11

232 26 3
                                    

Waktu h bisa dihitung dengan dengan jari. Semua persiapan sudah selesai sekarang hanya menunggu waktu nya saja. Suatu hari saat aku hendak ingin makan, ibuku menyuruh ku untuk memakan apel yang dibawa nya. Dia menyuruh ku agar aku lebih sehat lagi dan tidak kekurangan vitamin. Aku tanpa curiga memakan apel itu, itu semua baik baik hingga seketika aku merasakan sakit di jantung. Dan seketika aku tidak bisa bernapas, aku tidak bisa merasakan apa apa lagi. Aku pun jatuh tergeletak dilantai, dengan keadaan tidak bernyawa. Lalu ibuku menaruh jasad ku diruang bawah tanah, ibu dan ka Stella segera pergi.
Keesokan harinya
Ka Ben datang kerumah ku, tetapi rumah ku kosong karena tidak ada siapa siapa. Dia tidak melihat ibu dan ka Stella, dia memanggil nama ku namun tidak ada jawaban. Ia pun menelusuri keliling rumah, hingga pada akhirnya dia menemukan ruangan bawah tanah. Ka Ben berjalan menuju ruang bawah tanah, tak disangka sangka ia melihat jasad ku tergeletak. Dia pun tidak bisa menahan sedih, ka Ben menangis dan menyuruh ku agar aku bisa bangun dari tidur panjang. Dia memeluku erat erat, seperti tidak ingin kehilangan ku. Hingga suatu ketika dia ingat perkataan ku, lalu ka Ben pun membawa ku ke tempat yang pernah aku ceritakan yaitu daerah timur. Ka Ben sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, tanpa berpikir panjang dia langsung membawa ku ke daerah timur.
Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk ke daerah timur. Namun ia tetap gigih, agar aku bisa hidup kembali.
Tak lama kami sampai di daerah timur, disana benar benar daerah yang mistis. Hanya ada hutan hutan, ka Ben pun menggendong ku kedalam hutan. Hari sudah larut malam, hingga suatu ketika ada asap dari tengah hutan. Dan ada rumah rumah gubuk, ka Ben pun bergegas pergi kesana. Ka Ben bertemu dengan nenek nenek yang ternyata itu adalah kepala suku mereka, lalu ia segera bercerita tentang apa yang terjadi. Dan ia meminta tolong agar bisa menghidupkan ku kembali, tetapi sebelum nya nenek itu bilang, jika menghidupkan orang yang sudah meninggal itu, bisa jadi bukan nyawa orang yang kita inginkan melainkan nyawa roh orang lain. Dan nenek itu berkata bahwa ada roh yang mengikuti ku, semenjak ibu tiri ku dan ka Stella selalu menyiksaku. Roh itu ingin membalas dendam kepada mereka berdua karena aku tidak pernah bisa untuk melakukan dendam kepada mereka. Ka Ben tanpa berpikir lagi ia menyetujui itu semua, ia yang akan menanggung resiko. Nenek itu pun memulai ritualnya, ia memanggil roh ku. Tetapi buka nyawa ku lah yang terpanggil melainkan roh yang mengikuti ku, waktu ritual pun selesai aku hidup kembali. Ka Ben dengan perasaan senang memeluk ku erat erat, tetapi aku hanya diam. Dan kami pun segera pulang, saat sampai dirumah ku. Aku meminta tolong kepada Ben untuk mencarikan Pasungan kaki yang terbuat dari besi panas, ka Ben pun berjanji akan membanya. Saat dia sudah pergi, aku memasuki rumah dan berkata "tenanglah Ofelia, aku akan membalaskan dendam mu pada keluarga tirimu ini" sambil tersenyum lebar aku pergi keluar rumah untuk mencari keluarga tiriku.
Keesokan harinya
Ka Ben datang dengan menyeret besi panas yang sudah ia janjikan. Dan aku menyuruh nya untuk membawa nya ke ruang bawah tanah. Disana ka Ben melihat Ibu dan ka Stella yang aku ikat erat erat, mereka terlihat seperti kesusahan bernapas. Aku pun sudah menyiapkan kursi untuk duduk, dan aku menyuruh ka Ben untuk memasangkan besi itu ke kaki ibu dan ka Stella. Ka Ben tidak pernah menolak untuk melakukan itu semua, mungkin ia sudah terlalu cinta padaku. Ibu dan ka Stella teriak kesakitan dan meminta maaf kepadaku, tapi itu sudah tidak ada gunanya. Aku pun duduk dikursi, dan menyuruh ibu dan ka Stella yang terpasung kakinya oleh besi panas untuk menari dihadapan ku. Mereka berdua pun menari dengan menahan sakit, hingga pada akhirnya mereka tergeletak lemah tak berdaya. Aku dan ka Ben pun pergi keluar ruangan dan mengunci mereka disana, dan besok adalah hari pernikahan ku. Ka Ben berharap terlalu banyak padaku, tapi aku bukanlah seseorang yang ia cintai aku hanya akan memberi dia harapan palsu.
Hari H
Aku memakai gaun yang sudah kami persiapkan, ka Ben bilang bahwa aku terlihat anggun dan cantik hanya saja ada yang berbeda dari ku. Aku tidak terlihat senang Di hari spesial ini, aku hanya diam dengan mata yang terkantuk. Aku meminta kepada ka Ben agar tidak menikah di tempat yang sudah kami rencanakan, aku ingin agar kami menikah di pinggir danau yang ada didekat rumahku.
Kami pun pergi kesana, dan ada ka Stella yang terlihat lemah. Ibu ku sudah tiada, aku ingin agar ka Stella menjadi saksi pernikahan ini.
Waktu pernikahan pun selesai, ofelia dan Ben resmi menjadi pasutri. Tapi agar mereka berdua bisa hidup semati, aku pun menusuk jantung ka Ben. Agar ia bisa menyusul ofelia, ka Stella yang melihat itu hanya bisa sedih menangis. Aku mengikat seluruh tubuh ka ben dan ka Stella, dan menenggelamkan nya di dalam danau. Melihat itu semua membuat ku puas, aku pun pergi menaiki mobil ka Ben dengan berpakaian gaun yang penuh dengan darah. Aku pun pergi ke daerah timur untuk melakukan sekte, dan pergi untuk tinggal disana selamanya.
                              -TAMAT-
TBC
Selesai juga ceritanya btw nanti aku bakalan buat cerita baru tunggu ya ceritanya.

Snow White Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang