00 Prolog

122 12 30
                                    

ku berjalan tak tentu arah, mengikuti kemana pun kakiku membawaku, tanpa kusadari sampailah aku di taman depan SMP ku. Disana aku duduk di sebuah bangku taman. Taman terlihat sangat sepi tanpa pengunjung. Aku teringat bahwa bangku ini adalah tempat aku dan Nikolas (pacarku) berkomitmen untuk satu SMA yaitu di SMA Dharma Raya. Pikiranku melayang layang. Seketika sesuatu terlintas di pikiranku aku berpikir bahwa,"bagaimana kalau aku dan Nikolas tidak satu sma." Darahku berdesir hangat jantungku berdetak kencang kepalaku mulai pusing.

Lalu aku beranjak dari bangku yang aku duduki saat ini, lalu aku kembali berjalan tak tentu arah. Tanpa aku sadari sampailah aku di depan Cafe Choco Dream, aku teringat bahwa tampat dimana aku, pacarku, dan sahabat - sahabatku nongkrong pada malam minggu. Aku hanya melihat cafe itu dari luar.

Lalu aku mengalihkan pandanganku dan kembali berjalan tak tentu arah. Dipinggir kiri jalan aku melihat suatu rumah besar dan megah. Aku teringat rumah itu adalah rumah Nikolas tapi sekarang terlihat kosong

Aku berjalan kembali. Tanpa kusadari sampailah aku di jalan raya. Aku hendak menyebrang namun entah kenapa penglihatanku menjadi kabur. Tanpa kusadari ada mobil yang melaju kencang. Mobil itu menglaksonku namun telingaku terasa seprti ditutupi. Maka aku tetap berjalan tanpa berhenti. Mobil itu menglaksonku lagi.

"TIN...TIN...TIN..."
tapi aku tetap berjalan. Tiba tiba mobil itu semakin memdekat dan,,,,
"BRAAKKK"

Untuk para pembaca segini dulu ya prolognya jangan lupa coment dan vote nya

Memory Love "Katika Takdir Berkata Lain."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang