1. °curse

732 66 0
                                    

Princess Somi.

Begitulah semua orang menjulukinya.

Cantik, pintar, kaya. Siapa juga yang tidak ingin hidup sepertinya.

Jangan kalian bayangkan kalau menjadi satu-satunya cucu sekaligus pewaris Jeon grup membuatnya kekurangan kasih sayang. Justru karena seluruh keluarganya amat mencintainya, Somi tumbuh menjadi anak yang luar biasa manja.

Jadi apa kekurangan Somi?

Hampir tidak ada sampai—

"Sampai anak kampung itu nunjuk-nunjuk gue dan bilang 'aku pastiin semua laki-laki yang kamu taksir bakal balik benci sama kamu!' tch! Kayak gue percaya aja!"

"Tapi Som, kutukan itu kayaknya bener-bener kejadian deh!"

"Maksud lo apa?" tanya Somi sambil menatap gadis di depannya dengan tatapan tak terima.

"Buktinya, dari smp gue kenal sama lo, semua cowok yang lo taksir nolak lo kan? Kayak gak masuk akal aja." jawab gadis itu.

"Dengerin gue ya Jinsol sayang, merekanya aja yang bego. Bukan karena gue dikutuk."

Gadis yang dipanggil Jinsol oleh Somi barusan masih belum menyerah. "Trus Guanlin lo bilang bego juga?"

Somi tampak berpikir lalu menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Engga! Guanlin tuh sok jual mahal. Lagi pula dia kan calon suami gue. Jadi lo gak usah deh cape-cape mikirin masalah kutukan. Gue pasti punya cowok kok!"

"Lo yakin kalau Guanlin yang bakal di jodohin sama lo, bukannya denger-denger—"

"Dia bukan anak kandung keluarga Kim? Ya gak lah. Ngaco lo!"

Jinsol mengangkat bahu. "Yah semoga aja memang cuma gosip."

"Udah jelas lah kalau itu semua gosip. Udah lah, gak usah bahas masalah kayak gini. Bikin mood gue jelek aja."

"Lah yang barusan mulai cerita siapa?" Jinsol memutar bola matanya jengah.

👑

Audi berwarna hitam itu berhenti tepat di depan lobby utama sma 101.

Tak berapa lama, pintu mobil dibuka oleh seorang pria berpakaian serba hitam dan alat komunikasi jarak jauh yang terselip di telinga mereka.

Jeon Somi turun dari mobil tersebut dengan rambut yang ia sibakkan kebelakang. Sambil menenteng tas sekolah di lengan kanannya, gadis itu berjalan memasuki gedung sekolah.

"Denger-denger ada anak baru loh pindahan dari LA." bisik salah satu murid perempuan kelas 10.5 pada teman sebangkunya.

"Oh ya? Bukannya gosip doang ya?" balas teman sebangkunya.

"NO! NO! NO! Itu semua fakta, ladies!" Seru seorang murid laki-laki yang tiba-tiba saja duduk di atas meja kedua teman sebangku itu.

"Yup! Barusan aja gue sama Daehwi ngeliat anaknya di depan kantor kepala sekolah." cerita laki-laki yang tubuhnya lebih tinggi.

"Turun lu Wi! Sembarangan banget duduk di atas meja gue!" protes murid perempuan itu.

"Yailah Eunbin! Galak amat lu ama gue. Iya iya gue turun." Daehwi pun mau tak mau turun dari meja Eunbin. Dari pada kena amuk.

"Eh, tapi gosip anak baru itu beneran? Gosipnya juga dia anaknya konglomerat ya?" tanya gadis yang duduk di sebelah Eunbin. Kyla namanya.

"Bukan gosip. Gue sama Seonho liat sendiri kok. Tapi kalau masalah dia anak konglomerat atau bukan sih keliatannya bener deh," jawab Daehwi.

"Sok tau lu Wi!" seru Eunbin.

"Lu kok gak percayaan amat sih ama gue. Emang selama ini gue kalau nyebar berita suka gak valid? Engga kan? Gue tuh sumber terpercayanya anak-anak 101 buat nyari gosip." kata Daehwi bangga.

"Gue juga Wi!" kata Seonho gak mau kalah.

"Iya lo juga. Kan kita duo lambe." balas Daehwi sambil mengajak Seonho high-five.

"Tch! Amit-amit. Tobat lo berdua." Eunbin menggeleng-gelengkan kepalanya sedangkan Kyla menyetujui perkataan Eunbin barusan.

Sreett..

Pintu kelas terbuka, membuat Daehwi, Seonho, Eunbin, dan Kyla otomatis mengalihkan perhatian mereka ke depan.

"Somi." bisik Daehwi pada tiga orang lainnya.

"Heran gue. Kenapa ya setiap kali dia masuk ke kelas, otomatis kelas langsung sepi mendadak. Trus pada ngeliatin dia lagi." kata Eunbin sewot.

"Karena cuma Somi yang biasa masuk kelas lewat pintu depan. Dan siapa juga sih yang mau melewatkan sarapan pagi?"

Eunbin dan Kyla langsung mengerutkan dahi mereka setelah mendengar jawaban Seonho.

"Maksud lo apaan Ho? Sarapan pagi?" tanya Kyla.

"Iya. Buat kita cowok-cowok, liat kecantikkan Somi bak bidadari tuh sarapan pagi. Langsung full charge deh tenaga kita."

"Ewwh!" kata Eunbin dan Kyla bersamaan.

Seonho dan Daehwi cuma bisa nyengir.[]


Yeay!
Finally chapter one.

Semoga suka yaw..
Terimakasih buat yang udah baca dan ngevote cerita ini.

Love you💞

stupid━somiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang