Prolog

82 15 6
                                    


"Sebenci-bencinya kamu terhadapku, aku akan tetap mencintaimu. Karena perasaan ini tulus, tidak peduli apa balasanmu"

---
Author

Gadis berambut hitam pekat yang sering disapa Bella, lebih tepatnya Raebella Andini Qierra, itu sedang merenung di balkon kamarnya. Merenungkan segala masalah yang dihadapinya dan mengakibatkan dirinya dibenci oleh lelaki yang ia cintai, Arvando Yoneza. Sekaligus mengakibatkan sahabatnya, Keyrafa Tessa Mikayla, meninggal dunia.

Ia benci peristiwa itu. Peristiwa yang mengakibatkan hancurnya persahabatan mereka yang telah terjalin sejak mereka memasuki masa putih-merah aka SD.

Sekarang apa? Hanya tersisa Zia, Lourenzia Armeta Anrow, juga sahabatnya, satu-satunya orang yang percaya bahwa bukan Bella lah yang bersalah.
Tapi sehebat apapun ia mengelak, pada akhirnya ia akan tetap disalahkan bukan?

Pada awalnya, kebenaran memang akan tertutupi. Tetapi, lama kelamaan kebenaran akan terungkap.

Siapa yang akan mengungkap segalanya?

Ya, waktu.

Hanya waktulah yang dapat menjawab segalanya.

Apakah waktu akan menjelaskan semua dengan cepat?

Satu lagi, apakah cintanya juga akan terbalaskan juga?

Semoga.

Hanya bisa berharap, semoga waktu tidak terlambat untuk menjelaskan semuanya.
Karena Bella tidak bisa bertahan cukup lama untuk menunggu waktu mengungkap segalanya.

Saat ini, satu hal yang Bella rasakan,

"Gue rindu kita, kita semua."

•••A/N•••
Hayy!
Gimana nih prolognya?
Ada yg kurang? kalian boleh kritik di comment, atau di paragrafnya.

Jangan lupa untuk vote ya, klik simbol ⭐dibawah!

Thankyouuu,
Priscamalia❤

TIME OUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang