Awal segalanya

428 13 0
                                    

Byuur!!
Aku merasakan sensasi disiram dari ember gede ala-ala waterboom.
"Yeee.... Pengen lagi deh diguyur gitu... Seru!!!"
Tak berapa lama kemudian, guyuran itu datang lagi. Dan, sensasi nya kali ini berbeda.

   "Makan tuh, seru!!!" Ucap seorang sambil menyiprat-nyipratkan tetesan air. . Aku terbangun sambil mengusap mataku yang terkena tetesan air. Huh mimpi ternyata.
   "Apaan sih bang! Kasur ku  basah semua ni.... Gamau tau, nanti ganti bedcover nyaa!" Seru ku.
   "Heh hussh.... Bising banget sih kalian berdua pagi-pagi," Bunda datang dengan tiba-tiba.
   "Ini, bun.... Bang rian!!! Bangunin reya pake air sekian kalinya, kan kasur reya jadi basah," adu ku sambil memandang meledek ke arah rian.
   "Rian..rian, udah bunda berapa kali bilang coba...yaudah cepet sana kalian berdua siap-siap," ucap bunda sambil geleng-geleng kepala.
   "Ih dasar lu pengadu," Cibir rian sambil meninggalkan kamarku.
   "Ih biarin wek," balas ku sambil memeletkan lidah.

🙋🏼🙋🏼🙋🏼

   "Cepetan masuk mobil, Telat gue nanti," ucap rian mengingat kejadian tadi pagi. Jadinya, dia terkena omelan panjang lebar dari bunda.
   "Ya Allah bang... Sekolah sebelah an juga,"  ucap ku sambil mengusap-usap dada.
   "Iyain de,"
   Kami berdua pun memasuki mobil yang dikendarai oleh Bang rian.
   Aku membalik-balik halaman 123 buku paket IPA. Ya, hari ini hari pertama Ujian. Diperjelas lagi deh,hari pertama ujian kenaikan kelas.
   "Matiin bang ya Allah gue mau belajar," rian tampak sibuk mengganti-ganti saluran radio.
   "Alah Sok rajin lu, paling nanti nyontek," Cibir rian.
    "Eh elu ga yang nyontek?"
     "Bising lu rey,"
      "Skakmat lu, rian Wijaya,"

Sekolah sudah terlihat ramai karena jam sudah menunjukkan tepat jam 7. Bel akan 'berteriak ria' tepat pada jam 7.15.
"Reya, ada topi dua ga? Gue lupa bawa topi ni..," aku memperhatikan Bella memasang mata 'puppy eyes'. Ralat sih, 'mata anying' nya.
"Aduuh, topi nya udah duluan di booking abang, bel.. Sorri yaa,"
"Ih reya mah ga seru.... Kasih ke gue aja la topinya...,". "Nanti gue tr Mie ayam bude kantin deeh," Bella memohon-mohon sambil menyatukan kedua telapak tangannya. Bella kembali memasang 'mata anying' nya.
"Iya deh, demi Mie ayam bude kantin, gue rela ngeliat abang gue dihukum,"
"Nah gitu kek rey," ucap Bella senang sambil merangkul bahu ku.

  Sekolah ku memang bersebelahan dengan bang rian, bersebelahan tetapi nyambung. Gedung A SMP, dan gedung B SMA.  Ada jembatan penyeberangan kecil. Lapangan sekolah memang ada 2 untuk upacara, tetapi kepala sekolah meminta agar gedung A dan gedung B ketika upacara digabung. 
"Rey, topi booking an gue mana?" Ucapnya sambil menjulurkan tangannya tanda meminta.
"Aduuh, aku lupa. Ternyata Bella udah booking topi nya dari 2 hari yang lalu, aduh sori ya aku lupa,"
"Iya bang, udah aku booking sejak 2 haru yang lalu, kalah cepat sih bang, " Bella menambahkan.
  "Awas lu ya rey, pulang ga usah sama gue," bang rian meninggal kan kelas ku.
"Eh bang Ko gitu? Eh bel gimana nih? Aku pulang pake apa? EEEHH KAMPRET!!!"

🙆🏼🙆🏼🙆🏼

   Sekolah ku memang aneh, pada hari ujian, masih diadakan upacara. Namanya juga sekolah pahlawan. Jadi murid-murid nya diajari untuk menghargai jasa pahlawan.
    Ujian hari pertama berjalan sangat lancar. Alhamdulilah. Ujian diadakan langsung 2 mata pelajaran tanpa diselingi istirahat. Perutku sedari tadi keroncongan.
Teeeeeetttttttttt!!!!!!!
Ayeee bel berbunyi. Aku segera menghampiri ruang 13, ruang Bella melaksanakan ujian.
"Woi bel!!!! Mie ayam gue mana?"
  "Giliran Mie ayam, inget aja lu... Yaudah kuy!!" Bella merangkul bahu ku.

"Alhamdulilah kenyang!!! Makaci Bella.." Ucap ku.
"Sip sip okey!!" Ucap Bella yang masih berkonsentrasi dengan Mie ayam nya.
  "Oiya bel, gue pulang naik apa ni? Abang ga mau nganterin pulang.. Kampret memang laah.." Gerutu ku sambil memasang muka kebingungan
"Ah paling dia bercanda doang, coba lu chat dia, untuk memastikan.." Usul Bella.
  Aku membuka line dan mencari kontak yang sudah ku ganti menjadi "abang👶🏻✨".

Reya Ananda: bang, aku pulang sama abang yaaa
Tak lama kemudian, notifikasi muncul di layar hp ku.
Abang👶🏻✨: pulang sendiri sono, siapa suruh udah ngerjain gue
Reya Ananda: parah lu bang🙄😔
Abang👶🏻✨: Bomat, pulang sama Bella sana.
Aissh.....

"Bella, gue nebeng yaa... Abang gue emang kampret,"
"Yaudah, tapi gue mau mampir ke Mall Indah dulu, mau beli sesuatu,"
"Oo gapapa... Yang penting bisa pulang deh,"

"Bolos kok ke Mall dek, gak elite banget," sindir  satpam penjaga pintu Mall. Aku dan Bella kebingungan.
Bolos dari mana coba? Bella melirik jam nya, menunjukkan pukul 11 lebih 15 menit.
"Ooo Pak.. Jangan salah paham dulu dong, sekolah kami sekarang lagi ujian, jadi pulang nya cepet,"
"Oo maap dek.. Maklum lah udah tua.. Silahkan masuk dek," aku dan Bella hanya ketawa kecil melihat tingkah satpam tersebut.

"Lu mau nyari apa bel?"
"Gua mau ke toko buku, mau nyari buku Harry Potter," ucapnya sambil menaiki eskalator.
"Yaelahhh bel, lagi ujian aja sempet-sempet nya baca Harry Potter,"
"Aku mau melihat kelanjutan pangeran ku, draco malfoy," mata Bella berbinar-binar.
   "Aelah bell... Tuh, toko buku di sebelah sana,"

Hello!!
Wkwkwk masih Chapter satu
Ini pun iseng aja
Semoga yang baca suka ya
Jangan lupa vote dan comment pendapat ttg cerita ini✊🏻✊🏻✊🏻
Sorry banyak Typo nya😌😌

'The Most Wanted Boy'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang