Dengan tidak pernah merasa bersalah
Sedangkan dia datang dan pergi tak beralasan sesuka hatinya, semaunya saja dia terus begitu.
Dengan bodohnya aku tetap menerima dia, karna tidak ada alasan untuk kesepatan kedua ketiga dan seterusnya.
Dengan bodohnya aku tetap mencintai dia, seberapa buruk pun sikap dia, rasa ku akan tetap seperti itu.
Dengan bodohnya aku anggap dia masih seperti rasa yang dulu,
Ketika dia yang masih mencintaiku.
Padahal dia datang hanya untuk menghibur hatinya ketika tau selalu ada seseorang yang menunggunya.
Padahal dia datang bukan untuk menyembuhkan luka yang sudah dalam
Padahal dia datang hanya bertujuan untuk menyakiti hati untuk yang kesekian kali.
Padahal dia datang tanpa rasa cinta atau rasa sayang seperti dulu.
Aku ini bodoh atau memang terlalu mencintai?...