Chapter 7 : Hukuman Kedua

137K 7.3K 228
                                    

"Aku ingin membeli tas ini, Luna bawakan tas ini ke kasir!"

Evelyn memberikan tas berwarna merah yang terlihat elegan dengan brand ternama, Hermes, kepada Luna yang terlihat kepayahan membawa beberapa tas dan sepatu mahal yang ingin dibelinya.

"I-iya..."

"Aku ingin membeli lingerie," Gumam Evelyn pelan.

Evelyn telah merencanakan akan membeli lingerie dan memakainya di depan Mike untuk menarik perhatiannya. Dia terkikik pelan saat membayangkan bahwa rencananya akan berhasil.

Sedangkan Mike yang sedang duduk di sofa hitam yang berada di dalam toko menatap tajam Luna yang sedang kesulitan membawa beberapa barang-barang mahal yang sebentar lagi akan menjadi milik Evelyn.

Laki-laki dengan mata biru safir itu mengeraskan rahangnya ketika melihat Luna, gadisnya diperlakukan bagai pembantu oleh anak dari sahabat ibunya tersebut.

"Kau sudah melewati batas, Eve," gumam Mike pelan.

Evelyn telah melewati batasnya. Luna memang pelayan, tapi Luna hanya pelayan miliknya, tidak ada yang boleh memerintah Luna selain dirinya. Entah itu Evelyn, ibunya, ayahnya atau siapapun tidak ada yang boleh memerintah Lunanya. Tidak ada!

***

Luna melangkah tertatih-tatih mengikuti dua sejoli yang berjalan di depannya. Mike dan Evelyn, dengan Evelyn yang merangkul manja lengan kokoh milik Mike dan menyandarkan kepalanya di bahu laki-laki itu.

Kedua tangan Luna telah penuh dengan kantung belanjaan dengan brand-brand terkenal, belanjaan sang primadona sekolah. Seharusnya tadi dia menolak saja saat Mike menawarinya untuk jalan-jalan jika Luna tahu bahwa Evelyn akan ikut.

Karena... entah kenapa melihat keduanya berjalan beriringan seperti itu, ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya... Apakah ia cemburu?

"Kita akan kemana lagi Mike?" Tanya Evelyn dengan suara yang dibuat semanja mungkin.

"Terserah." Jawab Mike tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ayo...kita ke pantai saja, aku ingin mencoba lingerie yang baru ku beli," Jawab Evelyn seperti anak kecil yang mendapatkan permen.

"Hm." Jawab Mike sambil menghentikan langkahnya.

"Kamu tunggu di mobil, aku akan mengikutimu dari belakang." Tambah Mike tanpa bisa dibantah.

"Kenapa?" Ucap Evelyn ingin membantah.

"Bukan urusanmu."

Tanpa berniat membantah lagi karena Evelyn tahu bahwa Mike adalah orang yang memiliki kadar kesabaran paling sedikit di muka bumi ini.

Saat melihat Evelyn menjauh, Mike segera memutar badannya. Melihat pelayan kesayangannya sedang kesulitan membawa barang belanjaan sialan milik Evelyn.

Luna terkejut ketika merasakan kepalanya menabrak sesuatu yang keras. Dia mendongakkan kepalanya dan melihat Mike tengah menatapnya dingin.

"Habis ini kita ke pantai, jika kau tidak ingin aku menghukummu seperti kemarin, jangan membuat masalah, apalagi membuatku marah." Desis Mike tajam.

"I-iya... Lu...Luna janji tidak akan membuatmu marah," ucap Luna dengan suara lirih.

"Kau yakin? Tidak akan membuatku marah? Bagaimana jika kau berbuat sesuatu yang membuatku marah? Kau siap mendapatkan hukumanmu?"

Pertanyaan Mike mengerikan bagi Luna.

"Ti..Tidak.." Luna segera menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak, ia tidak akan membuat Mike marah lagi, tidak..

My Sweetest Luna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang