STIGMA 2

61 9 2
                                    

Hai, aku balik lagi👋
Mian baru pub abisnya sibuk dari kemarin, mungkin kedepan jadi slow updet. Berasa udah lama nggak buka wp.

Happy reading...

"Aku yakin dia ada hubungannya dengan bajingan itu," batin Jungkook saat perjalanan pulang menuju rumahnya. Di dalam mobilnya dia memikirkan hal itu.

Yein telah menyelesaikan jam kuliahnya. Hari belum terlalu sore. Dia memutuskan menuju ruang ballet untuk berlatih ballet. Dia memainkan gerakan kaki dan tangannya seirama dengan lagu. Hampir sempurna, hanya sedikit kesalahan dalam latihannya kali ini. Selalu bermasalah dalam temponya. Akhir-akhir ini dia mulai malas untuk berlatih, tidak memungkiri kalau dia membuat kesalahan dalam latihan ini.

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.50 KST. Tak sadar Yein sudah cukup lama berlatih. Dan akhirnya dia memutuskan untuk pulang. Dia membereskan barang-barangnya dan mengganti pakaiannya. Dia mengecek ponselnya dan mendapati pesan di dalamnya.

Sujeong : Yein-ah, aku sudah di rumahmu. Pulanglah cepat!

Yein : Iya, sebentar lagi.

Yein bergegas setelah membalas pesan Sujeong.

.....

Jungkook beranjak menuju kamar Jiyeon. Jiyeon masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya walaupun dia sudah bertindak kejam padanya.

"Nuuna. Janganlah menangis lagi. Apa pantas bajingan seperti itu kau tangisi, eoh?" Jungkook mencoba menenangkan hati Jiyeon. Saat ini hanya Jungkook yang tahu akan masalah Jiyeon, mereka tidak menceritakan hal ini kepada anggota keluarga.

"Aku sangatlah mencintainya. Kau tahu itu." Jiyeon terisak.

"Maka berhentilah!" Jungkook menekankan suaranya.

"Jadilah Jeon Jiyeon yang kuat. Tunjukan bahwa kau bisa hidup tanpanya, nuuna." Jungkook melanjutkan kalimatnya memberi dukungan pada Jiyeon.

Isak Jiyeon mulai mereda mendengar ucapan Jungkook. "Apa aku bisa?" menatap Jungkook dengan mata yang masih berlinang.

Jungkook tersenyum. "Tentu saja. Kaukan kuat, nuuna." Ada secercah harapan untuk Jiyeon melupakan lelaki itu. Jungkook mendekat dan memeluk Jiyeon.

.....

Pukul 20.35 KST.
Seorang lelaki sedang mengemudikan mobilnya membawa seorang wanita duduk di sampingnya.

"Oppa, makasih untuk hari ini." Suzy melontarkan senyumnya pada lelaki yang sedang mengemudikan mobil yang ditumpangi.

"Iya. Oppa kan mengambil cuti untuk menghabiskan waktu bersamamu." Myungsoo masih terfokus pada mengemudinya.

"Aku sudah tinggal di Korea oppa. Ngapain kau ambil cuti segala. Kita masih punya banyak waktu kok," ucap Suzy.

"Aku kan bisa bertemu denganmu di kantor. Bahkan tiap hari mulai sekarang," lanjut Suzy.

"Emangnya kau mau mengunjungiku tiap hari, sayang?" tanya Myungsoo santai.

"Bukan," singkat Suzy.

"Lah terus?" tanya Myungsoo.

"Aku akan menjadi sekertarismu. Jadi kita bisa berduaan terus dimanapun, baik di kantor ataupun di luar." Suzy meringis menunjukkan perasaan senangnya.

"Ha? Apa kau serius?" Myungsoo sedikit tidak percaya.

"Tentu. Aku serius," jawab Suzy meyakinkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang