Aidan : Hi Partner!

552 49 1
                                    

Aku sedikit lupa bagaimana cara kita menjadi dekat dulu.

Kamu tidak terlalu suka bergaul. Aku pikir kamu hanya seorang anti sosial sok pintar yang selalu memandang kaumku sebagai sampah yang menyedihkan.

Well, kalau tidak salah, dulu wali kelas memaksa kita untuk menjadi partner dalam kerja kelompok. Memaksaku agar mau berkelompok berdua denganmu, demi perbaikkan nilai dan moral.

Ya ampun! Perbaikan moral? Apa aku separah itu?

Hmm, sepertinya aku ingat. Si jenius versus tukang onar?

Hahaha....
Ya! Aku ingat sekarang!
Kamu selalu menjadi kesayangan, si cantik dengan otak yang super cerdas.

Aku? Ugh!

Kamu ingat? Aku hanya si tukang onar, pembuat masalah, penghuni tetap ruang bimbingan konseling.

Bahkan aku membiarkanmu mengerjakan tugas-tugas kita sendirian. Sementara aku?

Sudah lupakan.
Kamu kan tau hobiku,
Tidur!

Untungnya, kamu si penyabar. Selalu tidak lupa mencantumkan namaku pada lembar awal tugas, padahal bisa saja aku kau abaikan.

Ahhh! Hutang budiku padamu bahkan sudah dimulai sejak seragam kita masih putih abu-abu.

Terima kasih!

Terima kasih karena selalu menganggapku ada. Namaku selalu di sana, tepat sebelum namamu ditulis.

Tugas Kelompok

Aidan
Aini

Dear LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang