"Udah liat anak barunya?" tanya Soljin yang baru saja tiba di kelas Somi.
"Anak baru? Memang ada?" tanya Somi tak terlalu peduli.
"Lo kemana aja sih mbak? Semua orang lagi heboh loh. Denger-denger dia ganteng. Trus sama kayak lo, pewaris perusahaan juga." Soljin menarik tempat duduk di dekat bangku Somi dan duduk disana.
Saat ini adalah waktu istirahat. Somi dan Soljin memang tidak sekelas. Tapi biasanya Soljin sering menghampiri Somi ke kelasnya hanya untuk ngobrol atau sekedar menjemput gadis itu untuk sama-sama pergi ke kantin.
"Gue gak peduli. Mau ganteng kek. Mau pewaris perusahaan kek. Bodo amat!"
Raut wajah Soljin berubah kecut. Ia sudah tidak sesemangat barusan setelah mengetahui teman bergosipnya tidak menaruh minat sama sekali.
"Ya gue lupa. Lo kan cuma tertarik dengan apapun yang ada hubungannya sama Guanlin."
"Nah lo tahu!" Somi menepuk bahu Soljin sekilas lalu kembali asyik membaca Bazaar yang ada di pangkuannya.
"Omong-omong, kita gak ke kantin?" tanya Soljin setelah sadar tujuan utamanya ke kelas Somi adalah untuk menjemput cewek itu.
"Tapi cari Guanlin dulu ya. Gue harus mastiin kalau hari ini dia jemput gue ke acara keluarganya."
"Pesta lagi?"
"Yap. Gue juga gak begitu tahu. Tapi kata mami, itu pesta penyambutan." jawab Somi sambil menutup majalahnya dan meletakkannya di kolong meja.
"Yuk!" Somi berdiri lalu berjalan mendahului Soljin seperti biasanya.
Dalam hal apapun itu, Somi selalu harus di depan. Bahkan sampai hal sepele seperti posisi berjalan pun begitu.
👑
"GUANLIN!"
"KIM GUANLIN!"
"SAYANG!"
Laki-laki yang barusan diteriaki namanya oleh Somi pun membalikkan tubuhnya ke belakang sambil memasang wajah kesal setengah mati.
"Apaan?" tanya laki-laki yang di panggil Guanlin setelah Somi berjalan mendekatinya.
"Kamu maunya aku panggil sayang ya? Ih kamu tuh kalau mau kaya gitu tuh gak usah jual mahal." Somi mesem-mesem sambil nyubit pipi Guanlin gemas.
"To the point aja deh. Lo mau apa?" tanya Guanlin sambil menepis tangan Somi.
Mau jadi pacar lo! Pake nanya lagi. "Nanti malem jemput gue ya ke pesta lo."
"Gak bisa." jawab Guanlin singkat.
"Kenapa?" tanya Somi yang mulai bete.
"Gue sibuk Somi. Lagipula buat apa sopir lo dibayar mahal kalau ujung-ujungnya harus orang lain yang nganter jemput?"
"Gue kan calon istri lo—"
"Bukan. Lo gak usah mimpi!" setelah berkata seperti itu, Guanlin berbalik lalu pergi meninggalkan Somi begitu saja.
Prook..proook..prook..
Suara tepuk tangan terdengar dari arah belakang. Somi lalu menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang laki-laki yang sedang berdiri sambil bersender di tembok koridor.
"Siapa lo?" tanya Somi sewot.
Laki-laki itu berdiri tegak lalu berjalan mendekati Somi. "Lo gak usah tahu siapa gue karena gue gak ada minat kenalan sama lo. Tapi siapapun lo, gue salut banget karena lo bisa bikin Guanlin ngomong cukup lama."
Somi mengerutkan dahinya karena bingung. "Siapa sih nih orang?" ucapnya dalam hati.
"Terus lo kenapa tepuk tangan barusan? Ngeledek gue?" tanya Somi.
"Kan barusan gue bilang kalau gue salut sama lo, cantik. Gue bukannya mau ngeledek."
Tch, gombal. Pikir Somi. Tapi dalam hati, dia seneng banget dibilang cantik.
"Lo kayaknya kenal banget sama Guanlin?" tanya Somi curiga. Dia benar-benar penasaran dengan laki-laki yang kini berdiri di depannya.
"Bisa dibilang begitu." jawab laki-laki itu kalem.
"SOMI!! LO GUE CARIIN GAK TAUNYA DISI—"
Somi dan laki-laki di depannya otomatis menoleh ke sumber suara yang adalah milik Soljin. Gadis itu langsung menutup mulutnya setelah melihat siapa yang sedang bersama Somi.
Laki-laki itu menaikkan salah satu sudut bibirnya setelah mendengar teriakkan yang memanggil perempuan di depannya Somi.
"Kayaknya lo udah dicariin. Kalau gitu sampai ketemu nanti malam." laki-laki itu menepuk puncak kepala Somi pelan sebelum berlalu pergi.
"OH MY GOD JEON SOMI!" Soljin menaruh kedua tangannya di pipi lalu berlari kecil ke arah Somi. "Lo tahu? Yang barusan ngomong sama lo tuh si anak baru itu."
"Lucky you!" seru Soljin sambil memeluk Somi erat.[]
Chapter 2.Vote dan komennya juseyo💞
KAMU SEDANG MEMBACA
stupid━somi
Fiksi Penggemar❝ Kata dokter gue hamil tiga bulan. ❞ ❝ Hamil? Kok bisa? ❞ ❝ Ya bisa lah! Secara gue punya ovum dan lo punya sperma. ❞ Copyright ©2017 by malamingyu