dez

5.2K 1.1K 173
                                    

bulan-bulan selanjutnya berjalan dengan biasa, sampai tibalah saat bagi mahasiswa untuk enggan masuk kuliah.

yaitu, UTS.

seperti sekarang, gue lagi stres sendiri pelajarin akuntansi manajemen sampai mau botak rasanya. kayaknya gak ada teori yang mau masuk dan netap di dalam otak gue.

LINE!

LINE!

yuta: rin belajar bareng yuk

yuta: pusing gua

gue tersenyum. dari jaman SD juga pusing terus ini anak sama pelajaran.

arin: hng males ah

arin: sama lu mah ujung ujungnya main ps

yuta: gue bawa martabak deh

arin: silahkan datang ke rumah saya

yuta: ye mbing

🌙🌙🌙

"aduh, gak bisa-bisa nih gue."

yuta langsung pusing sendiri dan nyomot martabak coklat yang tadi dia bawa.

"sama, ini gue bisa dapet C kali." sahut gue.

setelah gue ngomong, hening langsung melanda kita berdua.

yuta turun dari sofa ke karpet yang lagi gue tempatin, "rin."

"hm?"

"udah lama ya kita gak kayak gini."

gue ngerutin kening, "maksudnya?"

"ya, kita udah jarang ada kelas bareng dan lo sekarang deketnya sama taeyong."

gue diam.

emang sih, sekarang gue sama yuta merenggang. mungkin karena jadwal yang gak sama atau mungkin karena gue yang gak punya waktu untuk sahabat gue sendiri?

hhh pusing.

"sorry, yut. gue suka lupa diri." gue mengusap muka gue dengan kasar.

yuta yang duduk di samping langsung narik bahu gue dan merangkulnya.

"biarin gini aja dulu." kata yuta.

yuta meletakkan kepalanya di bahu gue, "dan gue harap lo tau alasan di balik omongan gue."

🌙🌙🌙

gue masuk ke dalam kamar kak taeil dan kebetulan sang empunya kamar lagi main hape doang di atas kasur.

kak taeil yang menyadari keberadaan gue langsung matiin hapenya.

"muka lo lecek amat. uts ya?"

gue menggelengkan kepala.

"terus?"

"gak tau, kak. gue ngerasa kosong aja."

kak taeil menjentikkan jarinya, "oh, gue tau. lo lagi mules ya?"

"bukan ih."

kak taeil menerawang ke langit-langit kamarnya.

"yuta?"

gue mengedikkan bahu mendengar nama yuta keluar dari mulut kak taeil, "mungkin?"

"perasaan lo berdua baik-baik aja deh."

"gak baik-baik aja, kak. gue sama dia udah jarang ketemu. biasanya kita selalu ngobrol mau beda kelas pun, sekarang say hi aja bisa diitung pakai jari."

kak taeil menghela napas, "gue gak tau apa masalah lo berdua sampai renggang begini. tapi lo harus tau, rin. yuta selalu peduli sama lo."

"dia selalu nanya ke gue, lo udah pulang atau belom, lo sakit atau enggak, semua tentang lo ditanyain sama dia." tambah kak taeil.

"tapi dia gak pernah nanya langsung ke gue?"

"dia gak berani, rin. dia takut lo merasa terganggu sama dia."

gue menghela napas dengan kasar.

"gue tau lo sama taeyong cuma temen, taeyong pernah bilang ke gue tentang ini. lo mesti jelasin ke yuta." lanjut kak taeil.

"why should i? i mean, dia sahabat gue, bukan pacar gue."

"ya, inilah alasan hubungan lo sama yuta renggang. karena lo gak peka."

tbc

a/n

makin puyeng aja guah

gombal; nakamoto yuta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang