Ramadhanku...
Tak ada bulan yang dapat menggantikanmu
Bahkan kau dapat menjadi lebih baik dari seribu bulanUdara sejuk, angin sepoi, bintang-bintang pun ke luar dari sarangnya
Seakan ikut bahagia menyambutmuRamadhanku...
Sebelas bulan kulewati hanya untuk menemuimu
Hingga lelah kumenunggumu
Meski bulan lain pun tidaklah buruk
Namun tak bisa seindah dirimuKau dapat membuat seluruh makhluk di bumi
Malu untuk berbuat keburukan
Karena begitu indah dan sucinya dirimu
Untuk dikotori dengan noda-noda duniaRamadhanku...
Mendengar namamu saja membuat bulu kudukku bergetar
Detak jantungku terpompa kencang
Bahkan suara denyut nadiku sampai terdengar
Begitu rindunya aku akan dirimu
Wahai RamadhankuRamadhanku...
Kau menyucikan dosa-dosa dengan kesucianmu
Kau menebar wewangian surga di setiap harimu
Pagi, siang, malam, tanpa henti
Kau memberi sejuta kebaikan di muka bumi iniPeluh yang kau ciptakan justru ujian berbuah keberkahan
Tak henti-hentinya kubersyukur
Karena masih dipertemukan denganmuAku berharap Pemilikmu, yang juga Penguasa alam semesta ini
Dapat mempertemukan kita kembali kelakTapi... masihkah bisa?