Tiga...

54 10 5
                                    

Author's Pov

Hari ini, hari Sabtu dan dikediaman Gunawan, semua anggota keluarga sudah bangun. Memang hari ini mereka sekeluarga berencana akan melakukan olahraga pagi, keliling sekitar tempat tinggal mereka.

"Sya, tolong titip bentar dong botol kakak, kakak mau ngambil handuk bentar tadi lupa ngambil" ujar Calva.

"Oh iya kak taruh aja sini, aku masih pakai sepatu ini" Shasya menjawab sambil mengikat tali sepatu.

Calva pun lansung beranjak kembali kekamarnya. Sembari menunggu sang kakak dan kedua orang tuanya, Shasya memainkan ponselnya. Ternyata ada beberapa pesan di sosial medianya, dia pun membalas pesan-pesan itu.

Tak lama kemudian Calva dan kedua orang tua mereka pun muncul.

"Ayo berangkat" seru Alisha.

Mereka berempat pun, mulai berjalan mengelilingi komplek. Banyak tetangga menyapa keluarga Gunawan. Dan mereka juga membalas dengan senyum, tak sedikit dari mereka yang menyapa ada yang mengajak mengobrol. Seperti saat ini.

"Eh Pak David kompak ya pagi-pagi begini sudah olahraga sekeluarga" sapa Pak Aris yang kebetulan lewat.

"Hehe iya nih Pak, menghabiskan akhir pekan dengan cara sehat" David menjawab dengan kekehan. Sedangkan Shasya, Alisha dan Calva hanya memperhatikan.

"Kok Pak Aris lari pagi sendiri aja?" Tanya David yang melihat Pak Aris olahraga sendirian.

"Iya anak sama istri saya malas kalau di ajak lari pagi gini"

"Oh begitu Pak, Yaudah kalau begitu kami pamit dulu ya. Mau lanjut lari lagi, keburu panas nanti pak" ucap David Karena tidak enak membuat keluarganya menunggu.

"Oke Pak David" jawab Pak Aris sambil berlalu juga dari hadapan keluarga tersebut.

*****
Keluarga David pun segera pulang, setelah puas dan merasa lelah dengan olahraga berkeliling komplek pagi ini.

"Ih jorok kamu Sya, orang mah lap dulu kek itu keringat jangan langsung main tepar aja di sofa." Calva mengomel ketika melihat Shasya langsung main rebah di sofa, tanpa membersihkan keringatnya.

"Kenapa sih ka? Ini juga aku sambil lap kok keringatnya." Jawab Shasya sambil melap keringat dengan handuk yang di gantung di lehernya.

"Alah kamu baru kakak bilang gitu baru di lap"

"Sudah-sudah gak usah berantem! Ini mama udah bikin sirup buat kalian" Alisha datang sambil membawa sirup dari dapur, dan menuangkan di gelas suami dan anak-anaknya.

"Makasih sayang" ucap David sambil tersenyum menerima gelas yang diberi istrinya tersebut.

"Makasi ma" jawab Shasya.

"Makasi mama. Tapi aku bawa ke kamar ya, aku mau ngadem di kamar." Calva mengambil gelas sirupnya sambil beranjak untuk ke kamar.

"Oh iya Sya gimana ujian kamu?"tanya David kepada Shasya.

"Pusing Pa, Shasya tuh capek. Orang lagi skripsi tapi Dosen Shasya banyak mau banget." Jawab Shasya sambil meneguk sirupnya.

Ya memang Shasya lagi sibuk mempersiapkan skripsi untuk sidangnya semester depan. Dia sudah pusing dengan masalah judul skripsi. Tapi Dosen pembimbingnya banyak mau. Dia tau yang namanya sedang skripsi pasti bakal ribet dan pusing. Tapi Ia tak menyangka akan sepusing ini.

"Papa tau pasti kamu pusing. Tapi papa harap kamu bisa pintar membagi waktu untuk istirahat dan belajar. Jangan sampai kamu drop." Nasehat David pada gadis tersebut.

"Siap boss" jawab Shasya dengan lantang sambil mengangkat tangan hormat.

Sedangkan Alisha hanya memperhatikan dialog suaminya itu dengan anak perempuannya. Alisha tak menyangka bahwa suaminya David bisa menyayangi Shasya dan dirinya. Mungkin Ia pernah gagal dalam berumah tangga. Tapi ia berjanji akan melakukan apapun untuk membuat keluarganya yang sekarang bahagia. Terutama putrinya.

*****
Hai readers ku tercinta I'm back 😄 maaf ya aku lama gak udate cerita ini. Sebenarnya aku udah putus asa dengan cerita ini karena idenya mentok. Tapi setelah aku liat kalau cerita ini mulai banyak yang baca, aku tambah semangat lagi. Aku harap kalian masih mau baca cerita abal-abalku ini🙏 jangan lupa vote dan comment untuk cerita ku ini ya, biar aku tambah semangat😉 see you.

Jakarta, 14 Juni 2016.

So ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang