****** POV
Sekolah? Mungkin kalian semua tau tempat apa itu. Ya, di sana adalah tempatnya belajar kemudian istirahat lalu pulang begitu seterusnya-itu menurutku-.
Tapi, gimana kalau saat di sekolah kalian diteror? Mungkin hanya beberapa orang saja yang mengabaikan hal itu dan merasa mungkin.. itu hanya sebuah lelucon.
Kalau itu nyata gimana? Dan pelakunya itu makhluk tak kasat mata? Takut gk? Kurasa kalian takut. Karena aku pun juga begitu.
Dan kalian tahu bentuk terornya itu apa? Kapan kejadian itu terjadi? Dan siapa saja yang bisa menyelesaikan masalah dari teror itu? Kalian akan tau semuanya..
Author POV
Seminggu sebelumnya..
Pagi yang cerah menyelimuti kota Seoul salah satunya Rookies Senior High School. Suasana cerah itu tak hanya menyelimuti sekolahnya saja,tetapi juga menyelimuti siswi-siswinya.
Apa kalian berfikir jika sekolah itu khusus wanita? Tidak,pemikiran kalian salah karena sekolah itu untuk pria maupun wanita.
Kenapa para siswi di sana terlihat bahagia? Karena mereka baru saja menyambut tujuh pria populer yang baru saja tiba di sekolah itu. Setiap hari mereka memang selalu melakukan hal itu.
"Kyaa..!! Mark oppa kau sudah kaya,tampan lagi!!!"
"Ya! Jisung dan Chenle neomu neomu kiyowo..!!"
"Hiyaa!! Renjun dan Jaemin senyum kalian manis sekali?!! Kyaaa!! "
"Jeno oppa kau juga tampan..!!"
"Haechan-ie menyanyilah untukku!!"Teriak para siswi saat melihat 'seven prince' -julukan mereka saat di sekolah- turun dari mobil milik Mark dan menebarkan pesona yang mereka miliki. Dan ya, selain tampan mereka juga memiliki kemampuan tersendiri dalam pelajaran maupun olahraga.
Mereka langsung menuju kelas masing-masing. Mark, Renjun, dan Jeno di kelas 11-1. Haechan dan Jaemin di kelas 11-2. Chenle dan Jisung di kelas 10-1.
Sebelum ke kelas mereka sempat berbincang.
"Hyung, nanti saat istirahat ngumpul dimana?"tanya salah satu dari mereka.
"Biasalah.. Kantin,"jawab yang lain.Setelahnya mereka menuju kelas masing-masing.
*di kelas 10-1
Seorang guru bahasa inggris sedang mengajar di kelas. Karena ada beberapa kosakata yang tidak ia pahami-karena ia pindahan dari China,sama seperti Renjun- ,Chenle mengambil kamus di dalam tasnya. Dan ternyata ia tidak membawa kamus itu.
"Jisung-ah, temani aku ke perpustakaan dong.. Aku lupa membawa kamusku,"ucapnya a.k.a. Chenle.
"Oh.. Kajja!"ucap teman sebangkunya a.k.a. Jisung.Setelah izin untuk mengambil kamus di perpustakaan, Jisung dan Chenle segera naik ke lantai 2 yang disana juga terdapat kelas 11.
"Jisung-ah, kau tak ikut masuk?"tanya Chenle saat mereka sudah sampai di depan perpustakaan.
"Ani hyung, aku tunggu di sini saja.. Aku tidak suka melihat banyak buku yang tertumpuk, itu membosankan,"jawab Jisung kemudian Chenle masuk ke dalam.Sambil menunggu Chenle, Jisung melihat keadaan sekitar yang sepi itu karena sekarang memang waktunya pembelajaran. Merasa ada yang memperhatikan, Jisung menolehkan kepalanya dan menemukan seorang siswi tengah memperhatikannya kemudian naik ke lantai 3 yang terdapat kelas 12.
Karena penasaran, Jisung mengikuti siswi tadi naik ke lantai 3 tetapi ia tak menemukan siapapun di sana.
"Kemana dia? Bukankah tadi dia naik ke atas? Kok gk ada?"monolognya.
Tiba-tiba ia terkejut saat melihat sebuah tangan menembus salah satu pintu kelas 12 kemudian ia mengingat sesuatu..
.
.
"Aish.. Kemana dia?"tanya Chenle pada dirinya sendiri setelah keluar dari perpustakaan sambil memegang kamus,ia tidak melihat Jisung.
"Hyung.."
"Kau darimana saja?"
"Dari atas,eh iya hyung kelas 12 libur kan?"
"Ne,wae?"
'Jadi, tadi itu tangannya siapa?'batin Jisung.
"Hm.. Aniyo,sebaiknya kita segera ke kelas nanti Jung ssaem marah,"*istirahat
Jisung dan Chenle bersiap menuju kantin,tetapi..
"Jisung-ah, aku mau mengembalikan kamus ini dulu,kau duluan saja ke kantinya aku akan menyusul,"ucap Chenle.
"Eh tidak usah hyung,aku ikut hyung saja biar bareng sama yang lain.. Kan kelas mereka dekat perpustakaan,"sahut Jisung sambil menyembunyikan ketakutannya.Sesampainya di perpustakaan, Chenle mengembalikan kamus sedangkan Jisung ke kelas 11-1 dan 11-2.
"Kenapa disini sepi sekali? Tidak biasanya.."monolog Chenle.
"Tolong.. Tolong aku.."
Seketika Chenle ketakutan mendengar suara lirih itu. Merasa ada yang mengganjal di dekat sepatunya, Chenle melihat ke bawah secara perlahan dan..
"Huwaaaa..."teriak Chenle sambil berlari meninggalkan tempat itu karena ia melihat bayangan tangan yang keluar dari kolong rak buku dan mencoba menggapai kaki Chenle.
"Chenle-ya!!"ucap Mark karena melihat Chenle keluar dari perpustakaan sambil berlari. Hal itu membuat Chenle berhenti dan berjalan mendekati mereka.
"Kau kenapa?"tanya Renjun.
"Hm.. Nanti aku ceritakan pas di kantin,"jawab Chenle menyembunyikan ketakutannya.*di kantin
Setelah sampai di kantin dan sudah memesan makanan, mereka mulai membicarakan hal tadi. Apa kalian berfikir dimana para siswi yang suka berteriak itu? Mereka juga sedang melakukan aktivitas seperti biasa-tidak berteriak seperti saat 'seven prince' tiba di sekolah-
dikarenakan mereka sering ditegur oleh kepala sekolah dan mereka hanya boleh melakukannya ketika sebelum dan sesudah sekolah saja.
"Chenle-ya, kenapa kau tadi-"
"Aku ketakutan"ucap Chenle setelah memotong pertanyaan Haechan, dan itu membuat teman-temannya yang lain menoleh."Ketakutan kenapa?"tanya Jeno.
"Kurasa aku-"
"Diteror?"tanya Mark memotong ucapan Chenle.
"Kok hyung tau?"tanya Chenle.
"Hah.. Banyak siswa yang menceritakan itu.. Kamu masih percaya begituan? Mungkin itu cuma halusinasi kamu aja Chenle.. Atau kamu salah ngira?"jawab Mark.
"Ne Chenle,mungkin karena kamu ngelamun gara-gara perpustakaannya sepi kan?"ucap Renjun.
"Lagian sekarang kan udah modern kan?"sahut Jaemin."Kurasa itu beneran deh hyung.."ucap Jisung yang sedari tadi diam, dan itu membuat mereka melihat kearahnya yang duduk di pinggir.
"Apa alasannya?"tanya Jeno.
"Karena aku juga melihatnya tadi, ada bayangan tangan menembus pintu kelas 12. Padahal kan kelas 12 sedang libur, "ucap Jisung.
"Jinjja? " ucap Haechan dan Jaemin bersamaan yang dijawab anggukan dari Jisung.
"Terserah kalian saja lah,aku gk percaya.."ucap Mark.
"Ne, selagi belum melihatnya secara langsung aku juga gk percaya begituan.. "sahut Renjun."Kalian bertiga percaya gk?"tanya Mark pada Jeno, Jaemin, dan Haechan.
"Entahlah"-Jeno.
"Percaya aja lah.."-Jaemin & Haechan.Setelahnya mereka melanjutkan makan sambil sesekali bercerita dan bercanda.
*setelah bel pulang, di kelas 11-2
"Jaemin-ah, apa kau masih lama? Aku ke parkiran duluan ne.. Aku sudah lapar pai pai.."ucap Haechan dan beranjak meninggalkan kelas.
"Aish.. Hyung, selalu saja begitu.. Kemana buku sejarahku?!"monolog Jaemin sambil mencari bukunya. Kemudian ia meraba kolong meja miliknya. Merasa ada sesuatu yang ia pegang di dalam kolong kemudian ia mengambilnya dan.."Haaaaa!!! Apa ini??!!!"ucapnya kemudian segera mengambil tasnya dan berlari meninggalkan kelas yang sudah sepi itu.
.
.
TBC
.
.Pertama kalinya author Fi~ bikin genre horror nih..
Cerita ini awalnya mau author Fi~ buat Oneshoot tp kepanjangan, jd dibuat Threeshot aja deh..
Btw Vomentnya juseyo~
Butuh kritik dan saran untuk cerita ini hehe..
Sekian.[21062017]
KAMU SEDANG MEMBACA
The Terror [NCT Dream] ✔️
Horor"Sekolah? Mungkin kalian semua tau tempat apa itu. Ya, di sana adalah tempatnya belajar kemudian istirahat lalu pulang begitu seterusnya-itu menurutku-. Tapi, gimana kalau saat di sekolah kalian diteror? Mungkin hanya hanya beberapa orang saja yang...