04: Everland [II]

432 47 2
                                    

Suara teriakan histeris, pengunjung mukanya pucat (ada yang nangis), antrian panjang.

Mereka sampe di rumah hantu.

"Kok gue nyesel ya ngajak kesini duluan hehehe" ujar Yeeun, nyengir.

Dahyun berpegang erat ke lengan Vernon, "Jangan takut, ada gue kok." ucap si bule lokal.

"Mau yang lain dulu?" tanya Juyeon.

Eunbi ngeliat peta wahana, balik liat rumah hantu, liat peta wahana lagi, mendengus kesal.

"Geus we ngantri ajalah! Ada cowok ini!" seru Eunbi seraya menarik lengan Moonbin untuk mengikutinya ke antrian.

Sisanya pun ngikutin Eunbi sama Moonbin ngantri.

"Ada cowok ini!" katanya.

Eunbi gatau kalau Moonbin takut setengah mati.

Ruangan dengan lampu remang - remang, alunan nada piano yang mencekam, ga kaget pada pucet pas keluar dari sini.

"Dua orang!"

Eunbi masuk duluan sama Moonbin.

"Dua orang lagi!"

Juyeon sama Hyunggu masuk.

Dua pasangan bareng - bareng ngehabisin waktu di Haunted House.

"Eunbi lo berpegang ke Moonbin, jangan gue." bisik Juyeon.

"Diem jir," balas Eunbi yang udah berpegang erat ke lengan Moonbin.

Juyeon natap Hyunggu, "Kamu takut gak?"

Hyunggu menggelengkan kepala, "Ya paling kaget aja. Kamu?"

Juyeon cuma ketawa, Hyunggu langsung tau maksudnya.

"Santai aja ya kalau mau berpegang, ga usah canggung." ucap Hyunggu.

Juyeon senyum, "Haha makasih. Kamu kalau takut juga gausah sung-"

"Palingan gue kabur." ucap Hyunggu.

Juyeon langsung natap Hyunggu sinis, "Awas aja gue kejar lo."

Hyunggu terkekeh, "Siap - siap."

Kedua pasangan menatap kedepan, mendapat aba - aba untuk mulai berjalan.

Baru maju selangkah..

"EMAAAAAK"

Eunbi berteriak setelah mendengar suara jendela terbuka. Moonbin terbahak, "Baru selangkah woi, takut banget lo- SETAN."

Moonbin loncat ditempat. Kali ini gara - gara suara cekikikan.

"Ini masih jauh lo berdua jangan nakutin kita dong!" ucap Juyeon.

"Kita? Lo aja kali?" tambah Hyunggu.

Juyeon cuma mendengus kesal.

Lanjut jalan, masih tenang.

Selang beberapa menit, salah satu lampu remang yang jadi petunjuk arah mereka mulai kelap - kelip.

Mati.

Eunbi sama Moonbin mundur mendekat ke Juyeon dan Hyunggu.

"Eh tolong dong g- gue ga berani kalau gini.." ucap Eunbi terbata.

Ga ada yang jawab, semuanya ketakutan. Juyeon udah megang erat lengan Hyunggu, dan Hyunggu cuma nunduk, gemetar.

Tiba - tiba..

"ANJIR" teriak mereka berempat serempak.

Suara teriakan keras menggema di tempat mereka berada. Dan..

Puk.

Juyeon dan Hyunggu beku sejenak, pegangannya dipererat. Sampai akhirnya kerasa helai rambut kena lengan mereka.

mati gue,, - Hyunggu.

Mereka berdua langsung lari secepat kilat menuju cahaya illahi yang udah cukup dekat dari tempat mereka berdiri.

Eunbi yang ngeliat mereka lari langsung teriak, "WOI LO BERDUA JANGAN KABUR" ia langsung melirik ke sebelahnya.

Moonbin.

Gak di sebelahnya.

"JIR MOONBIN LO DIMANA-"

Puk.

Eunbi beku, "Moonbin jangan nakutin gu-"

Tiba - tiba ada suara teriakan dari luar sana, suara Juyeon.

"LARI EUNBI KALAU ADA YANG NEPUK ITU SETANNYA"

Eunbi gemetar, tapi coba tetap tenang.

"Juyeon suka banget sih jailin gue," ujar Eunbi, ketawa bentar semacam ngeremehin. "Bin, jalan yuk-"

"MOONBIN UDAH SAMA GUE"

Ok. Eunbi dah gak bisa tenang.

Masih ada tangan yang nepuk punggungnya.

"KALAU LO BUKAN MOONBIN BILANG BUKAN ATAU GUE SIKAT." seru Eunbi sambil nunduk.

Sekian detik ga ada balesan.

Eunbi akhirnya nengok ke belakang.

Cekikikan. "Bu..kan.."

WUS. Eunbi langsung lari secepat mungkin keluar.

Setannya ngejar.

Demn.

"JANGAN KEJAR GUE SETAN"

Beruntung Eunbi (diem - diem) bawa minum.


Iya... setannya dia semprot.

Dan diketahui besoknya yang jadi setan langsung resign.


Ini udah ditulis tahun lalu sebenernya HAHA baca lagi kayak sayang ga publish so here it is!!

1998 MATE! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang