Chapter 19

2.9K 380 13
                                    

" Sepertinya menyenangkan, lepas dari status pelajar! "

Gadis itu menoleh dan seketika memasang raut datar saat menemukan siapa yang berani menyapanya. Gadis berseragam salah satu sekolah ternama itu menghampirinya, mendudukkan diri pada kursi dihadapannya tanpa ijin. Tersenyum miring dengan tatapan merendahkan.

" Kim Yerim! " Geramnya.

" Ini sudah hampir dua minggu berlalu dan kau masih belum menemukan sekolah yang cocok untukmu Jung Yein-ssi?! "

Yein menatap tak suka pada gadis di hadapannya. Dengan tangan mengepal kuat, gadis yang memakai dress kuning sebatas lutut itu meremas ujung dress di bawah meja. Mencoba meredam emosi yang memuncak setiap kali melihat seorang Kim Yerim. Yein tersenyum sinis sesaat kemudian.

" Kenapa? Kau iri karena aku tidak harus memikirkan pelajaran-pelajaran sialan itu!?. Ini cukup menyenangkan " Balasnya mencoba tenang.

" Yeah itu menyenangkan " Yeri menanggapi dengan kekehan pelan. " Oh ya! Ngomong-ngomong apa kau sudah tahu siapa 'gadis' yang benar-benar Jungkook sukai itu?! " Itu adalah ejekan dari Yeri.

" Ck itu bukan urusanmu. Yang jelas, aku tidak akan membiarkannya ataupun dirimu mengambil Jungkook dariku "

" Mengambil? Oh ayolah Yein, bahkan keberadaanmu saja tak pernah dianggap olehnya. Apalagi sekarang cinta pertamanya sudah kembali. Bersaing denganku saja tidak bisa apalagi menghadapi gadis yang benar-benar dia sukai. Saranku sih kau menyerah saja " Ujar Yeri dengan nada geli. Sengaja untuk memancing emosi gadis yang memang telah memancarkan sorot permusuhan.

" Jika kau kemari hanya untuk memancing amarahku, sebaiknya kau pergi sebelum aku benar-benar membunuhmu! " Peringat Yein geram. " Sekarang aku memang hanya akan diam, tapi sebaiknya kau persiapkan diri saja menunggu balasanku. Saat itu tiba, akan aku pastikan kau berlutut dihadapanku memohon ampun " Gertak Yein yang membuat gadis di hadapannya justru tersenyum miring.

" Kurasa bukan itu rencananya! " Ucap Yeri memasang wajah iba yang dibuat-buat. " Kami tidak akan berhenti hanya karena menunggumu menyusun rencana. Artinya, sebelum kau berhasil mendapatkan ide untuk membalas kami. Kau yang akan lebih hancur dari ini. " Gadis itu mengatakannya dengan senyum iblis di wajahnya.

" Apa maksudmu dengan kami? " Yeri tertawa pelan mendengar pertanyaan itu.

" Aku tidak mungkin bermain sendiri Yein-ssi. Memangnya apa alasanku hingga berniat menghancurkanmu?! "

" Karena aku telah mengambil ibumu " Sahutnya santai. Dan Yeri kembali terkekeh.

" Sejujurnya tujuan awalku tidak melibatkanmu sama sekali. Tapi karena seseorang yang memintaku untuk memasukkanmu sebagai pemain, maka disinilah kita. Membahas tentang sebuah 'balas dendam'... "

" Siapa dia? Dan apa hubungannya denganku? " Tanya Yein membentak.

Yeri segera menundukkan kepalanya dalam saat menyadari suara gadis di hadapannya mengalihkan perhatian pengunjung. Gadis itu menggeleng pelan, dan bergumam lirih.

" Aku tidak tahu " Ini rencanya. Membuat Jung Yein mempermalukan dirinya sendiri.

" Kau tidak mungkin menerimanya begitu saja, jangan membodohiku. Sekarang katakan siapa orang itu?! " Tekan Yein masih dengan suara kerasnya. Yeri mengangkat kepalanya, menatap gadis didepannya dengan mata berkaca-kaca.

" Ada apa denganmu? " Geram Yein heran melihat raut sedih Yeri.

" Mungkin seseorang bernama Kim Jooyeon! " Yeri mengucapkan kalimat itu dengan sangat pelan, namun memastikan jika Yein masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Aisenai...! Aishitai...! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang