2. Sebelas Tahun

476 36 0
                                    

Setelah pulang sekolah Aina hanya diam di kamar saja, itulah kebiasaan Aina jika sedang malas hanya diam di kamar.

Tok tok tok

"Aina sayang, temen-temen kamu dateng tuh!" Panggil Lisa, Bunda Aina.

"Iya, Bun!" Teriak Aina di kamar.

Aina turun dari tempat tidurnya yang empuk dan berjalan keluar kamarnya, menuruni anak tangga di rumahnya dan keluar dari dalam rumah nya.

Disana Aina melihat ketiga sahabatnya yang duduk di kursi teras rumahnya.

"Kalian tumben ke rumah gue." Kata Aina dan duduk disebelah Shila.

"Kita mau main aja ke rumah lo and by the way lo mau ikut kita gak? Kita mau makan-makan di Mc donald." Tanya Dea.

Aina dengan senang hati mengangguk. "Btw De, lu yang bayar kan?"

"Iya. Gue yang bayar deh." Kata Dea dan Aina langsung berlari ke kamarnya dan mengganti baju dengan baju jalan nya.

Setelah selesai, Aina hanya sedikit memoles make up diwajahnya karena Aina kurang pandai berdandan.

"Kuy, let's go guys!" Teriak Aina.

"Ai, mau kemana sayang?" Tanya Bunda dengan melipat tangan di depan dada.

Aina meringis. "Astagfirullah. Maaf Bun, Aina lupa izin ke Bunda. Aina izin ya Bun, Aina mau jalan sama temen-temen Aina." Aina menampilkan cengirannya.

"Ya sudah, Bunda izinin tapi hati-hati ya di jalan jangan pulang malam kalau bisa ya, Nak."

"Siap Bunda!" Kata Aina dan memasuki mobil Dea.

"Dea, nyetir mobilnya hati-hati ya, Nak." Bunda mengingatkan.

"Siap Tante!" Kata Dea. Dea pun mulai melajukan mobilnya.

🌻🌻🌻

Setelah sampai di Mc donald mereka langsung memesan makan dan mencari tempat.

Mereka duduk dengan santai di tempat mereka, sesekali mereka tertawa dan berbincang - bincang mengenai apapun.

"Eh!" Pekik Dea.

"Ada apa, De?" Tanya Aina dengan bingung.

Dea menunjukkan hp nya ke sahabat - sahabatnya.

Mata sahabat - sahabatnya kaget melihat apa yang ada di hp Dea.

"Arka!" Teriak mereka.

"Arka follow IG gua dan dia nge-dm gua. Dia minta id line gua, nama twitter gua, facebook, nomor hp gua, whatsapp gua."

"Jangan-jangan... Arka suka lo?" Yura menebak.

"Masa sih?"

Yura menganggukkan kepalanya. "Iya... bisa jadi De."

Aina hanya diam dan memainkan hp-nya sesekali meminum minumannya.

"Ai, lu kenapa?" Tanya Shila bingung.

Aina menggeleng. "Enggak. Gue gak papa."

"Terus gue harus apa ini?" Dea tampak bingung menatap handphone-nya.

"Ya udah lu kasih aja id line lo dan jangan lupa lo follback ig dia." Kata Yura menyarankan.

Just A Best [Friend] Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang