2

652 53 0
                                    

"Apa yang sering kamu pikirin akhir-akhir ini?" Tanya psikolog yang sudah setahun ini menangani Geral.

"Gak tau apa ini bisa dibilang aneh atau klise sama dokter, atau bahkan anggap aku makin gila." Senyum Geral. "Tapi aku berharap hidup seseorang berakhir." Tambahnya dengan senyuman miring.

"Ada kejadian buruk lagi akhir-akhir ini?"

Geral menghela nafasnya. "Engga juga. Seperti bisa. Diremehkan. Diabaikan. Ketidakadilan. Kekerasan verbal. Tapi makin hari aku ngerasa hidup itu melelahkan." Kata Geral tertawa pelan. "Aneh gak sih anak 17 taun bilang kaya gitu?"

"Semua orang pasti pernah lelah akan hidupnya. Tapi kapan kamu ngerasa itu paling lelah?"

"Setiap saat. Bener ya, hidup itu panggung sandiwara dan juga seragam disetiap individunya. Dapet nilai tinggi. Masuk kampus bagus. Kerja gajinya tinggi. Ketemu pasangan yang baik. Ketika berbeda, kita dianggap aneh.

Terus jalannya pun sama. Dan akhir dari ceritanya juga sama. Untuk Menjadi Sukses. Capek gak sih?"

Dokter itu hanya tersenyum menanggapi perkataan Geral.

"Tapi ada sesuatu yang buat kamu senang?"

"Ngeliat orang lain ngerasain apa yang aku rasa." Jawab Geral tertawa keras dan beranjak dari duduknya. "Sekian untuk hari ini."

"Ada kegiatan lain?"

"Aku sekarang ikutan bimbel. Biar sukses."

"Semangat! Jangan lupa jadwal konseling berikutnya."

Geral memberikan salam hormat pada dokternya dan meninggalkan ruangan.

Sekeluarnya dari ruangan, Geral langsung menyumbat telinganya dengan earphone. Terkadang dia senang kebisingan, namun terkadang dia juga sangat membenci kebisingan.

Dan sekarang dirinya sedang membenci kebisingan. Karena sampai tempat bimbel, earphone itu masih melekat ditelinganya.

Jika seperti ini, biasanya ada tempat yang membuat telinganya bisa mentolerir kebisingan lagi.

Kolam renang.

Ada satu tempat kolam renang yang menjadi tempat biasa Geral memperbaiki pendengarannya. Yaitu kolam renang yang berada didaerah Siliwangi. Walaupun tempatnya terkadang sangat ramai, tapi ada satu kolam renang yang jarang dipakai. Karena berada dipojokan. Dan itulah tempat yang menjadi favorit Geral.

Seperti sekarang ini, Geral duduk dipinggir kolam dengan kedua kaki yang sudah masuk ke dalam kolam. Tangannya memegang benda pipih yang menampilkan foto dirinya yang masih kecil sedang tersenyum manis bersama kedua kakaknya serta orangtuanya.

Merasa sudah puas. Geral menaruh hp nya disamping tas dan masuk ke dalam kolam renang dengan tubuh yang mengambang melihat langit.

Tanpa Geral sadari, ternyata ada seseorang yang tidak sengaja melihat Geral.

"Gue baru tau disini ada juga kolam renang."

Kemudian Geral menenggelamkan dirinya, merasakan keheningan didalam kolam renang.

"Healing orang emang beda-beda." Kata Nadia menggelengkan kepalanya melihat Geral, tanpa tau itu adalah Geral.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trapped In Each OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang