Delapan...

56 11 6
                                    

Nathasya's Pov

Aku keluar dari ruangan Dosenku dengan perasaan yang teramat bahagia. Aku tak tahu lagi harus dengan cara apa aku bersyukur pada Sang Ilahi, yang telah mempermudah jalanku untuk sidang skrikpsi meraih Gelar Sarjanaku.

Tujuanku sekarang akan ke Perpustakaan. Aku ingin menemui Cello untuk menyampaikan kabar bahagia ini. Aku segera menuju turun ke lantai dua, dimana Perpustakaan kampusku berada.

Aku segera membuka pintu Perpustakaan dan masuk ke dalam. Mudah sekali untuk menemukan sahabatku itu, karena ia duduk di meja paling pojok. Dan aku melihat suasana Perpustakaan masih sepi. Mungkin karena mahasiswa masih ada kelas?

"Hei sahabatku paling ganteng se-jagad raya." Aku menepuk pundak Cello pelan. Tidak barbar seperti biasanya.

Gini-gini aku juga masih tau aturan Perpustakaan, bahwa disini tidak boleh membuat keributan, yang akan mengganggu pengunjung lain. Dan setahuku setiap Perpustakaan pasti mempunyai peraturan seperti itu.

"Eh Sya udah kelar revisi-annya?" Tanya Cello begitu melihat aku duduk di bangku sampingnya.

"Udah. Dan gue punya kabar baik buat lo." Jawabku sambil tersenyum bahagia.

Sedangkan Cello sudah menampilkan wajah keingintahuannya. "Oh iya? Kabar baik apa kelihatannya wajah lo bahagia banget."

"Puji Tuhan revisi skripsi gue kali ini di Acc sama Pak Bas. Dan kata beliau kalau nggak ada kendala, sebulan lagi gue bisa ikut sidang." Aku menjelaskan sambil tersenyum bahagia.

"Oh ya? Praise The Lord i am so happy with you beb." Cello pun beralih memelukku.

"Hei kalau kalian berdua datang kesini hanya membuat keributan, silahkan keluar!" Ujar penjaga Perpustakaan, Bu Puspita. Yang memang terkenal galak.

Aku dan Cello saling tatap dan langsung berkata bersamaan "maaf Bu, kami tidak sengaja." Dan Bu Puspita hanya menatap kami garang.

Aku melihat Cello yang mulai memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dan berkata "udah yuk cabut aja kita lanjut ngobrol di kantin. Gue malas kena tegur lagi entar."

Aku pun yang tidak mau ditegur lagi, hanya mengikuti Cello beranjak keluar meninggalkan perpustakaan. Kami pun turun kebawah menuju kantin.

Aku menyamakan langkahku sama Cello. "Cell emang urusan lo di perpus udah selesai?" Tanyaku pada Cello.

"Udah kok. Orang cuman dikit kok tadi yang gue butuh dari Perpustakaan. Jadi tadi gue disitu cuman numpang ngadem aja sekalian nunggu waktu gue ketemu Dosen."

"Yee dasar gue kirain lo masih ada bahan yang dibutuhkan. Taunya ngadem ckckck."

Kami sampai di kantin dan duduk dibangku yang kosong. Aku segera menanyakan Cello dia mau makan apa. Ternyata ia hanya ingin minum Jus saja.

Sedikit cerita, Cello memang berbeda dari lelaki kebanyakan. Dia lebih suka mengkonsumsi susu atau Jus. Karena bagi dia Kopi tidak terlalu baik untuk kesehatan.

Aku segera ke pedagang Jus, memesan dua Jus untuk aku dan Cello. Setelah memesan aku kembali ke mejaku dan Cello.

"Jadi bulan depan ada yang bakal sah jadi Sarjana nih." Sindir Cello sambil tersenyum padaku.

"Heem. Dan gue juga berdoa buat lo semoga revisi lo ini juga nanti diterima. Dan kita bisa sidang skripsi bareng."

"Aminn. Gue juga berharap gitu Sya." Ujar Cello sambil menatapku.

"Berarti lo sebentar lagi bakal gabung di Perusahaan bokap lo dong ya?" Tanya Cello.

Aku menerima Jus yang baru saja diantar. "Nggak tahu Cell." Jawabku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

So ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang