Aku memang anak sampah
Yang mencari makan dalam gundukkannya
Yang dikelilingi semerbak baunya
Tapi ku tak mengeluh
Aku memang anak sampah
Bau yang dibenci orang adalah sahabat baikku
Pundi-pundi emas kudapatkan darinya
Kotor, jijik bersatu padu
Tapi ku tak mengeluh
Aku memang anak sampah
Yang bertaskan sampah
Bercampur buku buku sekolah
Telingaku tuli akan celaan
Mulutku bisu akan dendam
Memang nasibku menjadi anak sampah
Bapak ibuku biar tenang saja di kuburan
Sampahlah yang memberiku penghasilan
Untuk adik adikku makan
Aku juga tak hilang akal
Mimpi hanya kusimpan sementara
Tidak kupudarkan seutuhnya
Pendidikan bersela pekerjaan
Mengorek ngorek sampah
Tapi ku tak mengeluh
Rumahmu beralaskan emas
Beratapkan perak
Makananmu nasi berkualitas intan
Sedang aku hanyalah anak sampah
