11-keterbukaan

65 7 0
                                    

SHELLA POV

'oh shit!, bego! Sialan emang ya! Kenapa juga gue nangis? Kenapa juga HP gue mesti ketinggalan!'

Shella merutuki dirinya sendiri didalam hati, bagaimana tidak jelas-jelas tadi Shella menangis dihadapan Rio. Ya! Menangis dihadapan Rio hanya karena topik pembicaraan kacamata?!, ditambah handphone Shella ketinggalan dimeja makan tadi.

Mau dikemanain muka Shella, Shella yang masih menunggu pintu lift terbuka harus berpikir bagaimana caranya mengambil handphonenya yang Shella yakini berada digenggaman Rio saat ini. Alhasil Shella berbalik dari pintulift menuju restoran sushi yang Shella datangi tadi

AUTHOR POV

Tepat didepan restoran tersebut Shella terdiam, Shella bingung apa yang harus dikatakan jika bersama dengan Rio bahkan hidung Shella masih merah akibat menangis tadi

Tak menunggu lama seorang pria yang menggunakan seragam sekolah yang sama seperti Shella keluar dari restoran tersebut dan tatapan mereka langsung bertemu

Rio memberikan senyuman yang sangat manis dan teduh kepada Shella yang menatapnya dengan wajah datar dan hidung yang masih memerah.

Shella berjalan kearah Rio dengan tatapan mereka yang masih beradu.

"HP gue"

Shella menjulurkan tangannya tapi Rio tak menyahut omongan Shella bahkan juga tidak member Hp Shella keorangnya

"budek? Atau gagu?"

Shella masih menatap Rio dengan wajah datar, lagi-lagi Rio tak menyahut

"berarti keduanya" ucap Shella sambil ingin mengambil Handphone nya yang ada digenggaman Rio, tapi dengan mudah Rio mengangkat tinggi-tinggi tangannya agar tak dijangkau oleh Shella. Shella mendengus sebal karna tak bisa dielakkan lagi ketinggian Rio

Rio menangkap satu tangan Shella, membuat Shella kaget bukan main dan langsung mengayunkan tangannya dengan cepat agar pegangan Rio terlepas

"apaan sih lo!"

"gak ada ucapan maaf?"

"maaf! Siniin Hp gue!" Shella mulai berusaha mengambil handphonenya kembali

"gini ya! Supaya maaf lo diterima ada syaratnya"

shella yang mendengar penuturan Rio mulai mengerutkan dahinya

"apaan syarat lo?"

"gak disini, mau minum?"

***

Dibandara Internasional Soekarno Hatta

Seorang Pria gagah yang menggunakan pakaian tuxedo berwarna hitam tak menutupi usianya yang hampir setengah abad ini, rahangnya yang tegas, hidung mancung dan badan yang bidang bagaikan seorang atlite ini sedang menunggu kedatangan rekan kerja yang penting sekaligus sahabat yang sangat berharga, dengan kedatangannya ke Indonesia pria tersebut tidak tanggung-tanggung menjemput tamunya sendiri

Pria tersebut adalah Lardo Samudra-ayah Shella- yang sedang menunggu kedatangan Anton -ayah Rio-

"wow coba lihat siapa yang menjemputku kali ini"

Sapa Anton sambil berjalan kearah Lardo

"masih tampan saja kau rupanya, apakah makanan di London cocok dan bagus untuk kesehatan kulit wajah?"

Anton terkekeh mendengar penuturan Lardo, tak sedikit orang-orang dibandara memperhatikan mereka. Bagaimana tidak, meskipun memang terlihat sudah berumur ketampanan mereka takpernah luntur

She Is ShellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang