Epilog

37 2 0
                                    

Pagi ini, Gina menggandeng tangan Fery, mengantarnya masuk ke kelas. Jam pertama, adalah jam pelajaran Pak Widodo.

"Permisi Pak...." sapa Gina dari balik pintu.

Pak Widodo yang sedang duduk di meja guru, segera menoleh, lalu mengangguk, dan mendekatinya ke pintu.

"Maaf Pak, saya mau mengumpulkan tugas kimia, dan juga siswa yang selama ini kabur-kaburan, saya jamin, kali ini gak akan bolos lagi, karena kalau berani bolos, cubitan ini yang berbicara..." jelas Gina begitu Pak Widodo sudah mendekat.

Pak Widodo mengangguk, lalu tersenyum, "Akhirnya Fery ketemu pawangnya...."

Dan seketika, kelas menjadi gaduh dengan gelak tawa teman-temannya.

"Awas jangan bolos lagi ya, Fery!"

Fery mengangguk, dan tersenyum malu-malu.

"Neng Gina.... Neng Gina..." tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil nama Gina, ternyata mang Pendi, penjaga sekolah. Semua mata langsung tertuju padanya.

"Maaf neng, maaf, neng nyari-nyari buku ini ya?, maaf sekali neng, waktu itu mamang lagi nyapu di kelas eneng, ada buku ini tergeletak, kayanya kemasukin sama mamang ke tempat sampah, untungnya sebelum dibuang mamang lihat-lihat lagi, lalu mamang simpen..." jelas Mang Pendi, di sela-sela nafasnya yang saling berebut keluar-masuk.

Gina menerima buku itu, ternyata buku tugas kimianya Fery. Gina, Fery dan Pak Widodo, seketika tertawa. Ternyata buku itu ada di Mang Pendi?.

"Bukunya buat mamang aza ya..., gak apa-apa...." kata Gina lalu pamit dan segera berlalu dari situ.

"Lho neng?"

"Udah, sekarang mang pendi kembali saja ke belakang ya, ayo Fery duduk di kursi kamu, kita lanjutkan pelajaran"

Tinggallah Mang Pendi yang bengong, gak mengerti.

Cinta dan Tugas KimiaWhere stories live. Discover now