halnya si gadis , laki-laki itu juga menangis .
"maafin kakak dek , kakak belum bisa jaga kamu dengan baik , kakak belum bisa buat kamu bahagia" kata laki-laki tersebut sambil memperhatikan gadis yang sangat di sayanginya itu . ya hanya gadis itu satu-satunya keluarga kandung yang dia punya .
Laki-laki itu menyeka air matanya kemudian berbalik dan meninggalkan gadis itu .
Jangan lupa vomment ya guyyss

YOU ARE READING
Stayed Memories
Fiksi RemajaMungkin aku hanyalah sisa-sisa memori yang tertinggal jauh dan akan menghilang tertimbun dengan semua kebahagiaanmu. Kamu datang saat hati ini kosong dan hampa, kamu pergi saat hati ini penuh olehmu. Aku selalu tersenyum, itu caraku untuk menghiasi...