Devan Dekaprio

178 14 6
                                    

"AAAAKKK HARRY POTTAAAHH!!!" Bella teriak kegirangan melihat buku yang dicarinya.
"Woi bel! Sadar, tempat umum!" Aku menjitak kepalanya.
"Lu kan tau, kalau gue itu penggemar berat Harry Potter!"
"Alah, telat lu, Harry Potter udah lama keluar, nge fans baru sekarang,"
"Suka lu deh rey,".

Melihat Bella sedang memilih-milih buku untuk dibawa pulang bersama nya, aku memutuskan untuk mencari novel adaptasi wattpad, yang terletak di seberang rak buku fanstasi.
Aku memilih-milih buku untuk kubawa pulang.
"Ayo, teruuss!!! Yaah kalah! Mati Ae lah sana...eh, eh, lanjut,lanjut, YEEEAAA!!" aku melirik sumber suara itu. Ya ampun bang, tempat umum bang, ga malu apa bang.. Hadeeh
Aku melirik sekali lagi. Cowo. Rambut nya coklat. Wajahnya menunjukkan wajah kemenangan suatu game. Senyum terukir di wajahnya. Dilengkapi lesung pipi. Manis. Putih. Ganteng lagi. Dia memakai seragam yang tertupi dengan bomber jacket hijau. Ganteng-ganteng kok sengklek bang?
Aku melirik atas saku baju nya.
"Devan Dekaprio". Mantep, saudara an sama Leonardo DiCaprio. Atau jangan-jangan, dia anaknya? Engga la, Leonardo mah lebih ganteng daripada ini! Eh ralat sih, ganteng an "Devan Dekaprio" deh :")

Aku melirik dia diam-diam sambil pura-pura membaca buku. Sepertinya "Devan Dekaprio" tau kalau aku sedang melirik nya. Soalnya dia memasang tatapan aneh 'ini anak siapa, ngelirik gue mulu'.

Notifikasi dari Bella memecahkan suasana adem tenteram ini.
Bella Anyndia: dimana? Gue mau bayar nih
Reya Ananda: di rak novel adaptasi wattpad, sebelum lu bayar, kesini deh

"Woii Reya! Kenapa suruh ke sini? Gue udah ngantri lama-lama taa..," ucapan Bella terhenti ketika melihat siapa disamping ku.

Reya Ananda: liat samping gue siapa

Bella melihat samping ku. Bella terdiam. Matanya berbinar-binar.

Bella Anyndia: ANJIR GANTENG KALII❤️❤️ NEMU DIMANA?
Reya Ananda: nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan :")

🙋🏼🙋🏼🙋🏼

"Cowo ganteng itu tadi namanya Devan. Devan Dekaprio," ucap ku sambil memasukkan sesendok kecil es krim vanila ke mulutku.
"Sodaranya Leonardo DiCaprio kali ya?"
"Nah setuju gue, atau jangan-jangan, Leonardo itu bapaknya,".
"Iyaa, bapaknya Jack, mamanya Rose," gurau Bella. Aku tertawa kecil menanggapi gurauan Bella.
"Rey, gue punya ide,"
"Apa?"
   "Siapa yang bisa deketin ''Devan Dekaprio'' dialah yang menang. Yang menang nanti bisa minta apapun dari yang kalah,".

🙋🏼🙋🏼🙋🏼

     "Bang riaaaaannnnnnn, aku pulang!!!" Ucap ku sambil melepas kan sepatu hitam dan merebahkan diri di sofa.
   "Masuk rumah tuh ngucapin salam, bukan teriak-teriak..," Cibir Rian sambil menuruni tangga.
  "Hehehe Sorri, bang..,"
   "Lu tau ga rey? Gara-gara lu tadi, bunda hampir dipanggil ke sekolah tau ga? Hampir aja, Gilaa!!" Aku tertegun.
   "Hah? Demi apa lu bang?" Aku merasa bersalah.

Flashback on.
      "Oke, anak-anak. Seperti biasa, ibu akan membacakan murid murid yang mematuhi peraturan. Makanya dia dimasukkan ke barisan khusus. Yang namanya ibu panggil, tolong nanti ke ruang guru setelah upacara agar poin murid diproses,"
"Akhmad Aqhil, Ariq Al-kahfi, Rian Wijaya......,"
Flashback off.

   "Bang...," ucap ku memasuki kamar Rian.
   "Udah rey, gue lagi males liat lu, hari ini gue apes mulu gara-gara lu," ucap rian tanpa memedulikan kehadiran Reya.
"Ma..ma..af bang!" Ucap ku terbata-bata. "TAPI, ITU MAH DERITA LOO!!!" Aku keluar dari kamar Rian dengan lari terbirit-birit.
"REYA ANANDAAAA KAMPREEEETTTTT!!!!!!!!"

Aku sudah siap belajar untuk Ujian besok. Perkataan Bella tadi masih terngiang-ngiang di kepalaku.
Flashback on.
      "Siapa yang bisa deketin "Devan Dekaprio" dialah yang menang. Yang menang nanti bisa minta apapun dari yang kalah," aku sedikit terkejut. Dan aku sedikit berfikir.
   "Lu yakin bel?"
   "100%,"
    "Lu ga takut nanti?"
     "Takut apa?"
"Takut itu, nanti kit...," ucapanku terpotong karena bunyi notifikasi dari bunda.

Bunda: Reya, kok kamu belum pulang? Kata abang kamu pulang sama Bella ya? Cepet pulang, mau ngajak belanja bulanan
Reya Ananda: Iyaa bun,aku pulang sama Bella, Iyaa entar lagi aku pulang
"Bel, sekarang aja yuk pulangnya, bunda udah nyariin," ucap ku sembari membereskan buku-buku yang ku beli tadi. Aku sempat membaca nya tadi.
"Ooh, oke.,,"
Flashback off.

"Reyaaaaaaaaaaaaa..... Ooooo Reyaaaaaaa!!!" Teriakan bunda dari bawah membuyarkan lamunan ku.
"Apaaaa buuuuunnnnn?????Balas ku.
"Ayoo ikut bunda belanjaa!!!!" Aku segera mengganti baju ku.

Ku kira hanya memakai celana polkadot panjang dengan thrasher t-shirt itu sudah cukup untuk pergi ke supermarket. Ternyata aku salah.
Tak jauh dari pandangan ku, terlihat seorang cewe yang memakai dress pendek hitam dipadukan dengan Cardigan hitam. Lalu memakai flat shoes hitam. Eh lu mbak, mau belanja atau mau ngelayat?
Lalu cewe tersebut ditemani oleh seorang cowo yang mukanya dihiasi oleh beberapa kerutan di dahi nya. Cowo itu memakai seragam yang ditutupi oleh bomber jacket nya. Sebentar....seperti nya aku mengenal cowo ini.
OOOOO ITU DEVAAANN!!!! DEVAN DEKAPRIOOOOO!!!!!!!
"Buun, aku mau ke Starbucks aja ya, bosen disini," ucap datar Rian. Sembari tadi, Rian hanya memainkan gadget nya memasang muka belas kasihan.
"Yaudah, hp nya aktif ya, biar gampang dihubungi," ucap bunda sambil memilih-milih tumpukan sayuran segar didepan nya.
" Bun, aku juga ikut ya,"
"Iyaa, jangan ribut-ribut ya,".

Menuju Starbucks disamping supermarket, aku dan Bang rian memilih untuk saling diam. Aku tidak mau membuat abang koeh tercuyung apes lagi. Ceilah, alay amat gua ya?
"Signature Chocolate nya satu yang tall, lu mau apa rey?" Aku melihat-lihat menu. Ahh seandainya ada unicorn frappucino disini.
"E.ee vanilla frappucino yang tall," ucap ku datar.
"Oke totalnya........,"

Aku dan bang rian sudah mendapatkan pesanan masing-masing. Duduk berhadapan, diam-diam an pula.
"Bang....," ucap ku memecahkan kesunyian diantara kita berdua. Aaasikkkk....cihuy
"Apaan?" Tanpa memedulikan, rian sibuk mengetik sesuatu di Gadget nya.
"Masih marah ya?"
"B aja tuh,"
"Ooh yaudah," ucap ku sambil memperhatikan keadaan Starbucks. Tidak rame, karena ini malam Selasa.
Yang menjadi pokok penglihatan ku sekarang, tak jauh dari kursi ku, terlihat seorang cewe yang memakai dress pendek hitam dipadukan dengan Cardigan hitam. Dihadapkan nya, terlihat seorang cowo memakai seragam yang ditutupi oleh bomber jacket nya.
"Udah la Stella, kita udah putus.. We are over! This is The last okey?"

Hei yooo!🙋🏼🙋🏼🙋🏼
Gimana part 2?
Semoga yang baca suka yaa
Comment dan vote ditunggu 😌😌😂

'The Most Wanted Boy'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang