5. Dijodohin Sama Kakaknya Mantan Pacar

9.3K 1.1K 7
                                    

Tadi, sepulang kerja aku diantar Kafka sampai ke rumah. Karena jujur saja kepalaku pusing sekali, mutar-mutar seperti ada bianglalanya lalu dengan kurang ajar si Ilham ngerengek minta naik berkali-kali.

Tuh kan.

Aku memang kurang sehat kayaknya sampai mikir begitu.

"Ini diminum, Gai." ibu menghampiriku sambil membawa segelas teh madu yang ia buat.

Aku mengambilnya, lalu ibu duduk di sampingku.

"Gai, mendingan kamu sama si Kafka deh."

Ini aku lagi minum lho bu, kan ngga lucu kalau aku nyembur ibu. Lagian bisa-bisa ajasih, ngomongin beginian saat aku lagi sakit?

"Kafka tuh udah punya cewek, cewek." tegasku, sambil meminum perlahan teh.

"Yakin kamu? Ah mana mungkin lah dia punya pacar."

Aku hanya mengangguk.

"Kamu ngga sedih?" ibu masih bertanya dan membuatku merasa seperti sedang wawancara.

"Memangnya harus?"

"Kan kalian friendzone. Masa sih kamu ngga pernah suka sama dia. Pernah, kan?"

Boom!

Aku ngga tahu ada bom di mana, namun hatiku seperti meledak mendengar ucapan ibu. Kalau dipikir-pikir memang ada benarnya juga. Kafka memang sudah punya pacar, bahkan sudah lama berhubungan namun ia masih saja menempeliku, memberiku perhatian. Sebagai wanita normal yang mengenal baper, tentu saja aku rada baper dengannya tapi hanya sedikit saja, sangat sedikit. Tapi yasudah, masa-masa itu juga telah berlalu.

"IBUUUUUU~"

Ibu hanya tertawa melihat ekspresiku.

"Mau ibu kenalin ngga sama anaknya temen ibu?"

"Siapa?"

"Anaknya Tante Mel."

"Si Gattan? Yang waktu sd pernah ee di celana? Yang waktu smp pernah pipis di celana? Yang waktu sma pernah suka sama aku?"

"Kamu ngomong gitu, dulu aja pernah jadian kan kamu sama dia?"

Pipiku langsung merah.

"Ibu kok tahu-tahuan aja sih. Emangnya ibu mau jodohin aku sama Gattan?"

"Bukan, ih dia mah udah nikah anaknya udah dua malah. Kamu kalah."

Kok. Aku sakit ya dengernya. Huh.

Kayak ada yang ngejek-ngejek gitu.

'Mang enak, kalah start sama mantan.'

Kayak gitu.

"Terus siapa?"

"Abangnya Gattan, si Ibnu."

Temenan dari SD sampai SMA sama Gattan kok ngga ada tanda-tanda aku kenal sama kakaknya yah?

Padahal dulu aku ngga jarang lho ke rumah Gattan.

Ngga mungkinkan kakaknya tiba-tiba muncul langsung gede aja gitu?

"Lusa, Tante Mel sekeluarga mau buka bersama di sini."

Bu, aku tahu ini ngga sopan, ta..... tapi...

what the hell are you saying to me?

Ibu langsung meninggalkanku sendiri di dalam kamar. Ditinggal lagi cinta-cintanya itu emang nyebelin tapi ditinggal lagi penasaran-penasarannya mungkin lebih greget.

Ibnu, kakaknya Gattan.

Jodoh, dijodohin.

Jadi, aku fix banget nih dijodohin sama kakaknya mantan pacar aku sendiri?

Alamaxx. Apa kata dunia~~

•••

Say hello to Ibnu 😆😆
Selamat buka puasa dan tarawih yaaa;)

High HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang