Chapter 1

1.6K 124 17
                                    

Baekhyun membuang sembarang ranselnya setibanya ia di dalam kamarnya. Pemuda itu menghempaskan tubuhnya, helaan nafas panjang baekhyun hembuskan bersamaan dengan naiknya satu lengannya di atas pelipisnya. Pandangan baekhyun menerawang, memutar kembali kilasan apa yang terjadi hari ini.

Baekhyun memejamkan kedua bola matanya berusaha mengingat jelas rekaman paras gadis yang tiba-tiba saja muncul membelanya.

Sejauh ini tidak pernah ada siapapun yang mau membelanya bahkan untuk tahu hal apa yang menjadikannya objek olok-olokkanpun tidak ada. Mereka hanya sibuk dengan apa yang menurut mereka menguntungkan diri mereka secara perseorangan.

Namun, tiba-tiba saja gadis itu datang, menceburkan dirinya dalam masalah yang baekhyun yakini orang-orang di sekitarnya bahkan tidak ingin tahu tentang hal itu selama itu tidak melibatkan mereka.

"-hhhhh, siapa dia ?" Gumam baekhyun sembari menggerakkan kepalanya tidak nyaman.

Baekhyun membuka matanya, melepas kasar kaca mata bundar yang selama ini menjadi topengnya.

"-aku yakin, aku tidak pernah melihat gadis itu sebelumnya di kawasan kampus" gumam pemuda itu kembali memejamkan matanya.

Hangat sinar matahari yang telah meninggi di luar sana menembus setiap celah jendela kamar baekhyun. Menelusup menyengat kulit halus pemuda yang masih berbaring dengan mata tertutupnya.

Sengatan hangat itu mengusik baekhyun, membawanya untuk kembali dari alam mimpinya. Semalam, baekhyun tidak tahu kapan tepatnya ia terlelap yang baekhyun ingat hanyalah ia masih memikirkan tentang gadis yang kemarin baru saja ia temui.

Gadis yang sampai saat ini masih mengusiknya. Gadis yang entah kenapa tidak bisa ia hilangkan dalam pikirannya bahkan sedetikpun.

Baekhyun sendiri tidak tahu mengapa ia menjadi seperti ini. Tidak biasanya ia peduli apalagi jika hal itu bersangkutan dengan seorang gadis. Apa karena gadis itu membantunya ? Atau apa karena baekhyun begitu kesepian hingga bantuan seperti itu saja membuat hatinya sekacau ini sekarang ? Entahlah, baekhyun benar-benar tidak mengerti.

Dengan gerakan gontai baekhyun berbalik mengubah posisi tubuhnya yang di rasanya remuk seperti biasanya setiap hal seperti kemarin terjadi.

"Ouchhh-" suara baekhyun sembari bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Tidak kurang dari dua puluh menit kemudian baekhyun telah keluar dari kamar mandi. Dengan mengenakan hoodie berwarna putih tulang baekhyun beranjak menuju meja nakas di samping tempat tidurnya.

Baekhyun mengambil kaca mata bundar yang semalam ia letakkan di sana dan mengenakannya kembali. Baekhyun juga mengambil satu masker wajah di bawah lacinya untuk menutupi sedikit memar di wajah bagian bawahnya.

 Baekhyun juga mengambil satu masker wajah di bawah lacinya untuk menutupi sedikit memar di wajah bagian bawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun menatap dirinya di depan cermin besar yang menempel di dinding kamarnya. Tatapan kedua mata baekhyun menajam di balik kaca matanya.

"Hari ini aku harus menemukannya" yakin baekhyun berujar untuk dirinya sendiri.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang