Prolog

22 3 0
                                    

11 tahun yang lalu

Hari itu hujan, ketika papa meninggalkan rumah. Aku dan kakakku, Dena berada di kamar. Kami berdua tertidur pulas, rumah terasa sunyi dan dingin. Saat petir dengan arogannya menyambar langit, aku terbangun. Karena takut, kubuka jendela kamar dan tak sengaja aku melihat mobil papa melaju, meninggalkan rumah. Saat itu kukira papa sedang berangkat kerja karena terkadang di hari minggu papa juga bekerja.

Aku membuka pintu kamar, dan melihat mama menangis di ruang tamu. Aku bingung dan hanya melihatnya dibalik pintu kamar yang terbuka sedikit. Dena mengagetkanku dengan pertanyaannya

"sedang apa?"

Aku terperanjat dan refleks menutup pintu kamar.

"kau mengagetkanku, Den"

Dena tertawa, sembari berjalan kearah jendela dan menutupnya kembali.

"Dingin" katanya

"Den, apakah kau pernah melihat mama menangis?" tanyaku

"Tidak, kenapa?"

Aku diam, larut dalam pikiranku sendiri.

Hari-hari berlalu dan aku baru menyadari, ternyata mama dan papa sudah bercerai. Tanpa mengucap sepatah kata, papa meninggalkan rumah. Meninggalkanku dan Dena, juga mama. Aku tak tahu alasan mengapa papa dan mama bercerai, sampai aku tak sengaja mendengar percakapan mama dan tante di ruang tamu. Papa selingkuh. Dena yang ikut mendengarnya bersamaku menangis. Aku bingung, masih tidak percaya. Butiran air mata tak terasa jatuh, aku menangis.

Mama masuk ke kamar, kaget melihat Dena dan aku menangis. Mama memeluk kami, dan aku bisa merasakan bahwa mama juga menangis. Saat itulah, kelabuku dimulai.

----------------------------------------------

Ps: hello, ini adalah karya pertamaku di dunia wattpad. Kritik dan saran sangat diperlukan, hope you enjoy this story. Jika berkenan, klik vote, thankyou😊

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang