[FOLLOW DULU AJA BIAR BETAH]
Yang namanya terluka itu sakit, akan membekas seperti kenangan. Tak bisa hilang secepat hembusan angin dan tak bisa sirna seperti cahaya matahari.
Luka tak berdarah, menyiksa setiap langkah. Menyayat h...
"Apakah aku sudah dapat membuatmu jatuh cinta padaku, Grac."
~Gama~ ---------------
Kelas 12-IPA.
Kelas yang berada paling pojok lantai 3. Kebanyakan murid memberikan julukan kelas terpencil atau kelas buangan. Eits!! jangan salah, walaupun terpencil, kelas 12-IPA tercatat sebagai kelas yang paling berisik di sepanjang sejarah sekolah Darma Jaya.
Hampir setiap hari kelas itu selalu membuat honar. Tiada hari tanpa kebisingan. Kebanyakan guru akan menangis setelah mengajar kelas tersebut. Kelas tersebut tak akan bisa diam walaupun guru sudah teriak melebihi toak. Bagaimana gak berisik? Hampir satu kelas isinya murid berandal dan humoris, termasuk Gama and friends.
Seperti sekarang ini, keadaan kelas yang tak terkendali. Guru kelas belum datang atau sengaja gak datang. Padahal bel waktu pelajaran sudah dimulai dari tadi.
"Sayang, Opo kowe krungu jerit e ati ku Mengharap engkau kembali Sayang, Nganti memutih rambut ku Rabakal luntur tresno ku." Arya menyanyikan lagu Sayang-Via Vallen sembari memetik senar-senar gitar miliknya.
"Tarik mas!" teriak Vian sembari menggerakkan kedua tangannya di atas.
"Aw...ganteng banget. Aku meleleh."
"Tidak!!! aku tak kuat melihat ketampananmu bang Jungkook."
"Bodo!!! dia pacar gue. Gak boleh ada yang ngambil."
"Apa sih. Dia itu udah tunangan sama gue."
Terdengar teriakan histeris para perempuan dari arah pojok kanan. Mereka sedang menonton video para cogan Korea. Yah, fangirl namanya.
"Woy, teriak lagi, gue lindes lo pada." teriak Vian kesal. Dan para cewek itu tak mengubris ucapan Vian.
"Masa ngerebutin artis Korea. Di sini ada yang ganteng juga." ujar Arya.
"Lo jelek ya, gue yang ganteng." balas Vian lalu tertawa.
"Bangsat." ujar Arya kesal.
"Liat geh Gam, nih cewek cantik banget. Sem-lehoy." seru Boy sembari menyodorkan hpnya dan Gama pun melihat foto seorang wanita di sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
