Riddle. 4

2K 267 29
                                    

Malamnya, Alluca sudah sampai lebih dulu di tempat yang Chanyeol maksud, yaitu cafétaria. Pukul 19.35 Chanyeol belum datang juga, tapi Alluca dengan sabarnya tetap menunggu. Ia memainkan ponselnya hingga jera.

Sudah hampir pukul 8 Chanyeol tidak datang. Alluca geram, ia akhirnya memutuskan untuk pergi dari café. Dengan langkahnya, dia marah sambil memajukan bibirnya. Di perjalanan yang cukup sepi, Alluca menemukan banyak pria dewasa yang sedang bermain kartu remi. Dirinya merasakan detak jantung yang berpacu sangat cepat, bukan cinta, ini ketakutan. Alluca menarik napasnya dalam - dalam dan berjalan cepat setengah lari dari tempat itu, tak lama kemudian ada seseorang yang menarik dirinya dengan kasar dan mendekapnya. Alluca terdiam, dia bingung mengapa ia ditarik.

Kemudian dengan tenaganya, Alluca mendorong pria itu agar menjauh. Ternyata, Chanyeol yang baru saja menariknya sekaligus memeluknya.

"Geez. Kenapa kau menarikku hm? Pria berpikiran kotor?" Alluca bertanya dengan penekanan kalimat. Chanyeol memijat pelipisnya, "bahaya, jika kau terus berjalan sendiri lewat sana." Jawab Chanyeol.

Alluca terkekeh, "lebih bahaya lagi jika aku ikut denganmu." Chanyeol mengkerutkan dahinya. "Aigoo. Kau tahu, jika kau ikut denganku kita akan melakukannya di hotel bintang 5 dan kau pastinya tidak akan merasa longgar di bagian milikmu. Tapi jika kau lewat sana, kau akan dibawa ke dalam gedung kosong, atau hutan gelap kau di masuki mer—"

Belum sempat menuntaskan jawabannya, Alluca berteriak dengan nada rendah, "Ya! Tutup mulutmu! Kau tahu, kau sangat kotor!" Alluca melotot.

"Ow, ada yang sedang berkelahi. Bayarlah gadis itu Bung, supaya tidak meneriakimu seperti tadi." Segrombol pria menghampiri mereka, Alluca berlari mengumpat di belakang Chanyeol. Alluca meremas kemeja Chanyeol, tapi dengan santainya Chanyeol tetap menyimpan tangannya di saku celananya. "Dia bukan gadis bayaran." Ucap Chanyeol dengan santai.

"Kalau bukan kenapa dia mengatakan kau sangat kotor? Ha ha ha." Ejek pria yang tidak dikenal itu, dan tawa teman - temannya juga mengejek.

"Itu karna dia bermulut besar." Jawab Chanyeol. Alluca ingin berteriak lagi tapi dia takut, sebagai gantinya, Alluca mencubit pinggang Chanyeol. Pria itu hanya meringis kecil dan berusaha untuk tetap terlihat cool meski sedang menahan jari Alluca yang sedang mencoba mengelupas kulit pinggangnya. "Apakah miliknya sebesar mulutnya? Kalau begitu, serahkan kepada kami gadismu itu." Ledek mereka.

Chanyeol terkekeh dan menarik Alluca pergi. Pria misterius yang mengejek mereka pun menarik tangan Alluca. "Senpai!" Panggil Alluca. Chanyeol menoleh dan terkejut, Alluca sudah berada di antara mereka. Geez, menyusahkan. Batin Chanyeol.

"Kemarikan," pinta Chanyeol dengan nada santai. "Aku hanya ingin mencobamu, jika gadismu aku ambil apa kau akan tetap terlihat cool seperti itu?" Ledeknya. Chanyeol tertawa, "iya, itu tidak akan berpengaruh." Chanyeol pun pergi meninggalkan Alluca yang sedang bersama mereka.

"Senpai!" Panggil Alluca lagi. Kemudian pria itu menendang Chanyeol dari belakang secara tiba - tiba. Chanyeol tersungkur ke tanah, tapi dia baik - baik saja, mungkin punggungnya sedikit retak, mungkin.

"Aku geram dengan gayamu yang sok tampan." Maki pria itu. Chanyeol bangkit dan tertawa, "faktanya, aku memang tampan." Balas Chanyeol.

Pria itu berlari dan menghantam pipi mulus Chanyeol.

bug.

Begitu suaranya. Alluca memejamkan matanya, ia tidak ingin menyaksikan Chanyeol di habisi. Pikirannya, hari ini, Chanyeol mati lalu Alluca akan di setubuhi pria misterius yang sedang berada disini.

Chanyeol tertawa, ia memegang pipinya yang berdarah lalu meludah tepat di wajah pria itu. Dengan sangat geram, pria misterius itu kembali mencoba memukul perutnya, Chanyeol menghindar dan dengan satu gerakan cepat Chanyeol menghajar punggung pria itu dengan kakinya yang panjang.

Riddle × park chanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang