▪ 2 ▪ Bola Basket

1.6K 900 2.4K
                                    

Happy Reading!!!!
Tinggalkan jejak.

Tinggalkan jejak please..☺

Be responsible if you do wrong and do not you go to avoid it

Author
--------------

"Udah...ah ke kantin yok, para curutku," ajak Regin dengan berdiri.

"Yok...tapi, Gracia piye toh?" ucap Nia dengan memandang Gracia yang terlihat pucat. (Piye=Gimana).

"Gua ikut kalian yah." seru Gracia memohon.

"Tapi elo itu masih sakit Grac....gak usah aneh-aneh deh." ujar Regin dengan nada kesal bercampur khawatir.

"Please....masa kalian mau ninggalin gue dewean di sini, kalo gue ilang gimana?" seru Gracia lagi dengan nada yang masih memohon.

"Ya kali lo ilang Grac-grac." seru Nia, sedangkan Gracia hanya tertawa kecil.

Para sahabatnya pun mulai berpikir. Dan ahkirnya mereka memutuskan. "Baiklah." ujar Nanda singat.

Dan tanpa waktu lama empat sekawan karib itu segera bangkit dari kursi dan beranjak pergi menuju Kantin.

Mereka menyusuri koridor yang tak terlalu ramai dengan para siswa ataupun siswi.

Akhirnya mereka pun tiba di area kantin sekolah yang bersampingan langsung dengan Lapangan Voli dan Lapangan Basket, hanya sebuah barisan bunga berwarna putih yang memisahkan Kantin dan kedua Lapangan itu.

"Curut, ke sana yok. Ada yang maen basket." ujar Nanda sembari menarik tangan Regin.

"Wey..tai gue ini laper loh. Cacing di dalam perut gue ini udah pada demo." cecar Regin ketus dengan memukul pelan punggung Nanda.

"Iye-iye mba Regin. Selo-selo aja," sahut Nanda dengan senyuman. "Tapi abis makan kite pada kesono yah." lanjutnya.

"I-Y-A Queen of Rempong." jawab Regin dan disambut anggukan setuju oleh Nia dan Gracia. Sedangkan Queen of Rempong adalah julukan yang dibuat Gracia, Nia dan Regin untuk Nanda. Julukan itu dibuat karena Nanda selalu rempong jika mau pergi kemana-kemana atau ada kejadian seru. Kayak ibu-ibu mau arisan.

Setelah itu mereka mulai memilih bangku yang kira-kira cocok untuk mereka duduki. Akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di tengah kantin yang berhadapan langsung dengan kios Bakso "Bu Tuti". Keadaan di kantin saat itu tidaklah ramai. Hanya sebagian murid saja yang sedang makan dan minum atau hanya sekedar duduk sambil mengrumpi.

Hampir sebagian murid sedang menonton latihan Basket, terutama para kaum Hawa. Bagi mereka ini sebuah keberuntungan, bisa ngeliat langsung para kaum Adam yang termasuk para cogannya sekolah.

"Pada mau pesan apa nih?" tanya Nia sembari berdiri.

"Gue Bakso deh." jawab Gracia singat dan jelas.

"Oke kalo kalian apa," tanya Nia kepada Regin dan Nanda.

"Gue bakso ples es tehnya bang Bedul." jawab Regin.

Sebelum menjawab Nanda menarik nafas dan menghembuskannya. "Oke kalo gue.....bakso ples es teh tapi baksonya yang kecil aja tapi banyak, kuahnya banyakin, pake mie kuning, gak pake toge, sambelnya dikit, bawang gorengnya banyak, kecapnya dikit, pake saos, pake tahu dan pake kerupuk." jawab Nanda cepat tanpa jeda sama sekali.

Pintu HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang