Metha dan Janine sampai disekolah tepat pada waktunya.5 menit sebelum bel berbunyi,mereka sudah menginjakkan kaki di halaman sekolah.
Metha dan Janine bersekolah di SMK Eagle Tourism School.Dan mereka berdua menduduki bangku kelas 11 JB 6.Yap mereka berdua sekelas dan duduk di bangku yang sama.
"Huh!Hampir aja telat,Lo sih kelamaan!"protes Janine.
"Berisik Lo ah!Masih untung gue jemput,tadinya gue mau ninggalin Lo duluan biar Lo telat trus dimodusin deh sama tuh pak Bambang."Kata Metha sambil menunjuk ke arah Pak Bambang yang sedang menggoda siswi kelas 12 yang lewat .
"Seneng Lo ya kalo sahabat Lo menderita gara gara dimodusin tuh satpam!"Ucap Janine sambil cemberut.Metha hanya tertawa pelan.
Tiba tiba segerombolan geng cewek2 kelas 12 yang paling hits disekolah berjumlah 5 orang itu lewat didepan mereka berdua sambil menatap sinis kearah Metha.Dan berhenti tepat didepan mereka berdua. Tercium bau rokok yang menyengat dari seragam mereka berlima.
Hawa pagi yang semula sejuk itu pun tiba tiba berubah menjadi panas karena kedatangan geng tersebut.
"Guys!Come here and look at her,a nerd girl!"Kata Megan,cewek blasteran Amerika,ketua geng itu sambil menunjuk nunjuk ke arah wajah Metha.
Janine langsung menepis tangan Megan dengan kencang.Megan terkejut dengan ulah Janine.Sedangkan Metha hanya diam tertunduk.
"Lo diajarin sopan santun gak Kak sama orang tua Lo?!"gertak Janine yang emosi melihat kelakuan geng itu yang menurutnya sudah kelewat batas.
"Aww,liat deh guys si bule nyasar satu ini,dia marah temennya kita judge.Hahahah!"Megan tertawa kencang sambil melirik kearah Janine diikuti teman temannya.
"Stop!Eh elo!!"tawa Megan terhenti lalu menunjuk tepat ke wajah Metha.
Metha hanya menatap Megan dengan was was.Pasti hal buruk bakalan terjadi kalo udah berurusan dengan geng satu ini.
"Gue tau kalo Lo sama Felix udah putus kemaren sore ditaman,dan itu pun Felix kan yang mutusin Lo?!"bentak Megan.
"Akhirnya si Felix sadar kali dia udah salah besar buat macarin orang kaya Lo!"sambung Megan sarkas.Metha masih bergeming.
"Heran gue sama Felix,apa sih yang diliat dari cewek macem Lo?!"Megan masih menyerang Metha dengan pertanyaan2nya.
"Lo bisa diem gak,kak??!!!!Pagi pagi udah nyari ribut aja Lo!Emangnya.."omongan Janine terputus ketika Sheryl membentaknya.
"DIEM LO!!"bentak Sheryl.Janine langsung bungkam seketika.
"Ga bisa ngomong Lo ya?!Diem aja Lo dari tadi.Ngomong ama batu kali ya gue?"ejek Megan.Metha tetap diam membisu.
"Alah!Udahlah,guys!Cabut!Capek ngomong ama si culun yang satu ini!"Megan mulai kesal karena tidak ditanggapi oleh Metha.Megan mengisyarakatkan kawan2nya untuk pergi meninggalkan mereka berdua.
Selepas kepergian Megan dkk,Metha dan Janine masih terpaku pada tempat itu.
Air mata Metha sudah berada di pelupuk matanya.Dia mencoba menahan agar tidak menangis sekolah.Tapi ia gagal.Janine mendengar isakan Metha.
"Aduh,Thaa.Jangan nangis dong!Geng Setan tadi udah pergi kok!Jangan nangis lagi yaa??"bujuk Janine yang berusaha menenangkan Metha.
Metha hanya terisak lalu mengusap air matanya dan mengangguk pelan.Lalu mereka berdua pun buru buru masuk kedalam kelas karena pelajaran akan dimulai.
Disepanjang pelajaran Bahasa Indonesia,Metha hanya melamun memikirkan kesalahan yang ia perbuat karena memacari Felix.Tanpa sadar ia mulai menangis lagi.Janine menengok ke arah Metha lalu mendengus pelan.
"Yailah si Metha nangis lagi..Met!Liat noh ingus Lo jatoh2an diatasi meja gue!Jorok tau gak?Udah dong jangan nangis lagi,ntar disangkanya gue ngapa2in elo lagi!Nih!"protes Janine pelan sambil menyerahkan tisu yang dibawanya.
Metha hanya tertawa pelan tapi masih terisak.Dia mengelap air mata dan ingusnya dengan tisu itu dan kembali memfokuskan pelajaran didepan.
TEET TEEETTT!!!
Bel istirahat akhirnya dibunyikan,para siswa sudah rewel kelaparan karna bel lama dibunyikan oleh Pak Afnan.Dalam sekejap kantin sudah dipenuhi oleh siswa2 ganas yang kelaparan.
"Metha!Lo mau ke kantin gak?Gue laper nih!Si Fandy udah bawel minta temenin ke kantin juga tuh."tanya Janine,dengan Fandy yang sudah mengelendoti lengannya dari tadi seperti setan anak kecil di film horror yang ia tonton kemarin malam.
Metha hanya menggeleng pelan sambil menenggelamkan kepalanya di atas meja.
Janine yang sudah tau betul dengan tabiat sahabatnya itu hanya pasrah."Ya udah,Lo mau nitip apa?Biar gue yang nanti beliin."tawar Janine.
"Nitip pembalut kali,Yang!"Ucap Fandy asal,dan langsung dibalas dengan cubitan ganas milik Janine.Fandy meringis kesakitan.
Metha hanya melambaikan tangannya,Janine menghela napasnya lalu meninggalkan Metha dan pergi ke kantin bersama Fandy.
Cukup lama Metha sibuk dengan pikirannya sampai tiba tiba ia merasa ada seseorang yang duduk disebelahnya.Metha mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang itu.
Farel?Ngapain dia nyamperin gue?Trus dia bawain minuman buat siapa?
Pertanyaan itu berkecamuk dipikiran Metha sampai akhirnya Farel menegurnya.
"Lo habis nangis?"tanya Farel sambil menatap Metha lekat lekat.
"Bukan urusan Lo!"balas Metha dingin dan memalingkan wajahnya.
"Ya udah terserah.Nih gue cuma bawain Lo minum.Gue pergi dulu ya?"Ucap Farel sambil menyerahkan minuman didalam botol berwarna hijau tua lalu meninggalkan Metha.
Metha memperhatikan kepergian Farel lalu menatap minuman yang diberikan oleh Farel tadi.Metha meraihnya dan membuka tutup botol itu lalu menghirup aromanya kuat kuat.
Matcha Milk??
Pikiran Metha langsung tertuju kembali kepada cowok dingin penjual Matcha Milk yang menarik perhatiannya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Matcha Milk From Ignorant Boy
RomansaSemenjak putus dari Felix,Metha menjadi gadis yang tertutup dengan Pria manapun. Tapi apakah dia sanggup menutup hatinya untuk Pria Dingin "penjual susu" yang diam diam mengembalikan senyum Metha?