Chapter 28

3.3K 436 78
                                    

Vote dulu baru baca ya cantikkkk

.

.

" Hai... Kita bertemu lagi "

Yeri masih tak bergerak dari ambang pintu. Beberapa detik lalu, gadis itu baru sadar di mana ia berada saat ini. Salah satu private room di restoran mewah yang juga berada di hotel mewah yang ia masuki tadi.

Gadis itu belum mengerti situasi, tapi juga tengah menerka apa yang tengah terjadi. Pertemuan dua keluarga, apa Yeri patut curiga akan sesuatu. Seperti perjodohan misalnya! Sama dengan yang sering ia dengar dari kenalannya di kalangan atas. Penyatuan dua perusahaan dengan menjodohkan putra-putri mereka. Bisa Yeri menduga ke arah sana?

Dan jika benar seperti itu, kenapa harus dengan orang itu. Bahkan baru beberapa jam yang lalu ia bersama dengan lelaki yang menyapanya beberapa detik lalu. Dan sekarang ia bertingkah seolah sudah lama tidak bertemu.

" Sayang! Duduklah... "

Yeri tersentak mendengar suara lembut sang wanita paruh baya, yang telah berdiri di sampingnya entah sejak kapan. Merangkul bahu Yeri dan menuntun gadis itu untuk duduk di salah satu kursi di samping kakaknya.

" Apa kita bisa mulai makan malamnya sekarang?! " Seorang pria tua yang duduk di kepala meja menginterupsi. Menunggu persetujuan semua orang yang ada di meja tersebut untuk memulai makan malam mereka.

" Tentu " Sahut kakek Kim dengan senyum khasnya.

Mereka mulai sibuk dengan makanan di hadapan mereka. Mengabaikan ketidak nyamanan Yeri yang masih tak mengerti dengan tujuan di adakannya acara pertemuan tersebut. Gadis itu tak benar-benar menikmati makan malamnya, meski sebenarnya ia kelaparan. Menyantap dengan enggan makanannya, sedangkan pikirannya sibuk menganalisis keadaan.

Jeon Jungkook!

Lelaki yang duduk di hadapannya itu terlihat santai. Jika apa yang Yeri pikirkan tentang perjodohan adalah benar, maka seharusnya lelaki itu akan terlihat panik 'kan?!. Bukankah Jungkook tidak benar-benar serius dengan hubungan di antara mereka berdua. Karena Yeri selalu di hantui dengan kalimat laknat yang terakhir kali di ucapkan lelaki itu ketika di bandara saat itu.

Atau mungkin Yeri berpikir terlalu jauh. Bisa saja acara malam ini adalah pertemuan biasa untuk menyambut kembalinya Jungkook ke Korea. Tapi kehadiran keluarga Kim tidak diperlukan dalam penyambutan lelaki itu. Seharusnya seperti itu bukan?!. Tapi bisa jadi 'kan?!. Entahlah! Yeri pusing memikirkan maksud tersembunyi acara malam ini.

Ikuti saja, Yeri! Kau akan tahu nanti...

" Kau baik-baik saja, Yeri? " Tanya Myungsoo pelan, ketika dilihatnya tingkah sang adik yang seperti enggan menyantap makanannya.

Yeri memandang sang kakak dan tersenyum lembut, kemudian menggeleng pelan. Gadis itu masih tidak nyaman dengan situasi di antara mereka, setelah tahun-tahun terlewati tanpa komunikasi yang baik.

Setelahnya, mereka kembali fokus pada apa yang ada di piring masing-masing. Suasana tenang dengan hanya bunyi dari alat makan yang saling beradu. Untuk sekitar dua puluh menit, acara makan mereka akhirnya selesai. Beberapa pelayan sibuk menyingkirkan piring-piring bekas dari meja, sementara yang lain menghidangkan beberapa dessert.

" Jadi... " Kakek Jeon kembali menginterupsi. Pria tua tersebut berdehem sebelum melanjutkan apa yang hendak diucapkannya. " Sesuai permintaan Jungkook, maka kami mengundang keluarga Kim untuk acara makan malam ini dengan tujuan membicarakan mengenai hubungan kedua cucu kita – "

Yeri memasang telinganya dengan baik, sementara tangan dan mulutnya sibuk dengan ice cream coklat dihadapannya. Sedangkan seseorang yang duduk di depannya hanya menatap geli gadis itu. Jungkook yakin, Yeri akan sangat terkejut dengan apa yang akan di sampaikan kakeknya setelah ini. Lelaki itu hanya berdoa, semoga saja gadisnya tak akan tersedak.

Aisenai...! Aishitai...! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang